TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Punya Fungsi Penting dalam Pemilahan Alamat, Ini 5 Fakta Kode Pos

Jerman dan Austria jadi pelopornya #IDNTimesScience

ilustrasi mengirim surat (culturegaps.com)

Kode pos atau ZIP code atau postal code adalah kode berupa kombinasi angka atau huruf yang melengkapi alamat. Biasanya, kode tersebut bertujuan untuk memilah dan mengelompokkan alamat guna mempermudah pengiriman surat atau paket. Namun, tak jarang kode pos atau ZIP code juga digunakan untuk pendataan administrasi penduduk di suatu wilayah.

Kali ini kita akan mengulas beberapa fakta mengenai kode pos. Bagaimana sejarah penggunaannya di dunia? Apakah kode pos masih dianggap relevan di dunia digital seperti saat ini? Yuk, simak artikelnya.

1. Sejarah penggunaan kode pos

ilustrasi petugas pos Amerika (mydailyrecord.com)

Dilansir laman Europacco, pada 1941, beberapa negara Eropa sudah menggunakan kode untuk mengelompokkan alamat di wilayah-wilayah terpencil. Jerman merupakan pelopornya karena memang mereka sangat membutuhkan sistem pembagian wilayah secara akurat di era Perang Dunia II.

Lalu, sistem pembagian wilayah berdasarkan kode ini juga diterapkan oleh Austria di tahun yang sama karena hubungan politiknya dengan Jerman. Kala itu, hanya ada dua atau tiga kode kombinasi angka dan huruf yang digunakan. Nah, baru pada 1966, Austria dan Jerman menggunakan kode pos yang terdiri dari empat digit angka dan huruf.

Bagaimana dengan Amerika? Dicatat dalam laman ZIP-Codes, Amerika baru mengaplikasikan kode pos pada 1943 alias dua tahun setelah Jerman menggunakannya. Tapi, untuk pengelompokan kode pada peta, Amerika memang tampak lebih maju dan bisa membuat sistemnya pada 1961. Pada 1 Juli 1963, Departemen Kantor Pos Amerika pertama kali mencetuskan Zone Improvement Plan atau disingkat ZIP.

Baca Juga: 5 Buku Masak Tertua di Dunia Sepanjang Sejarah, Mana Saja?

2. Kode pos numerik jadi mayoritas

ilustrasi mengirim dokumen di Jepang (japantimes.com)

Pada era 1970-an, sistem kode pos mulai diaplikasikan di banyak negara dunia. Pada saat itu, tujuannya hanya satu, yakni mengelompokkan dan memilah alamat supaya mempermudah petugas pos. Berdasarkan data yang dicatat dalam Get Postal Codes, sebagian besar negara di dunia menggunakan sistem numerik untuk kode pos mereka.

Hal tersebut membuktikan bahwa sistem numerik memang lebih mudah dijadikan kode pos untuk membagi wilayah ketimbang sistem alfanumerik, meskipun ada beberapa negara yang mengaplikasikannya. Makin luas wilayah sebuah negara, biasanya makin kompleks juga kombinasi kode pos di negara tersebut.

3. Negara tanpa kode pos

petugas pos Irlandia (irishmirror.ie)

Irlandia adalah salah satu negara di dunia yang tidak menerapkan sistem kode pos. Uniknya, di pedesaan terpencil Irlandia juga tidak memiliki nama jalan atau nomor rumah, ditulis dalam laman Quartz. Bisa dibilang bahwa sistem pos di Irlandia belum serumit dan selengkap negara-negara tetangganya.

Mereka jarang mengaplikasikan alamat lengkap karena biasanya petugas pos masih dengan mudah dapat menjangkau pelosok Irlandia. Namun, menurut kabar terbaru, pemerintah negara tersebut sudah mulai mengaplikasikan sistem pos modern guna pendataan pajak bagi warga negaranya.

Selain Irlandia, ada beberapa negara lain yang tidak memiliki kode pos. Mereka adalah Angola, Bolivia, Burundi, Pantai Gading, Hong Kong, Makau, Korea Utara, Togo, Uganda, dan beberapa negara kecil lainnya. Biasanya, negara-negara yang tidak begitu luas memang tidak menggunakan sistem kode pos dalam pengelompokan alamat mereka.

4. Kode pos di Indonesia

petugas pos Indonesia (bloomberg.com)

Lama resmi Pos Indonesia mencatat bahwa Kantor Pos pertama di Indonesia didirikan oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff pada 1746 di Batavia (Jakarta). Saat itu, sistem pos digunakan untuk mempermudah pengiriman surat dan barang-barang dagangan. Namun, tentu saja sistem kode pos belum diaplikasikan kala itu.

Di Indonesia, kode pos digagas pertama kali oleh Marsoedi M. Paham pada 1984. Negara kita menggunakan sistem Universal Postal Union, yakni sistem kode pos umum (mayoritas) yang dipakai di banyak negara dunia. Kode yang digunakan adalah kombinasi lima angka yang menunjukkan data provinsi, kota (dua digit), kecamatan, dan kelurahan atau desa.

Oh ya, menurut laman Kode Posku, ada sedikitnya 83 ribu kode pos yang tersebar di seluruh Indonesia. Kode pos di negara kita memang terhitung sangat banyak karena memiliki wilayah yang sangat luas. Bahkan, ada lebih dari 80 ribu desa yang ada di Indonesia dan kode pos jelas dibutuhkan untuk memudahkan petugas pos dalam mendistribusikan kiriman sesuai alamat.

Baca Juga: Jangan Lupakan Sejarah! Ini 12 Sosok Pahlawan Nasional dari Sumut

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya