Fakta Konjungsi Bulan dan Regulus, Muncul pada 29 September 2024

Bisa sekaligus mengamati Mars dan Jupiter

Di penghujung September 2024, langit akan menyuguhkan fenomena astronomi spektakuler, yaitu konjungsi Bulan dan bintang Regulus. Fenomena tersebut bakal muncul pada 29 September 2024. Bulan dan Regulus akan menjadi pasangan serasi sebelum September berganti.

Saat konjungsi terjadi, Bulan dan Regulus akan tampak saling berdekatan di cakrawala. Itulah sebabnya fenomena tersebut dinamakan konjungsi yang berarti pertemuan semu antara dua atau lebih objek di langit. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak fakta-fakta konjungsi Bulan dan Regulus berikut ini!

1. Bulan sedang dalam fase sabit tua

Fakta Konjungsi Bulan dan Regulus, Muncul pada 29 September 2024ilustrasi Bulan dalam fase sabit tua. (unsplash.com/Jason Mavrommatis)

Saat konjungsi terjadi, Bulan tengah berada pada fase sabit tua. Mengutip dari Time and Date,  selama fase sabit tua, bagian Bulan yang terang berkurang dari 49,9 persen menjadi 0,1 persen. Artinya, Bulan sedang menuju fase akhir sebelum kembali menjadi bulan baru.

Fase sabit tua sendiri kerap disebut sebagai fase sabit pudar. Ini mengacu pada cahaya Bulan yang memudar hingga membentuk sebuah lengkungan yang khas. Yap, lengkungan tersebut dikenal dengan istilah "sabit".

Baca Juga: Bumi akan Punya 2 Bulan Akhir September, Ini Awal Mulanya

2. Bulan berdampingan dengan Regulus

Fakta Konjungsi Bulan dan Regulus, Muncul pada 29 September 2024ilustrasi konjungsi Bulan dan Regulus. (stellarium-web.org)

Seperti diketahui, Bulan adalah satelit alami Bumi yang pada umumnya kita lihat pada malam hari. Sementara, Regulus adalah bintang paling terang di konstelasi Leo. Dalam astrologi, Leo dikenal sebagai salah satu zodiak populer yang digambarkan dengan visual singa.

Ketika konjungsi terjadi, Bulan akan tampang berdekatan dengan Regulus jika diamati dari Bumi. Selain Regulus, kamu juga bisa melihat beberapa bintang lain konstelasi Leo, seperti Algieba, Epsilon Leonis, Eta Leonis, dan Adhafera. Jika beruntung, kamu juga dapat mengamati konstelasi-konstelasi lain yang berdekatan dengan Leo, antara lain Cancer dan Gemini.

3. Muncul sebelum Matahari terbit

Fakta Konjungsi Bulan dan Regulus, Muncul pada 29 September 2024ilustrasi mengamati langit. (pexels.com/Yuting Gao)

Lalu, kapan waktu terbaik mengamati konjungsi Bulan dan Regulus tersebut? Dilansir Earth Sky, Bulan dan Regulus akan muncul sebelum Matahari terbit. Waktu terbaik untuk mengamatinya yakni pada 75 menit sebelum fajar menyingsing.

Kamu bisa mengamati Bulan dan Regulus di cakrawala timur. Kabar baiknya, sambil menunggu dua objek tersebut, kamu bisa mengamati Mars dan Jupiter terlebih dahulu. Yap, dua planet tersebut akan terlihat sepanjang malam, sekitar mulai pukul 01.00 WIB di langit timur.

Pada umumnya, fenomena konjungsi bisa diamati dengan mata telanjang. Akan tetapi, apabila kamu ingin melihat Bulan dan Regulus secara lebih detail, kamu membutuhkan alat bantu seperti teropong atau teleskop. Untuk memudahkan pengamatan, peta bintang (sky map) juga dibutuhkan sebagai acuan atau untuk mendeteksi objek apa saja yang kamu temukan.

Baca Juga: 6 Fenomena Langit September 2024, Ada Gerhana Bulan

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya