5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara Timur

Memiliki leher hampir sepanjang karapasnya

Kura-kura berleher ular adalah salah satu spesies reptil yang unik dan menarik. Berasal dari Pulau Rote, hewan ini memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari spesies kura-kura lainnya. Sayangnya, karena berbagai faktor, populasi kura-kura ini terus menurun dan terancam punah.

Dengan leher yang panjang menyerupai ular, habitat terbatas, dan status konservasi yang memprihatinkan, kura-kura ini telah menjadi salah satu spesies yang sangat dilindungi di dunia. Berikut ini adalah lima fakta tentang kura-kura leher ular McCord yang perlu diketahui, mulai dari habitatnya yang unik hingga ancaman terhadap kelangsungan hidupnya.

1. Hanya ditemukan di pulau Rote

5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara TimurKura-kura berleher ular (commons.wikimedia.org/Postdlf)

Kura-kura leher ular (Chelodina mccordi) adalah spesies endemik yang hanya ditemukan di Pulau Rote, Indonesia. Persebarannya sangat terbatas, hanya mencakup wilayah kecil sekitar 70 kilometer persegi di pulau tersebut. Keunikan ini membuatnya menjadi salah satu spesies yang paling eksklusif di dunia. 

Sayangnya, keterbatasan persebaran ini juga menjadikannya sangat rentan terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas manusia, seperti penebangan hutan dan perambahan lahan, yang menyebabkan hilangnya habitat asli mereka. Tidak hanya itu, spesies ini juga menghadapi ancaman dari perdagangan hewan peliharaan, yang telah menyebabkan penurunan jumlah populasi secara drastis.

2. Lehernya hampir sepanjang karapasnya

5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara TimurKura-kura berleher ular (commons.wikimedia.org/Postdlf)

Salah satu karakteristik paling mencolok dari kura-kura leher ular adalah lehernya yang panjang, yang hampir sepanjang karapasnya. Leher ini bisa mencapai sekitar dua pertiga panjang karapas, memberikan kura-kura ini penampilan yang sangat unik. Leher yang panjang ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual, tetapi juga berperan penting dalam hidupnya.

Dengan leher yang panjang, kura-kura ini dapat menjangkau lebih jauh untuk menangkap mangsanya tanpa harus banyak bergerak. Fleksibilitas leher ini juga memungkinkan mereka untuk bersembunyi di dalam cangkangnya saat merasa terancam. Kemampuan adaptasi ini menjadi salah satu alasan mengapa dapat bertahan hidup di lingkungan yang sangat terbatas.

3. Berhabitat di rawa hingga persawahan

5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara TimurKura-kura berleher ular (commons.wikimedia.org/KENPEI)

Kura-kura leher ular mendiami berbagai jenis lahan basah di Pulau Rote, termasuk rawa-rawa dan persawahan. Habitat alaminya meliputi danau air tawar dangkal, lahan basah, tanah rawa, dan bahkan persawahan yang digunakan untuk pertanian. Keberadaan mereka di lahan-lahan ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan.

Menariknya, banyak dari habitat ini hanya basah selama musim hujan, yang berlangsung dari Desember hingga Maret. Selama sisa tahun, lahan-lahan tersebut sering kali menjadi kering, memaksa kura-kura ini untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah. Kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi yang tidak stabil ini menjadi salah satu faktor yang membuat kura-kura leher ular begitu unik.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Ular Lumpur, Reptil dengan Sisik yang Indah!

4. Mengalami tiga kali masa kawin dalam setahun

5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara TimurKura-kura berleher ular (commons.wikimedia.org/Salix)

Berbeda dengan banyak spesies kura-kura lainnya, kura-kura leher ular dapat mengalami hingga tiga kali masa kawin dalam setahun. Aktivitas bersarang biasanya dimulai dari akhir Februari hingga September, dengan telur-telur menetas sekitar bulan November, yang bertepatan dengan dimulainya musim hujan.

Frekuensi reproduksi yang tinggi ini memungkinkan mereka untuk memperbanyak keturunan dalam waktu yang relatif singkat, sebuah adaptasi penting mengingat tantangan yang mereka hadapi di alam liar. Setiap kali bersarang, kura-kura betina dapat menghasilkan delapan hingga empat belas telur, yang kemudian disembunyikan di dalam sarang yang terlindungi.

Siklus reproduksi ini menunjukkan betapa pentingnya musim hujan bagi kelangsungan hidup spesies ini, karena kondisi basah yang dihasilkan oleh hujan memberikan lingkungan yang ideal bagi telur untuk berkembang dan menetas dengan sukses. Namun, dengan habitat yang semakin menyempit, proses ini menjadi semakin sulit dilakukan.

5. Salah satu hewan yang terancam punah

5 Fakta Kura-Kura Berleher Ular, Endemik dari Nusa Tenggara TimurKura-kura berleher ular (commons.wikimedia.org/Salix)

Kura-kura leher ular diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh Daftar Merah IUCN. Populasinya mengalami penurunan yang signifikan akibat berbagai faktor, termasuk hilangnya habitat, perubahan lingkungan, dan tekanan dari perdagangan hewan peliharaan internasional.

Peran manusia dalam penurunan populasi ini tidak bisa diabaikan. Penangkapan berlebihan untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis di pasar internasional telah mengakibatkan populasi di alam liar menyusut secara drastis. Upaya konservasi yang serius sangat dibutuhkan untuk melindungi spesies ini dari kepunahan.

Kura-kura leher ular adalah salah satu spesies yang paling unik dan terancam punah di dunia, dengan berbagai ciri khas yang membedakannya dari spesies kura-kura lainnya. Dari kelima fakta tersebut, mana nih yang baru kamu ketahui?

Baca Juga: 5 Fakta Unik Kura-Kura Hutan Asia, Menghuni Kalimantan dan Sumatra!

Zaffy Febryan Photo Verified Writer Zaffy Febryan

Bingung mau nulis bio apaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya