Jepang Masuk ke Daftar Negara yang Pernah Mendarat di Bulan
ilustrasi bulan (unsplash.com/Nicolas Thomas)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepang berhasil mendarat di permukaan Bulan pada hari Sabtu (20/1/2023) dini hari. Dengan pendaratan tersebut, Jepang menjadi negara ke-lima yang masuk dalam daftar negara yang pernah mendarat di Bulan setelah Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan India.
Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) menyatakan bahwa pendaratan tersebut terbilang mulus dengan presisi yang cukup tinggi. Namun, mereka dilaporkan memerlukan banyak waktu untuk memastikan apakah pendaratan tersebut bisa mencapai semua misinya, menurut The Japan Times.
1. Mengalami masalah pada panel surya
ilustrasi pesawat SLIM (dok. KYODO)Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di kampus Sagamihara, Presiden JAXA, Hiroshi Yamanaka, mengatakan bahwa panel surya pada pesawat yang mendarat di Bulan tidak menghasilkan listrik.
pesawat luar angkasa tersebut, yang bernama Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), ditenagai oleh baterai yang terpasang di dalamnya. Baterai tersebut hanya dapat bertahan selama beberapa jam.
JAXA menambahkan bahwa kurangnya listrik dari panel surya mungkin membatasi durasi aktivitas pesawat SLIM. Namun, mereka mengatakan tim akan melakukan yang terbaik untuk mencapai misi pendaratan tersebut. Para pejabat JAXA menekankan bahwa berakhirnya daya baterai tidak berarti akhir dari misi ini.
2. Panel surya dipercaya tidak rusak akibat pendaratan
JAXA percaya bahwa panel surya tidak rusak selama pendaratan mengingat pesawat SLIM mendarat dalam keadaan utuh. Mereka juga mencatat bahwa ketika sudut matahari berubah dalam beberapa minggu ke depan, panel tersebut mungkin mulai menghasilkan listrik.
Editor’s picks
Jika panel surya berfungsi dengan baik, pesawat akan mampu beroperasi selama beberapa hari. Idealnya, panel tersebut akan mengalami kerusakan setelah beberapa hari akibat suhu di bulan yang dapat meningkat hingga sekitar 100 derajat Celsius.
3. Diharapkan bisa menjadi inspirasi banyak orang
ilustrasi bulan (unsplash.com/David Dibert)Pendaratan di bulan dinilai sangat diperlukan untuk memberikan dorongan bagi program luar angkasa Jepang. Mereka telah mengalami serangkaian kemunduran dalam beberapa tahun terakhir termasuk kegagalan peluncuran roket andalan H3 pada Maret 2023.
Pejabat JAXA menyatakan bahwa misi ini diharapkan bisa mendorong generasi muda untuk menggapai cita-cita tertinggi mereka.
"Mendarat di bulan merupakan tantangan yang sangat sulit," kata Masaki Fujimoto, wakil direktur jenderal Institute of Space and Astronautical Science (ISAS) JAXA.
"Saya ingin anak-anak bisa mengatasi proyek-proyek menantang seperti ini dan mengejar minat mereka," tambahnya.
Pendaratan di Bulan yang dilakukan oleh Jepang merupakan peristiwa monumental bagi negara tersebut. Walaupun mengalami sedikit masalah, pendaratan di Bulan ini diharapkan bisa menginspirasi banyak orang.
