Kenapa Kucing yang Tenang Mendadak Berubah Jadi Agresif?

Yuk, temukan faktor pemicunya!

Memelihara kucing menjadi salah satu hal yang sangat menyenangkan untuk dijalani. Tidak hanya mendapatkan hiburan, berinteraksi dengan hewan lucu yang satu ini pun mampu menghadirkan ketenangan. Oleh sebab itu, waktu yang dihabiskan bersama kucing kesayangan tidak akan pernah terasa sia-sia.

Namun, terkadang kucing yang tadinya tenang, manja, dan penurut bisa berubah menjadi agresif, bahkan dalam kurun waktu singkat. Saking galaknya, kucing bahkan tidak segan menyerang saat pemilik berusaha untuk mendekati. Tentu saja kondisi ini dapat membuat cat owner merasa kebingungan, bahkan ketakutan bila keadaan tersebut tidak kunjung membaik.

Nah, sebenarnya kenapa seekor kucing mendadak bisa berubah menjadi agresif? Berikut beberapa penyebabnya!

1. Kucing sedang menderita suatu penyakit

Kenapa Kucing yang Tenang Mendadak Berubah Jadi Agresif?ilustrasi hewan kucing (pexels.com/Arina Krasnikova)

Seorang pemilik kucing tentu bisa mengenali karakter hewan peliharaannya dengan baik. Jika kucing yang selama ini berperilaku normal, tenang, dan hampir tidak pernah melukai pemilik mendadak berubah sikap menjadi lebih galak, bahkan tidak mau disentuh, tentu ini akan menimbulkan tanda tanya besar. Situasi ini akan semakin mengkhawatirkan tatkala kucing juga menunjukkan gejala lain seperti tidak mau makan, enggan untuk beraktivitas, dan cenderung lebih suka menyendiri.

Jika kucing mengalami perubahan seperti ini, sudah sepatutnya pemilik mulai waspada. Cornell Feline Health Center menjelaskan bahwa perilaku kucing yang tiba-tiba menjadi agresif bisa disebabkan oleh adanya penyakit tertentu. Salah satu penyakit yang bisa menyebabkannya adalah radang sendi.

Ketika menderita radang sendi, gerakan yang biasa mereka lakukan dapat membuat rasa sakit semakin meningkat. Kucing pun akan berusaha menghindari seluruh stimulasi tersebut. Kalau mencurigai adanya gangguan kesehatan seperti ini, maka sebaiknya segera periksakan kucing ke dokter hewan, ya!

Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Mengganggu Orang Kerja? Ini Maksud Anabul

2. Mendeteksi adanya gangguan di wilayah kekuasaannya

Kenapa Kucing yang Tenang Mendadak Berubah Jadi Agresif?ilustrasi kucing agresif (pixabay.com/Fang_Y_M)

Kucing merupakan hewan yang sangat menjaga ketat wilayah kekuasaannya. Biasanya, kucing akan menandai teritorialnya dengan cara-cara tertentu seperti melakukan urine marking atau menggosokkan dagu pada benda-benda yang dianggap menjadi miliknya. Jika ada hal-hal yang dinilai sebagai ancaman masuk ke area kekuasaan, maka kucing akan menjadi agresif.

ASPCA melansir, agresivitas kucing ini bisa ditujukan kepada kucing lain, hewan lain, atau pun manusia. Uniknya, kucing pun akan memilih siapa yang akan dianggap sebagai musuh. Oleh sebab itu, terkadang kucing akan bersikap baik pada pemilik, tetapi galak pada orang lain yang juga tinggal di tempat yang sama, dan sebagainya.

3. Merasa terganggu saat terlalu lama berinteraksi denganmu

Kenapa Kucing yang Tenang Mendadak Berubah Jadi Agresif?ilustrasi seekor kucing yang hampir menggigit pemiliknya (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pernahkah kamu mengalami kejadian di mana sedang asyik mengelus atau bermain dengan kucing, tetapi tiba-tiba kucing malah marah dan menggigit atau mencakarmu? Momen yang tadinya menyenangkan tentu berubah jadi sedikit menyebalkan, ya. Namun, kira-kira kenapa sih kucing yang semula tenang dan senang mendadak jadi agresif?

PetMD melansir, gerakan yang menciptakan ketenangan, seperti mengelus, memangku, atau menggendong memang membuat kucing merasa senang, tetapi bila dilakukan secara berulang justru dapat dianggap sebagai hal yang mengganggu. Akibatnya, kucing akan marah saat merasa sudah tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya jangan melakukan interaksi yang berlebihan, sehingga kucing bisa tetap tenang dan kamu terbebas dari potensi terluka.

Kucing tidak akan menjadi agresif tanpa sebab yang jelas. Jika pemilik merasa ada perubahan perilaku kucing ke arah negatif, ada baiknya untuk berusaha menemukan penyebabnya.

Meminta bantuan dari pihak profesional seperti dokter hewan sangat direkomendasikan agar mampu mendapatkan solusi terbaik. Dengan mengetahui pemicu agresivitas, diharapkan masalah akan diselesaikan secara tuntas, sehingga kucing kembali tenang seperti sedia kala.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Kucing Hamil hingga Mau Melahirkan, Wajib Tahu!

Ratna Kurnia Ramadhani Photo Verified Writer Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya