5 Fakta Serangga Daun, Meregenerasi Bagian Tubuhnya yang Hilang

2. Cenderung lebih aktif saat malam hari

Serangga daun (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Sebenarnya, serangga daun sangat rendah diri dan pendiam ketika siang hari. Mereka cenderung lebih aktif saat malam hari dan melakukan berbagai aktivitas hingga tiba waktunya untuk beristirahat lagi. Berdasarkan informasi dari San Francisco Zoo and Gardens, serangga daun melakukan gerakan berjalan lalu berhenti seolah-olah digerakkan oleh angin.

Jantan bisa terbang setelah dewasa dan biasanya melakukan penerbangan ketika merasa terganggu atau menghindari pemangsa. Sementara itu, betina tidak bisa terbang. Sepertinya akan sangat menarik jika bisa melihat serangga daun bergerak di antara dedaunan.

3. Apa yang dimakan oleh serangga daun?

Serangga daun (commons.m.wikimedia.org/Shyamal)

Hampir semua spesies serangga daun memakan springs of bramble atau blackberry, biasanya ditemukan selama musim dingin di area terlindungi. Selain itu, mereka juga mengonsumsi pohon ek dan pohon ek hijau. Berbeda dengan serangga muda yang kerap menolak untuk makan. Jika kamu memelihara serangga daun dan kondisi tersebut terjadi, penanganannya cukup tricky.

Melansir Amateur Entomologists' Society, cobalah untuk memasukkan serangga daun yang lebih tua ke dalam kandang. Solusi lainnya adalah memotong bagian tepi daun hingga tepiannya terlihat lebih segar dan menggugah selera. Dianjurkan untuk menyemprot sedikit air setiap beberapa hari agar serangga bisa minum.

4. Bisa meregenerasi tubuhnya

Serangga daun (commons.m.wikimedia.org/Shyamal)

Salah satu fakta luar biasa serangga daun selain dari kemampuan kamuflasenya adalah mereka bisa meregenerasi tubuhnya! Jika kehilangan anggota tubuhnya, serangga daun bisa menggantinya kembali saat melakukan pergantian kulit (molting) di waktu berikutnya. Akan tetapi, itu ada batasannya juga, lho.

Serangga daun hanya bisa mengganti anggota tubuhnya yang hilang saat masih muda. Setelah mencapai usia dewasa, mereka tidak bisa mengganti anggota tubuhnya lagi karena tidak dapat berganti kulit.

5. Sistem reproduksi serangga daun

Serangga daun (commons.m.wikimedia.org/Renjusplace)

Tidak banyak informasi mengenai sistem reproduksi serangga daun, tapi diketahui bahwa betina mulai menempatkan telurnya beberapa minggu setelah jadi dewasa. Setiap betina bisa menghasilkan 40 telur dengan kecepatan satu atau dua butir per harinya. Saat kamu memelihara serangga daun yang bertelur, diperlukan perawatan hati-hati.

Telur bisa kamu tempatkan di atas pasir perak lembap di dalam kotak plastik atau perspex yang penutupnya rapat. Lalu, simpan kotak tersebut pada suhu sekitar 20--25 derajat celcisus. Ketika telurnya menetas, letakkan mereka di atas semak berduri segar yang ujungnya telah dipotong agar mereka ingin makan. Bagian tersebut sangat penting ketika kamu mencoba membesarkan serangga daun tersebut.

Serangga daun ternyata tidak hanya pandai berkamuflase, tapi juga bisa meregenerasi bagian tubuhnya yang hilang. Spesies serangga yang super unik, ya! Sayangnya, kemampuan itu memiliki batasan sehingga mereka tidak bisa melakukannya lagi ketika memasuki usia dewasa. Apa kamu pernah melihat serangga daun secara langsung?

Baca Juga: 7 Fakta Unik Bumblebee, Serangga Penyerbuk yang Tidak Agresif