Studi Baru Ungkap Fakta Evolusi Cepat Ikan Purba Coelacanth

Pergerakan lempeng bisa memengaruhi evolusi

Intinya Sih...

  • Coelacanth mengalami evolusi dramatis saat benua bergerak lebih cepat, memberi wawasan baru tentang peran pergerakan benua terhadap evolusi kehidupan di Bumi.
  • Fosil spesies baru coelacanth menunjukkan bahwa ikan ini terus berevolusi, terutama saat geologis suatu lingkungan semakin aktif.
  • Penemuan fosil spesies baru coelacanth di wilayah Kimberley, Australia, memberikan bukti lebih lanjut tentang evolusi ikan purba ini dan hubungannya dengan aktivitas tektonik.

Coelacanth, ikan purba yang selama ini dianggap sebagai "fosil hidup" dan tidak banyak berubah sejak zaman dinosaurus, ternyata mengalami evolusi dramatis. Temuan terbaru dari fosil spesies baru coelacanth mengungkap bahwa ikan ini berevolusi lebih cepat saat benua-benua Bumi bergerak lebih cepat.

Penemuan ini memberi wawasan baru tentang bagaimana pergerakan benua besar bisa memicu evolusi kehidupan di Bumi. Temuan ini dilaporkan oleh para peneliti dalam jurnal Nature Communications pada Kamis (12 September).

1. Ikan purba yang dikenal sebagai "fosil Hidup"

Studi Baru Ungkap Fakta Evolusi Cepat Ikan Purba Coelacanthilustrasi fosil ikan purba (nature.com)

Coelacanth adalah ikan besar yang berevolusi sekitar 410 juta tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, mereka hanya dikenal melalui fosil hingga pada tahun 1938. Pada saat itu seorang nelayan di Afrika Selatan secara tak terduga menangkap salah satunya.

Penemuan tersebut mengejutkan dunia sains karena ikan ini dianggap telah punah. Dua spesies yang masih hidup saat ini, Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis, menunjukkan hubungan lebih dekat dengan ikan-ikan purba daripada ikan modern. 

2. Pandangan baru melalui fosil "jembatan"

Meskipun sebelumnya dianggap tidak banyak berubah, fosil baru menunjukkan bahwa coelacanth terus berevolusi. Fosil-fosil ini adalah salah satu bukti anatomi terbaik dari sejarah coelacanth yang terawetkan dalam tiga dimensi dengan baik.

Dari fosil-fosil ini, para peneliti menemukan bahwa semakin aktif geologis suatu lingkungan, semakin banyak perubahan evolusi yang terjadi pada ikan ini.  

3. Peran penting pergerakan benua

Studi Baru Ungkap Fakta Evolusi Cepat Ikan Purba Coelacanthilustrasi benua (unsplash.com/Torsten Dederichs)

Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas tektonik memainkan peran penting dalam tingkat evolusi coelacanth sepanjang 400 juta tahun sejarahnya.

"Agak mengejutkan, aktivitas lempeng tektonik memiliki pengaruh kuat pada laju evolusi coelacanth," ujar Alice Clement, ahli biologi evolusioner dari Flinders University sekaligus penulis utama studi tersebut. 

Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan lempeng benua tidak hanya membentuk wajah geografis Bumi, tetapi juga mempercepat proses evolusi spesies-spesies di sekitarnya. 

4. Penemuan spesies baru: Ngamugawi wirngarri

Penemuan fosil spesies baru coelacanth di wilayah Kimberley, barat laut Australia, memberi bukti lebih lanjut tentang evolusi ikan purba ini. Spesies ini dinamakan Ngamugawi wirngarri, diambil dari bahasa masyarakat First Nations Gooniyandi yang tinggal dekat lokasi fosil.  

Fosil ini pertama kali ditemukan pada tahun 2008 dan merupakan coelacanth pertama yang ditemukan di situs tersebut. Menurut Clement, butuh bertahun-tahun untuk mempersiapkan dan menganalisis temuan ini. 

5. Reef purba di Australia

Studi Baru Ungkap Fakta Evolusi Cepat Ikan Purba Coelacanthilustrasi reef di Australia (wikimedia.org/Peter Southwood)

Wilayah Kimberley yang kini berupa lanskap tropis yang terdiri dari pegunungan hingga padang rumput, dulunya adalah terumbu karang. Wilayah ini diisi dengan kehidupan laut sekitar 385 juta tahun lalu.

Clement mengungkapkan bahwa wilayah ini merupakan terumbu karang besar pertama di Australia, yang membentang ratusan kilometer dari lepas pantai. Lingkungan aktif ini menjadi tempat tinggal bagi sedikitnya 50 spesies ikan, termasuk coelacanth purba yang baru ditemukan.

6. Perubahan anatomi Coelacanth

Meskipun secara umum coelacanth mempertahankan bentuk tubuh yang sama sejak Zaman Kapur, penelitian terbaru menemukan bahwa struktur anatomi mereka terus berubah. Khususnya, tulang rahang dan tengkorak mengalami evolusi yang signifikan.

Para peneliti menemukan bahwa perubahan ini berkaitan dengan kecepatan pergerakan benua. Faktor lingkungan lainnya seperti tingkat oksigen di laut atau suhu air, juga memengaruhi perubahan anatomi. 

 

Penemuan ini memberikan pemahaman baru bahwa evolusi kehidupan di Bumi juga dipengaruhi oleh pergerakan lempeng benua. Coelacanth menjadi bukti hidup bahwa bahkan spesies yang paling kuno pun terus berevolusi di tengah perubahan dramatis di planet kita.

Baca Juga: Starliner Sukses Kembali ke Bumi, Astronot Masih di ISS

Referensi

Clement, Alice M, Richard Cloutier, Michael S Y Lee, Benedict King, Olivia Vanhaesebroucke, Corey J A Bradshaw, Hugo Dutel, Kate Trinajstic, and John A Long. “A Late Devonian Coelacanth Reconfigures Actinistian Phylogeny, Disparity, and Evolutionary Dynamics.” PubMed 15, no. 1 (September 12, 2024). 
Live Science. Diakses pada September 2024. Ancient relative of 'living fossil' fish reveals that geological activity supercharges evolution. 

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya