7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!

Tentunya ada yang berasal dari Indonesia

Dari anakonda yang merayap hingga kupu-kupu blue morpho yang beterbangan, hutan hujan dipenuhi dengan kehidupan fauna yang sangat menakjubkan. Hutan hujan adalah rumah bagi 80 persen keanekaragaman hayati darat di dunia.

Oleh karena itu, sudah seharusnya dilakukan pengelolaan hutan hujan yang berkelanjutan untuk melestarikan ekosistem dan memulihkan lahan yang rusak. Berikut ini beberapa jenis hewan yang kerap ditemukan di berbagai hutan hujan di dunia. Apa saja? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Kupu-kupu blue morpho

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Blue Morpho (mrsnussbam.com)

Dengan sayap yang berwarna biru cemerlang, kupu-kupu blue morpho banyak ditemui di berbagai hutan hujan di seluruh dunia. Kupu-kupu jenis ini biasanya beterbangan melalui kanopi hutan hujan yang semakin melengkapi keberagaman fauna di sana.

Kupu-kupu blue morpho memiliki "bintik mata" pada bagian bawah yang berwarna coklat yang digunakan untuk menipu predator. Dilansir melalui Rainforest Alliance, saat ini populasi kupu-kupu blue morpho semakin menurun karena umumnya mereka tidak mampu bertahan hidup dalam jangka waktu yang panjang.

2. Okapi

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Okapi (treehugger.com)

Okapi banyak ditemukan di dalam Hutan Ituri dan lebih menyukai hutan hujan tropis yang sangat lebat. Meskipun biasanya tetap berada di vegetasi lebat, tetapi otapi juga sering berada di dekat dasar sungai. Otapi adalah kerabat dekat dari jerapah yang masih hidup hingga saat ini.

Di bawah sinar matahari yang tersaring dari tumbuhan-tumbuhan di hutan hujan, garis-garis tebal di tubuh mereka berfungsi sebagai kamuflase untuk menghindar dari predator. Menurut Rainforest Alliance, pada 2012 terdapat sekitar 25.000 otapi yang tersisa di alam liar.

3. Kungkang

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Kungkang (ticotimes.net)

Selain kupu-kupu blue morpho dan okapi, kungkang adalah salah satu jenis hewan yang kerap di temui di berbagai hutan hujan di dunia. Kungkang yang dikenal bergerak sangat lambat dan memiliki berat hanya delapan atau sembilan pon, hidup di pohon dengan memakan daun, ranting, dan buah.

Kungkang memiliki bulu panjang dan kasar yang berwarna coklat muda, tetapi sering terlihat hijau karena alga Cyanobacteria yang tumbuh di atasnya. Karena gerakan dan metabolisme yang lambat, kungkang membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk mencerna satu makanan.

4. Jaguar

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Jaguar (wired.com)

Jaguar dikenal sebagai hewan dengan bulu yang memiliki bintik-bintik indah untuk membantu mereka bersembunyi di antara rerumputan, semak-semak, dan pepohonan di hutan hujan. Jaguar bahkan memiliki cakar yang empuk untuk bergerak tanpa suara di lantai hutan.

Untuk bertahan hidup di alam liar, jaguar memakan lebih dari 85 spesies mangsa, termasuk tapir, rusa, tupai, burung dan bahkan dapat menangkap ikan dan penyu di air. Meski tidak sekencang macan tutul, jaguar mampu memanjat pohon untuk berburu atau beristirahat.

5. Makaw

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Makaw (inaturalist.org)

Makaw adalah burung beo terbesar di dunia. Tubuh makaw merah tua dari paruh ke ekor bisa mencapai 33 inci. Makaw memiliki wajah berwarna putih krem dan hampir tanpa bulu. Makaw memiliki bulu berwarna merah cerah yang menutupi sebagian besar tubuh, sayap, dan ekornya yang panjang. 

Menurut Rainforet Alliance, paruh makau yang kuat dan bengkok mampu memecahkan kacang dan biji-bijian keras yang ditemukan di hutan hujan. Menariknya, makaw merah biasanya memakan buah-buahan yang cukup beracun untuk membunuh hewan lain.
Makaw merah dapat ditemukan dari Meksiko selatan hingga Peru, Bolivia, Brasil timur, dan Pulau Trinidad. Umumnya makaw lebih suka menghabiskan waktu di pohon yang tinggi dan meranggas di hutan dan dekat sungai.

6. Kuskus

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Kuskus (worldlifeexpectancy.com)

Dinamai kuskus karena memiliki bulu yang tebal, gelap, dan mirip beruang. Tetapi kuskus sebenarnya adalah marsupial arboreal. Seperti marsupialia lainnya, kuskus melahirkan keturunan yang relatif kurang berkembang dan menggendongnya dalam kantong di perutnya sampai kira-kira berumur delapan bulan.

Kuskus hanya memakan tumbuh-tumbuhan. Tetapi karena tingkat nutrisi yang rendah pada makanannya, kuskus cenderung bergerak lambat dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencerna makanan.
Kuskus lebih menyukai hutan yang belum terjamah di Indonesia, terutama di Pulau Sulawesi. Kuskus dapat ditemukan berpasangan atau dalam kelompok kecil yang terdiri dari tiga atau empat individu di kanopi atas hutan hujan tropis dataran rendah.

7. Anakonda hijau

7 Hewan yang Bisa Ditemui di Hutan Hujan, Gemas sampai Ngeri!Anakonda hijau (scientificfeed.com)

Anakonda hijau adalah salah satu ular terbesar di dunia yang dapat mencapai proporsi yang mengesankan dengan panjang 9,1 m dan diameter 30,5 cm. Tidak seperti kebanyakan hewan, anakonda betina justru berukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan anakonda jantan.

Menurut National Geographic, anakonda hijau menggunakan gigi dan rahang yang kuat untuk memegang mangsanya. Sementara tubuh mereka yang sangat berotot digunakan untuk mencekik atau menyeret mangsa ke bawah air.

Karena ukurannya yang besar, anakonda hijau biasanya bersembunyi di air. Anakonda hijau menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah air untuk menunggu mangsa, tetapi kadang-kadang di pepohonan.

Dari mulai kupu-kupu hingga anakonda, beberapa jenis hewan di atas masih kerap ditemui di berbagai hutan hujan di dunia. Namun, apabila ekosistem di sana rusak, maka tidak menutup kemungkinan populasi hewan yang mendiami hutan hujan akan semakin berkurang.

Baca Juga: Penghasil Oksigen, 10 Hutan Hujan Tropis Terluas di Dunia

Anis Photo Verified Writer Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya