5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang Unik

Memiliki bau khas yang dihasilkan dari sistem pencernaannya

Burung hoatzin adalah salah satu burung paling unik di dunia, tidak hanya karena penampilannya yang aneh, tetapi juga karena kebiasaan dan adaptasinya yang luar biasa. Burung ini hidup di Amerika Selatan dan memiliki ciri-ciri yang membuatnya berbeda dari burung lainnya.

Meskipun hoatzin memiliki banyak keunikan, burung ini tetap menjadi salah satu burung yang kurang dikenal. Namun, keunikan-keunikan inilah yang membuat hoatzin menjadi subjek penelitian dan perhatian bagi para ilmuwan dan pecinta alam. Pada ulasan ini, terdapat lima fakta tentang burung hoatzin. Daripada penasaran, berikut adalah kelima faktanya.

1. Berhabitat di rawa-rawa dan hutan bakau

5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang UnikBurung Hoatzin (commons.wikimedia.org/Rodrigo Mariaca)

Burung hoatzin hidup di habitat yang sangat spesifik, yaitu di rawa-rawa dan hutan bakau. Habitat ini memberikan lingkungan yang cocok untuk gaya hidup mereka yang lebih sering berada di atas air daripada terbang jauh. Hoatzin terutama ditemukan di lembah Amazon dan Orinoco di Amerika Selatan.

Keberadaan hoatzin di habitat ini bukan tanpa alasan. Air yang tenang dan pohon-pohon yang lebat memberi mereka tempat berlindung yang sempurna dari predator, sekaligus menyediakan akses mudah ke makanan mereka yang sebagian besar berupa daun-daunan. Hoatzin sangat bergantung pada ekosistem rawa dan hutan bakau.

2. Mempunyai dua cakar yang besar

5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang UnikBurung Hoatzin (commons.wikimedia.org/Napowildlifecenter)

Salah satu keunikan yang paling menarik dari hoatzin adalah keberadaan dua cakar besar di setiap sayapnya. Ketika baru menetas, anak burung hoatzin dilengkapi dengan cakar yang membantu mereka dalam memanjat cabang-cabang pohon. Kemampuan ini juga sangat berguna ketika mereka terpaksa kearah air untuk menghindari predator.

Keunikan ini mengingatkan kita pada burung prasejarah, Archaeopteryx, yang juga memiliki struktur cakar serupa. Meskipun hoatzin bukanlah keturunan langsung dari burung-burung prasejarah ini, adanya cakar ini menunjukkan adaptasi evolusi yang luar biasa yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan.

3. Memiliki kemampuan terbang yang buruk

5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang UnikBurung Hoatzin (commons.wikimedia.org/Judy Gallagher)

Meski dilengkapi sayap, hoatzin adalah penerbang yang buruk. Otot-otot terbang mereka kurang berkembang, dan ukuran tulang dada mereka berkurang karena ruang yang ditempati oleh tembolok yang besar di dalam tubuh mereka. Tembolok ini sangat penting bagi proses pencernaan mereka yang unik, namun hal ini juga menjadi alasan mengapa hoatzin tidak mampu terbang dengan baik.

Hoatzin biasanya hanya melakukan perjalanan jarak pendek ketika mereka terbang, dan bahkan saat itu, mereka terlihat kikuk dan canggung di udara. Ketika tembolok mereka penuh dengan makanan, kemampuan terbang mereka semakin terbatas, membuat mereka lebih bergantung pada kemampuan memanjat untuk berpindah tempat.

Baca Juga: 10 Hewan Langka di Indonesia yang Terancam Punah, Dilindungi!

4. Burung dengan sistem pencernaan unik

5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang UnikBurung Hoatzin (commons.wikimedia.org/Murray Foubister)

Salah satu keajaiban evolusi yang dimiliki hoatzin adalah sistem pencernaan mereka yang mirip dengan hewan pemamah biak seperti sapi. Hoatzin memiliki tembolok besar yang berfungsi sebagai ruang fermentasi, di mana bakteri khusus menguraikan daun, buah, dan bunga yang keras yang menjadi makanan utama mereka.

Adaptasi ini memungkinkan hoatzin untuk mencerna makanan yang sulit diuraikan oleh burung lain. Sistem pencernaan yang kompleks ini memakan banyak ruang di dalam tubuh hoatzin, yang berarti otot terbang dan tulang dada mereka harus berkurang karena adanya sistem pencernaan tersebut.

5. Memiliki bau yang khas

5 Fakta Burung Hoatzin, Memiliki Sistem Pencernaan yang UnikBurung Hoatzin (commons.wikimedia.org/Francesco Veronesi)

Hoatzin sering dijuluki sebagai “stinkbird” atau “burung sigung” karena bau khas yang mereka keluarkan. Bau ini adalah hasil dari proses fermentasi dalam tembolok mereka, yang menghasilkan uap bakteri yang berbau busuk. Bau yang tidak sedap ini sering digambarkan menyerupai bau kotoran.

Bau khas ini juga menjadi salah satu ciri yang membuat hoatzin dikenal oleh para peneliti dan pecinta burung. Dengan bau yang begitu mencolok, predator cenderung menghindari mereka, memberi hoatzin peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan yang penuh tantangan.

Burung hoatzin adalah salah satu contoh keajaiban evolusi yang penuh dengan keunikan. Dari habitatnya di rawa-rawa hingga sistem pencernaannya yang mirip dengan hewan pemamah biak, burung ini menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Baca Juga: 5 Burung Pemakan Lebah dari Genus Merops yang Hidup di Kongo

Zaffy Febryan Photo Verified Writer Zaffy Febryan

Bingung mau nulis bio apaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya