5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!

Julang sumba adalah burung endemik Pulau Sumba

Julang sumba atau sumba hornbill juga dikenal sebagai sumba wreathed hornbill adan everett's hornbill. Mereka juga memiliki nama lokal dan dikenal sebagai Goanggali. Burung ini berada dalam famili Bucerotidae dengan nama ilmiah Rhyticeros everetti. Panjang tubuhnya mencapai 70 sentimeter, berukuran sedang untuk rangkong seperti mereka. Untuk membantumu mengenalinya, ingatlah bahwa jantan punya bulu berwarna cokelat kemerahan di bagian ubun-ubun dan tengkuk, lehernya lebih pucat.

Sementara itu, betina berwarna hitam. Keduanya memiliki paruh besar, kusam, kekuningan dengan bercak merah marun di pangkalnya. Tenggorokannya berwarna biru dan menggembung, sementara penutup kepalanya bergerigi. Walaupun tidak banyak informasi mengenai spesies ini, fakta berikut masih bisa memberikan gambaran tentang gaya hidup dan status keberadaannya di alam liar.

1. Wilayah penyebaran julang sumba

5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!Julang Sumba (youtube.com/Taman Nasional Matalawa)

Penyebaran julang sumba berada di Indonesia, mereka endemik di Kepulauan Nusa Tenggara, tepatnya di Pulau Sumba. Rangkong Indonesia menginformasikan bahwa mereka menghuni hutan primer, hutan monsun, hutan galeri serta hutan yang berada di sepanjang aliran sungai. Mereka biasanya ditemui di dataran rendah dengan ketinggian hingga 950 meter.

2. Julang sumba suka makan buah

5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!Julang sumba (commons.m.wikimedia.org/Stavenn)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa julang sumba adalah burung spesialis pemakan buah, tapi sebenarnya belum ada studi mendetail mengenai hal tersebut. Sebagian besar pengamatan menunjukkan bahwa julang sumba banyak memakan strangler figs atau buah ara pencekik. Di bawah satu pohon sarangnya bisa ditemukan biji dari 16 jenis buah.

3. Hidup bersama pasangan atau kelompoknya

5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!Julang Sumba (youtube.com/Taman Nasional Matalawa)

Berdasarkan informasi dari Hornbill Specialist Group, julang sumba biasanya terlihat di pohon yang sedang berbuah. Mereka bepergian bersama pasangan atau berada dalam kelompok yang terdiri hingga 15 burung. Burung ini berkumpul dalam satu pohon, biasanya bisa mencapai 70 individu di satu tempat bertengger. Julang sumba terbang melintasi hutan dan lahan terbuka dari sana.

4. Mereka sangat teritorial

5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!Julang sumba (commons.m.wikimedia.org/Muhammad Soleh K505)

Spesies burung ini terkadang menunjukkan perilaku agresif, lho. Jantan terlihat menonjolkan kepalanya yang berwarna cerah dan mengangkat paruhnya untuk menunjukkan kulit tenggorokan birunya. Ketika merasa khawatir, mereka membuat gerakan kepala dan leher, nampak seperti tersentak-sentak sambil bertengger dengan tubuh terangkat rendah.

Melansir Oiseaux Birds, pada masa bersarang, pasangan julang sumba jadi lebih teritorial. Mereka akan mempertahankan area kecil di sekitar sarangnya dari pengganggu. Jadi, tidak hanya agresif, burung ini juga teritorial.

5. Sistem perkawinan julang sumba

5 Fakta Menarik Julang Sumba, si Misterius yang Suka Makan Buah!Julang sumba (commons.m.wikimedia.org/Tomasz Baranowski)

Sistem perkawinan julang sumba adalah monogami, kawin dengan satu pasangan untuk waktu yang lama. Tidak banyak informasi mengenai perkawinan burung ini, tapi biasanya mulai proses kawin setelah menemukan pohon bersarang yang sesuai. Julang sumba memilih bersarang di pohon yang tingginya 10--23 meter. Rentang waktu bersarangnya tidak diketahui.

Akan tetapi, jantan biasanya memberi makan betina secara rutin selama periode mengerami. Anak-anaknya lahir tidak berdaya dan bergantung pada induk sepenuhnya. Mereka baru bisa membuka matanya pada usia 10 hari setelah menetas. Kedua induk akan memberinya makan hingga mereka bisa terbang dan hidup mandiri.

Walaupun tidak banyak informasi mengenai julang sumba, setidaknya kamu tahu bahwa mereka suka makan buah terutama buah ara. Burung ini juga bisa jadi agresif dan teritorial, khususnya saat musim kawin. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN. Keberadannya terancam oleh kehilangan habitat, keterbatasan wilayah jelajah dan perburuan berlebihan di beberapa daerah.

Jika kamu ingin melihatnya secara langsung, coba kunjungi kebun binatang terdekat atau datangi habitat aslinya!

Baca Juga: 7 Hewan Paling Tangguh, Paling Jago Bertahan Hidup

Nur Aulia Safira Photo Verified Writer Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya