TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Misi Pertahanan Planet, China akan Tabrak Asteroid Sebelum 2030

Dalam rangka selamatkan Bumi dari batu luar angkasa

ilustrasi asteroid menuju Bumi (pixabay.com/urikyo33)

Intinya Sih...

  • China merencanakan misi pertama untuk menghantam asteroid sebagai pertahanan planet
  • Misi ini akan menghantam asteroid 2015 XF261 dan mitra akan mengamati batuan angkasa tersebut
  • Misi ini diharapkan diluncurkan sebelum tahun 2030, dengan tanggal peluncuran yang ditetapkan pada atau sekitar tahun 2027

China merencanakan misi pertamanya untuk menghantam asteroid sebagai pertahanan planet. Misi ini akan memiliki dua tujuan di mana wahana akan menghantam asteroid, sementara mitranya mengamati batuan angkasa tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang tata surya dan pembentukannya.

Mengutip situs Space, Badan Antariksa Nasional China (CNSA) telah memilih targetnya ialah objek dekat Bumi (NEO) 2015 XF261, asteroid yang punya lebar hampir 100 kaki (30 meter).

Baca Juga: 5 Alasan Meteoroid dan Asteroid Penting bagi Kehidupan di Bumi

Penargetan XF261

Menurut basis data benda angkasa kecil yang dikelola oleh Jet Propultion Laboratory (JPL) Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), 2015 XF261 terakhir kali mendekati Bumi pada 9 Juli 2024, melintas dalam jarak 31 juta mil (50 juta kilometer) dari planet kita. Batuan angkasa itu melaju dengan kecepatan sekitar 26.000 mph (42.000 kpj), sekitar 30 kali lebih cepat dari kecepatan suara.

Lembaga nirlaba Planetary Society melaporkan bahwa ini adalah perkembangan terbaru dalam perencanaan misi dampak asteroid China, sebuah negara yang baru-baru ini semakin tertarik pada topik pertahanan planet.

Planetary Society merujuk pada makalah terbaru di Journal of Deep Space Exploration yang membahas usulan misi penargetan XF261 tahun 2015.

"Untuk misi pertahanan planet yang pertama terhadap asteroid dekat Bumi, demonstrasi pembuangan defensif akan dilakukan terhadap asteroid yang berdampak pada Bumi," kata studi tersebut.

Tujuan ilmiah dari verifikasi pertahanan asteroid di orbit dan misi eksplorasi ilmiah spesifiknya akan dirancang dan diusulkan, menurut studi.

"Analisis permintaan muatan ilmiah akan dilakukan, dan rencana konfigurasi muatan serta persyaratan misi eksplorasi akan diusulkan untuk memberikan dasar pengambilan keputusan bagi implementasi misi pertahanan asteroid di masa mendatang," tambahnya.

Mengikuti jejak NASA

Bumi dan atmosfernya (unsplash.com/NASA)

Misi yang direncanakan ini mengikuti jejak misi pertahanan planet NASA Double Asteroid Redirection Tess (DART), di mana pada September 2022, ia menabrak benda yang lebih kecil dalam sistem asteroid Didymos.

Wahana antariksa DART menabarak Dimorphos, bulan milik Didymos yang punya bobot 1.260 pon (570 kilogram). Didymos sendiri berukuran 2.560 kaki (780 m). Dampak tersebut menggeser orbit kedua asteroid, mengartikan bahwa tabrakan kinetik dapat mengalihkan asteroid yang lebih kecil dari tabrakan yang akan terjadi dengan Bumi.

Saling berkolaborasi

Pada bulan Oktober 2024, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurkan wahana antariksa Hera ke sistem Didymos untuk menilai lebih lanjut dampak dari misi DART. Hera diperkirakan akan bertemu dengan Dimorphos dan Didymos pada 2026.

Misi dua pesawat antariksa China 2015 XF261 akan menggabungkan karya DART dan Hera, yang akan menghantam NEO dan mengamati targetnya selama enam bulan hingga satu tahun setelah tabrakan. 

Rilis sebelum 2030

ilustrasi asteroid (pixabay.com/Paris_Saliveros)

Asteroid seperti 2015 XF261 diperkirakan terbentuk dari material yang tersisa setelah pembentukan planet sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Dengan demikian, asteroid ini menawarkan kesempatan pada pengamat untuk mempelajari material murni, yang merupakan blok penyusun dunia tata surya, termasuk Bumi.

Misi CNSA diharapkan akan diluncurkan sebelum tahun 2030. Beberapa bulan yang lalu, SINA Technology melaporkan bahwa Wu Weiren, Direktur Deep Space Exploration Laboratory (DSEL) China, menetapkan tanggal yang lebih pasti untuk peluncuran misi tersebut, yakni pada atau sekitar tahun 2027.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya