3 Fakta Konjungsi Bulan dan Pollux, Muncul pada 26 September 2024

Apakah teramati di Indonesia?

Salah satu peristiwa langit yang kerap muncul di cakrawala yakni konjungsi. Dalam astronomi, konjungsi merupakan pertemuan semu antara dua atau lebih objek di langit. Artinya, beberapa objek tersebut akan terlihat saling bertemu atau berpapasan apabila diamati dari sudut pandang Bumi.

Sebagai contoh yaitu konjungsi Bulan dan bintang Pollux yang bakal terjadi pada 26 September 2024. Saat konjungsi terjadi, Bulan dan Pollux akan tampak berdampingan di langit jika diamati dari Bumi. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Bulan berpapasan dengan Pollux

3 Fakta Konjungsi Bulan dan Pollux, Muncul pada 26 September 2024ilustrasi konjungsi (pexels.com/Raghav Modi)

Bulan adalah satelit alami Bumi yang umumnya terlihat ketika langit sudah gelap. Sementara, Pollux merupakan bintang paling terang di konstelasi Gemini. Diketahui, Gemini adalah salah satu rasi bintang paling terkenal dalam astrologi. Sebutan populernya yaitu "si kembar".

Saat konjungsi terjadi, Bulan sedang berada pada fase sabit tua. Satelit alami Bumi itu akan berpapasan dengan Pollux di konstelasi Gemini. Berdasarkan simulasi dari Stellarium, posisi Bulan bakal tepat berada di dalam rasi bintang kembar.

Baca Juga: 6 Fenomena Langit September 2024, Ada Gerhana Bulan

2. Sayangnya, fenomena ini tidak teramati di Indonesia

3 Fakta Konjungsi Bulan dan Pollux, Muncul pada 26 September 2024ilustrasi konjungsi (pixabay.com/Bru-nO)

Sayangnya, konjungsi Bulan dan Pollux yang muncul pada 26 September 2024 ini tidak bisa diamati di Indonesia. Alasannya adalah karena perbedaan letak geografis. Pertemuan antara Bulan dan Pollux terjadi pada siang hari di Indonesia.

Mengutip dari NASA, konjungsi Bulan dan Pollux bakal terjadi pada pukul 00.47 EDT (Eastern Daylight Time). Jika dikonversikan ke waktu Indonesia bagian barat yakni pukul 11.47 WIB. Fenomena tersebut akan berlangsung hingga menjelang fajar, yaitu pukul 06.05 EDT atau 17.05 WIB. Kendati demikian, kamu masih bisa mengamatinya secara daring melalui live streaming atau peta bintang digital yang ada di gadget-mu. 

3. Tips mengamati konjungsi Bulan dan Pollux

3 Fakta Konjungsi Bulan dan Pollux, Muncul pada 26 September 2024ilustrasi konjungsi Bulan dan Pollux di konstelasi Gemini. (stellarium-web.org)

Bagi kamu yang berada di wilayah dengan zona waktu EDT (zona waktu paling timur di Amerika Serikat), kamu bisa mengamati konjungsi Bulan dan Pollux dengan mata telanjang. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, kamu bisa memulai pengamatan pada pukul 00.47 EDT hingga 06.05 EDT. Adapun beberapa tips untuk mengamatinya adalah sebagai berikut:

  1. Pastikan cuaca cerah (tidak berawan atau hujan) saat waktu pengamatan.
  2. Pastikan lokasi pengamatan minim polusi cahaya atau jauh dari perkottaan.
  3. Gunakan star map atau peta bintang digital untuk memudahkan pencarian objek langit.
  4. Gunakan teropong atau teleskop apabila ingin melihat Bulan dan Pollux secara lebih detail.

Sebagai informasi, selain Bulan dan Pollux, kamu juga bisa mengamati beberapa bintang yang ada di dalam konstelasi Gemini, salah satunya Castor. Dalam mitologi Yunani, Pollux dan Castor adalah saudara kembar yang berakhir menjadi konstelasi Gemini. Dalam astrologi, Gemini juga dikenal sebagai zodiak.

Baca Juga: 3 Fakta Konjungsi Bulan dan Mars 25 September 2024, Ini Cara Lihatnya!

Mutiara Ananda Photo Verified Writer Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya