6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia 

Kelelawar juga muncul di mitologi Romawi kuno

Salah satu hewan yang terkenal dengan reputasinya yang buruk adalah kelelawar. Hewan yang hanya aktif di malam hari ini seringkali dianggap sebagai pembawa penyakit dan pertanda buruk. Terlebih lagi, reputasinya ini tidak hanya tersebar luas di masa sekarang saja, bahkan reputasi buruknya sudah ada sejak zaman Romawi kuno.

Meskipun begitu, ada beberapa mitos tentang kelelawar yang terbukti tidak benar. Salah satunya adalah bahwa semua kelelawar bisa membawa penyakit rabies. Faktanya, kurang dari satu persen saja kelelawar yang membawa penyakit ini.

Selain mitos di atas, kira-kira mitos apa saja yang mengelilingi makhluk nokturnal tanpa bulu ini? Simak enam mitos kelelawar di bawah ini, yuk!

1. Kelelawar memiliki kaitan yang erat dengan sihir

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (unsplash.com/Tine Ivanič)

Mitos tentang kelelawar satu ini sangatlah populer, bahkan memiliki banyak versi yang berbeda-beda. Dilansir Bats in Folklore and Culture: A Review of Historical Perceptions around the World yang ditulis oleh Alan Sieradzki dan Heimo Mikkola, mitos tentang kaitan kelelawar dan sihir banyak muncul di negara-negara Afrika. Salah satunya adalah di Nigeria selatan terutama di antara orang-orang Ibibio.

Mitos yang tersebar di masyarakat Ibibio menyebutkan bahwa apabila terdapat kelelawar yang masuk ke rumah atau menyentuh tubuh seseorang, maka, bisa dipastikan bahwa orang tersebut terkena sihir. Tidak hanya itu, orang tersebut juga diperkirakan akan meninggal dalam waktu dekat. Adapun penyebabnya adalah karena jantungnya dimakan ketika mereka tengah tidur.

2. Kelelawar si oportunis yang menyebalkan

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (unsplash.com/Riizz)

Mitos tentang kelelawar satu ini muncul di kisah Romawi kuno ketika terjadi peperangan atau perseteruan antara burung dan mamalia. Ketika konflik terjadi, kelelawar bersikap netral dan tidak berpihak pada satu kubu. Akan tetapi, ketika dewa Mars menyatakan bahwa para burunglah pemenangnya, kelelawar tiba-tiba mengubah posisinya dan menjadi pendukung burung.

Pada kisah lain di cerita-cerita yang tersebar, juga disebutkan bahwa kelelawar sering berpindah-pindah kubu tergantung kubu mana yang menang. Oleh karena itu, kelelawar tidak disukai oleh hewan-hewan lain dan menjadikan mereka tidak memiliki teman satu pun.

3. Kelelawar dulunya adalah burung yang tidak bahagia

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (commons.wikimedia.org/Uwe Schmidt)

Mitos menarik ini berasal dari cerita rakyat di India. Dilansir Wildlife SOS, disebutkan bahwa kelelawar dulunya adalah burung yang ingin menjadi manusia. Karena keinginannya tersebut, hewan ini perlahan berubah wujud, bulu-bulunya rontok dan berganti rambut dan muncul gigi. Sayangnya, perubahan tersebut tiba-tiba terhenti dan membuat kelelawar sangat malu dengan penampilan barunya. Oleh karena itu, mereka pun hanya keluar ketika malam sudah tiba.

4. Semua kelelawar membawa rabies

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (commons.wikimedia.org/NPGallery)

Salah satu mitos yang menyudutkan kelelawar hingga mereka menjadi hewan yang paling dihindari adalah hewan ini terkenal sebagai pembawa rabies. Meski memang terdapat kebenaran dalam pernyataan ini, hanya kurang dari satu persen saja kelelawar yang membawa penyakit rabies, dilansir National Park Service.

Meskipun begitu, kelelawar terkenal membawa beragam penyakit yang bisa berefek buruk bagi manusia. Oleh karena itu, tetap hindari mereka apabila ada yang mendekat ke kita.

5. Mitos-mitos kelelawar di Asia Tenggara

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (unsplash.com/Hans Veth)

Mitos tentang kelelawar ini tidak hanya ada di negara yang jaraknya jauh dari Indonesia saja, bahkan, di negara yang jaraknya dekat juga terdapat beragam mitos kelelawar yang menarik. Salah satunya adalah kelelawar sebagai tanda keberuntungan dan nasib baik. Mitos satu ini banyak tersebar di China.

Kemudian, di Indonesia sendiri juga terdapat mitos bahwa kelelawar adalah pertanda bahwa hasil panen akan melimpah. Disebutkan Bats in Folklore and Culture: A Review of Historical Perceptions around the World karya Alan Sieradzki dan Heimo Mikkola, mitos ini terbesar di antara petani di Sulawesi.

Tidak hanya itu, masyarakat Iban di Sarawak, Malaysia juga percaya bahwa kehadiran kelelawar yang masuk ke dalam rumah merupakan pertanda baik. Mereka juga percaya bahwa kelelawar tersebut membawa aura baik dan memberi perlindungan dari segala hal buruk.

6. Vampir bisa berubah menjadi kelelawar dan apabila tergigit kelelawar, kita bisa berubah menjadi vampir

6 Mitos Kelelawar, Tercipta dari Burung yang Tidak Bahagia kelelawar (pixabay.com/tomatomicek)

Kita mungkin sudah sangat akrab dengan mitos kelelawar satu ini, yakni mereka yang sebenarnya adalah vampir yang bisa berubah wujud menjadi kelelawar. Tentunya hal ini tidaklah benar. Keberadaan vampir sendiri juga masih menjadi misteri dan banyak dipercaya sebagai mitos belaka.

Selain itu, kita juga tidak akan berubah menjadi vampir apabila tergigit oleh kelelawar. Dijelaskan Wildlife SOS, kelelawar jarang menggigit manusia. Hewan yang hanya aktif di malam hari ini justru takut dengan manusia dan lebih banyak menghindar apabila bertemu dengan manusia.

Nah, itu dia enam mitos kelelawar yang banyak berkembang di belahan dunia yang berbeda-beda. Secara umum kelelawar memiliki reputasi yang sangat buruk. Mereka bahkan diasosiasikan dengan sihir yang dapat memakan nyawa manusia.

Meskipun begitu, hewan yang hanya aktif di malam hari ini juga dipercaya sebagai pembawa keberuntungan di beberapa tempat. Salah satunya adalah di China di mana kelelawar dipercaya sebagai pembawa nasib baik dan keberuntungan.

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Kelelawar Berbibir Merah, Punya Tubuh yang Aneh!

Ralda Maya Runita Photo Verified Writer Ralda Maya Runita

The beauty and the science

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya