TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Terjadi jika Semut Terpisah dari Koloninya?

Apakah mereka bisa survive?

ilustrasi semut (pexels.com/Egor Kamelev)

Sebagian besar spesies semut adalah hewan yang sangat sosial. Mereka hidup bersama dalam kelompok besar yang disebut koloni. Terdiri dari ratu, tentara, dan pekerja, masing-masing semut memiliki peran yang berbeda-beda.

Namun, apa jadinya jika semut terpisah dari koloninya? Akankah mereka kembali ke sarangnya atau justru bergabung dengan koloni lain? Let's see the truth!

1. Mengenal peran masing-masing semut terlebih dahulu

Sebelum beranjak lebih jauh, ketahui jenis-jenis semut beserta perannya bagi koloni. Di antaranya:

  • Ratu (queen): Tugasnya adalah untuk bertelur. Ukurannya paling besar dan memiliki sayap, tetapi akan melepaskannya setelah kawin.
  • Jantan (drone): Berukuran lebih kecil dari betina, memiliki sayap, dan antena yang panjang. Tak lama setelah kawin, mereka akan mati.
  • Putri (princess): Lahir dengan sayap, mereka adalah calon ratu di masa depan. Setelah kawin, mereka harus membangun koloninya sendiri.
  • Tentara (soldier): Merupakan semut betina yang mandul dengan tubuh dan mandibula yang besar. Tugasnya adalah melindungi koloni dari pemangsa dan membuka jalan untuk memudahkan semut pekerja mencapai makanan.
  • Pekerja (worker): Jumlahnya paling banyak dan semuanya adalah betina. Tugasnya adalah berburu makanan, merawat larva, membersihkan koloni, dan melayani ratu.

2. Semut pekerja yang terpisah dari koloninya tidak akan bertahan lama

Semut pekerja yang terpisah dari koloni, maka hidupnya akan segera berakhir. Mengutip The Straight Dope, koloni lain tidak akan menerimanya dan ia tidak bisa membuat koloninya sendiri.

Mereka akan segera mati karena cadangan energinya kecil dan lebih mengutamakan mencari jalan pulang ke koloninya daripada berburu makanan untuk dirinya sendiri. Poor animal!

Baca Juga: 8 Hewan Cerdas di Dunia, Dari Gagak hingga Simpanse

3. Jika berhasil kembali ke koloninya, mereka mungkin akan diserang

ilustrasi semut yang sedang bertarung (pexels.com/Syed Rajeeb)

Dilansir Forbes, semut mengenali satu sama lain dengan kutikula hidrokarbon (CHC), sejenis minyak yang melapisi setiap semut. CHC sangat khas, yang ditentukan oleh genetik dan sarang.

Apabila semut mulai kehilangan "bau" sarangnya, maka ia akan dianggap berasal dari koloni yang berbeda. Itulah mengapa semut yang terpisah dari koloni dalam waktu yang lama akan diserang jika mereka kembali ke sarang aslinya.

4. Namun, ada juga yang diterima di koloni lain tanpa dianggap penyusup

Beberapa spesies semut adalah pengecualian. Mereka memiliki superkoloni, yaitu koloni yang sangat besar, terdiri dari beberapa sarang yang terpisah secara spasial tetapi terhubung secara sosial. Biasanya, ratu pada setiap koloni memiliki hubungan kekerabatan.

Karena kerabat dekat, semut pekerja memiliki profil kimia yang serupa. That's why, mereka bisa berpindah dari satu koloni ke koloni lain tanpa diserang atau dianggap penyusup.

Baca Juga: 7 Spesies Hewan Ini Dipimpin oleh Betina yang Tangguh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya