5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan Tubuhnya

Punya sel pigmen disebut kromatofor, iridofor dan lecuofor

Sotong merupakan salah satu hewan yang menghuni terumbu karang dalam lautan. Namun, tahukah kamu bahwa ada banyak spesies sotong di dunia ini hingga ratusan. Salah satu spesies sotong yang terbesar diantara spesies lainnya yaitu Sepia apama atau Sotong Raksasa Australia. 

Sepia apama termasuk Cephalopoda dalam keluarga Sepiidae. Spesies sotong ini memiliki karakteristik yang menonjol pada warna dan pola ditubuhnya. Dimana digunakannya sebagai pertahanan diri hingga mendapatkan mangsa. Bagaimana hal tersebut bisa dilakukannya, persebaran hingga keindahan pada warnanya? Simak, ulasan fakta sebagai berikut. 

1. Spesies sotong paling besar

5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan TubuhnyaIlustrasi Sepia apama berukuran cukup besar (pexels.com/Pawel Kalisinski)

Memiliki tubuh yang besar menjadikan spesies sotong ini disebut sebagai sotong raksasa. Bagaimana tidak, panjangnya bisa mencapai 1 meter. Dilansir laman Animal Diversity Web (2014), beratnya hingga 10,5 kg dan seperti sotong pada umumnya memiliki 10 lengan (8 lengan pendek dan 2 lengan yang dapat dipanjangkan untuk mendapatkan mangsa). S. apama tergolong dalam Phylum Mollusca, dimana umumnya tidak terdapat cangkang. Tubuhnya terlihat ramping, dilengkapi sebuah mantel dengan sirip yang memanjang sepanjang mantel tersebut. Mantel ini disebut cuttlebone yang membuatnya mengapung dalam air, sehingga memudahkan dalam berenang. 

2. Habitat

5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan TubuhnyaIlustrasi persebaran Sepia apama (commons.m.wikimedia.com/Vojtech.dostal)

Persebaran spesies sotong ini yaitu perairan yang memiliki iklim sedang dan subtropis dari Australia. Mulai dari Brisbane di Queensland ke Shark Bay di Australia Barat dan ke selatan Tasmania, melansir Animalia (2024). Biasanya spesies ini mendiami terumbu berbatu, padang lamun dan dasar laut berpasir serta berlumpur, dengan kedalaman sampai 100 meter. Dimana dari sana spesies sotong ini memperoleh makanannya.

Dapat diketahui, bahwa S. apama tergolong karnivora, yang memakan ikan kecil dan crustacea. Mereka akan menggunakan 2 tentakelnya yang panjang untuk menangkap mangsanya secara sembunyi dan perlahan-lahan. Namun, tidak jarang juga spesies sotong ini menjadi mangsa hewan laut lain seperti singa laut, anjing laut hingga lumba-lumba hidung botol. 

3. Memiliki tampilan warna menawan

5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan TubuhnyaIlustrasi Sepia apama yang pandai berkamuflase menyerupai lingkungan sekitarnya (commons.m.wikimedia.org/Peter Southwood)

Dalam hal mendapatkan makanan maupun berkomunikasi hingga menarik perhatian lawan jenis, S. apama mampu berkamuflase. Keunikan ini terlihat pada tampilan warna dan corak hingga bentuk tubuhnya dapat berubah-ubah. Dimana dia mendapatkan mangsa maka akan mengubah tampilannya sesuai lingkungannya. Tampilan tersebut dipengaruhi oleh sel kecil berpigmen. Yang mana, dapat merubah warna dan memantulkan cahaya yang disebut kromatofor, iridofor dan lecuofor seperti yang terdapat pada kebanyakan Cephalopoda. Lalu seperti apa kromatofor, iridofor dan lecuofor tersebut?

Dilansir dalam website Octonation.com oleh Klein (2024), kromatofor merupakan suatu kantong berisi pigmen, dikendalikan oleh otot-otot kecil yang bisa kontraksi dan rileks. Ketika sedang berkontraksi kantungnya akan melebar sehingga warna terlihat dibanding saat rileks. Kromatofor menghasilkan warna oranye, merah, kuning, cokelat dan hitam. Sel-sel kecil ini dihubungkan oleh saraf sehingga dapat berubah dalam hitungan detik. Lalu, Iridofor terletak dibawah kulit kromatofor dan memantulkan cahaya pada panjang gelombang beda. Maka menghasilkan warna seperti hijau, biru, perak dan merah muda. Sedangkan lecuofor juga merupakan sel yang memantulkan cahaya. Namun, cahayanya terhamburkan sehingga tampak putih. Maka pada kulit S. apama tampak berlatar kosong, yang mampu meningkatkan intensitas kromatofornya. 

Lalu, dari semua sel-sel tersebut akan membantu S. apama ketika bertemu predator. Mereka dapat merubah diri bahkan menyerupai pasir, bebatuan hingga rumput laut dalam waktu yang cepat, sehingga menyulitkan predator. Wah, terlihat cerdik dalam mengelabui musuh ya. Selain itu, mereka juga akan menggunakan tampilan warna yang mencolok untuk berkomunikasi dengan sesama terutama saat musim kawin tiba. 

4. Termasuk hewan semelparous

5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan TubuhnyaIlustrasi Sepia apama (flickr.com/williewonker)

Sotong adalah salah satu organisme semelparous. Maksudnya yaitu hanya sekali bereproduksi selama masa berkembangbiakannya. Dan biasanya reproduksi tersebut menjelang akhir pada masa hidupnya, lalu terjadi penuaan yang begitu cepat dan mengalami kematian, melansir Britannica (2024). Bagaimana sistem perkawinan S. apama ini? menurut penjelasan dalam website Animalia (2024), kebiasaan kawin dari spesies ini yaitu poligini. Sistem perkawinan poligini adalah sistem dimana betina berpasangan dengan banyak pejantan, dalam satu waktu musim kawin. Perkembangbiakan terjadi saat musim dingin pada wilayah selatan, lalu mereka meninggalkan terumbu karang dan menuju hamparan terumbu karang dangkal di Teluk Spencer, Australia. 

Pada musim kawin tersebut, jumlah jantan lebih banyak dari betina. Dan mungkin satu betina akan berpasangan dengan banyak jantan sekitar 7:1 atau betina disebut sebagai poliandri. Pejantan akan mengubah warna kulitnya lebih cerah dengan pola yang mencolok, untuk menarik perhatian betina dan melangsungkan perkawinan. Ketika betina bertelur, sek telur akan dibuahi sperma oleh spermatofor jantan yang ditempelkan dekat saluran telur dalam rongga mantel. Betina menghasilkan telur 100 hingga 300 keturunan. Dimana telur-telur tersebut akan ditempelkan di bawah celah batu tempatnya menetas. Sekitar 3 sampai 5 bulan telur tersebut akan menetas. Selama musim kawin S. apama akan puasa atau tidak makan, setelah berkembangbiak, individu akan mati. Kisaran hidupnya 1 hingga 2 tahun. 

5. Disebut hewan pemalas

5 Fakta Sepia apama, Si Cerdik yang Pandai Mengubah Tampilan TubuhnyaIlustrasi Sepia apama yang berdiam diri di dasar terumbu berbatu (commons.m.wikimedia.org/Peter Southwood)

Karena memiliki rentang kehidupan yang pendek, menjadikan S. apama disebut sebagai hewan pemalas. Dilansir Animal Diversity Web (2024), lebih dari 95% waktunya digunakan untuk beristirahat. Mereka tidak aktif mencari makanan, melainkan memilih diam dan menunggu seperti berkamuflase saat mencari mangsa. Selain itu, seluruh energinya dipersiapkan untuk peristiwa besar dan penting dalam hidupnya, yaitu menghadapi perkawinan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perkembangbiakan hanya sekali dalam hidup, sehingga dipersiapkan dengan baik. 

Meskipun kehidupannya hanya singkat dan akan mati setelah bereproduksi, S. apama juga disebut spesies sotong yang hampir terancam punah. Hal ini disebutkan oleh IUCN (Internasional Union for Conservation of Nature), karena populasinya terus menurun. Salah satu penyebabnya adalah penangkapan ikan dibeberapa wilayah, sehingga terdampak sangat signifikan pada populasi sotong. Oleh karena itu, adanya perlindungan habitat S. apama diterapkan pada wilayah dimana sotong raksasa ini bertelur yaitu di bagian utara Teluk Spencer, Australia Selatan. Sehingga, tetap terjaga ekosistem serta spesies sotong raksasa yang memiliki keindahan tersendiri ini. Sekian dan semoga bermanfaat!

Baca Juga: 10 Fakta Sotong Flamboyan, Terlihat Cantik tapi Beracun

Nunik Empu Apriliani Photo Verified Writer Nunik Empu Apriliani

Reading will open the world and writing will increase knowledge

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya