5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!

Ulat merupakan tahap larva serangga

Intinya Sih...

  • Ulat adalah fase perkembangan serangga, bukan hewan biasa
  • Ulat memakan makanan pertama dari kulit telur dan butuh banyak asupan makanan untuk metamorfosis
  • Ulat memiliki mekanisme pertahanan diri dan menjadi indikator lingkungan yang sehat

Ulat merupakan salah satu hewan yang sering mencuri perhatian karena penampilannya yang unik dan perannya yang sangat penting dalam ekosistem. Banyak orang yang mungkin merasa geli atau pun takut dalam menghadapi hewan yang satu ini, namun sebetulnya hewan ini sangat menarik karena memiliki perjalanan hidup yang berbeda dari hewan-hewan jenis lainnya.

Banyak orang yang menganggap ulat sebagai hama karena memang sering memakan dedaunan dari hasil panen yang dilakukan oleh para petani, sehingga menimbulkan gagal panen. Simaklah beberapa fakta berikut ini seputar ulat agar kamu bisa semakin mengenal hewan ini dengan lebih dekat lagi.

1. Ulat merupakan tahap larva dari serangga

5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!ilustrasi ulat (unsplash.com/Chelsey Marques)

Banyak orang yang mungkin tidak tahu bahwa ulat sebetulnya bukanlah merupakan sejenis hewan biasa, sebab hewan ini justru merupakan fase perkembangan dari jenis hewan lain seperti serangga. Ulat pada dasarnya merupakan bagian dari proses metamorfosis yang terjadi pada beberapa jenis serangga atau pun kupu-kupu.

Dilansir Florida Museum, saat telur-telur menetas biasanya ulat kecil akan mulai tumbuh dan memakan makanannya. Makanan pertama dari ulat tersebut biasanya merupakan kulit telur dan dapat memberikan nutrisi penting untuk pertumbuhannya. Dalam periode beberapa waktu biasanya ulat-ulat tersebut akan terus berkembang hingga melanjutkan proses metamorfosisnya dan menjadi hewan yang utuh, seperti beberapa jenis serangga atau pun kupu-kupu.

2. Pemakan yang sangat rakus

5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!ilustrasi ulat (unsplash.com/Didin Hasbullah)

Ulat sebetulnya termasuk hewan yang banyak makan, meski memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil. Tidak heran apabila kawanan ulat biasanya dapat memakan dedaunan hingga benar-benar bolong dan membuat hasil panennya menjadi gagal, sehingga inilah yang membuat ulat pun kerap disebut sebagai hama.

Dilansir KQED, ulat melakukan proses metamorfosis yang memiliki fasenya tersendiri dan hal ini bisa terjadi dalam beberapa periode berbeda. Tidak mengherankan jika hal ini membuat ulat membutuhkan asupan makanan yang banyak untuk menjadi serangga atau pun kupu-kupu, sehingga bisa berkembang dengan baik.

3. Mengalami pergantian kulit

5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!ilustrasi ulat (unsplash.com/Hans-Christian Otto)

Bukan hanya ular saja yang ternyata melakukan proses pergantian kulit, namun ulat pun demikian. Memang ulat menjadi hewan yang membutuhkan proses pergantian kulit selama periode beberapa waktu pada saat melakukan proses metamorfosisnya, sehingga hal ini memang menjadi sesuatu yang umum terjadi.

Dilansir Wildlife Insight, biasanya ulat akan berganti kulit sebanyak empat kali dalam setiap periodenya atau dikenal pula sebagai instar. Pada proses ini biasanya ulat akan mengalami penambahan ukuran hingga 100 kali lipat lebih besar dari ukuran awal. Ini terjadi sebelum akhirnya ulat akan menjadi serangga atau pun kupu-kupu, sehingga wajar terjadi.

Baca Juga: 6 Fakta Kupu-kupu Atala, Ulat Makan Coontie untuk Mendapatkan Racun 

4. Memiliki mekanisme pertahanan diri yang baik

5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!ilustrasi ulat (pexels.com/Pixabay)

Setiap hewan memang biasanya akan selalu memiliki mekanisme pertahanan dirinya tersendiri, termasuk pula ulat. Cara ulat dalam melakukan pertahanan diri bisa dibilang cukup berbeda karena hewan ini memiliki kemampuan yang terletak pada tubuhnya sendiri.

Dilansir Oikos Journal, ulat bulu memiliki serangkaian adaptasi atau pertahanan anti-predator yang dapat membantu mereka untuk mempertahankan diri. Seekor ulat bisa melakukan proses kamuflase, pertahanan kimia menggunakan tubuhnya, menggunakan rambut atau duri yang bisa menimbulkan gatal, hingga perilaku agresif untuk melarikan diri atau mengusir musuhnya. Selain itu, banyak pula ulat yang termasuk beracun karena bisa mengeluarkan racun dari bulu halus atau durinya.

5. Menjadi indikator dari kesehatan lingkungan

5 Fakta Mengenai Ulat, Hewan yang Bermetamorfosis!ilustrasi ulat (unsplash.com/Pixabay)

Mungkin memang banyak orang yang menganggap ulat sebagai hama karena bisa merusak hasil panen, namun sebetulnya ada sisi positif dari keberadaannya. Ternyata ulat bisa menjadi salah satu indikator penting dari kesehatan lingkungan yang ada di sekitar, sehingga bisa bahaya apabila tidak ditemukan ulat sama sekali.

Dilansir Magazine College UNC, ulat hanya bisa makan dan tumbuh saat suhunya tidak terlalu dingin atau pun tidak terlalu panas. Namun, jika suhunya ideal biasanya ulat akan mengalami pertumbuhan yang baik. Selain itu, ulat merupakan indikator lingkungan dan ekosistem yang sehat, sebab mereka termasuk hewan yang sensitif terhadap polusi atau perubahan lingkungan.

Keberadaan ulat ternyata menjadi hewan yang sangat menarik untuk dilihat dari dekat. Hewan kecil ini merupakan fase metamorfosis dan memiliki peran penting dalam indikator lingkungan. Mana fakta yang baru kamu ketahui seputar ulat?

Baca Juga: 5 Fakta Unik Burung Cinereous Mourner, Bisa Menyamar Menjadi Ulat

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Hello!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya