5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesia

Yuk, kenalan dengan bokoi dan yaki!

Monyet dunia lama merupakan kelompok primata yang tergabung dalam famili Cercopithecidae. Dikutip dari ThoughtCo, kelompok monyet ini memiliki tubuh berukuran sedang, kaki depan yang lebih pendek dari kaki belakang, serta ekor yang tidak bisa digunakan untuk bergelantungan.

Dilihat dari jumlahnya, terdapat 133 spesies monyet dunia lama yang tersebar di Afrika, India dan Asia Tenggara. Beberapa diantara spesies tersebut merupakan primata endemik Indonesia. Yuk, kita kenalan dengan lima monyet dunia lama asli Indonesia!

1. Surili jawa

5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesiasurili jawa (dok. Swara Owa/Javan Surili)

Surili jawa (Presbytis comata) sangat mudah dikenali dari bentuk mukanya yang kecil serta rambut panjang yang mengelililingi wajahnya. Meskipun perutnya tampak buncit, surili jawa memiliki perawakan tubuh dan lengan kurus serta kaki yang panjang.

Dikutip dari New England Primate Conservancy, dedaunan mendominasi preferensi makanan surili jawa, khususnya daun dari tumbuhan ficus dan markisa. Selain dedaunan, buah-buahan beraroma harum seperti buah sarangan juga menjadi pilihan makanannya.

Habitat asli surili jawa adalah hutan primer dengan area tutupan lahan, tapi saat ini hewan tersebut ditemukan secara terpisah-pisah di beberapa kawasan hutan pegunungan di Pulau Jawa. Kerusakan habitat dan perburuan liar masih membayangi kelestarian populasi surili jawa di alam liar, dikutip dari IUCN.

2. Beruk mentawai

5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesiafoto beruk mentawai (commons.m.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Beruk mentawai (Macaca pagensis) atau bokoi merupakan hewan endemik Kepulauan Mentawai. Mereka menghuni kawasan hutan hujan tropis hingga hutan mangrove yang tersebar di Pulau Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sipura.

Jika surili jawa lebih dominan makan dedaunan, beruk mentawai lebih menyukai buah-buahan khususnya buah ara dan kelapa. Dikutip dari New England Primate Conservancy, mereka juga memiliki kebiasaan untuk mencari makanan dengan spesies monyet lain seperti langur mentawai dan monyet simakobu.

IUCN mengelompokkan beruk mentawai dengan status critically endangered karena jumlahnya di alam liar yang kurang dari 2500 individu serta tren penurunan pertumbuhan populasinya. Alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit serta perburuan liar menjadi sebab utama penurunan populasi beruk mentawai.

Baca Juga: Sedih! 6 Spesies Monyet Lucu Asal Indonesia Ini Terancam Punah

3. Lutung jawa

5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesiafoto lutung jawa (commons.m.wikimedia.org/Heinz-Josef Lucking)

Ketika masih kecil, lutung jawa (Trachypithecus auratus) akan terlihat berwarna oranye dan setelah dewasa rambut tubuhnya berubah hitam pekat mengkilat. Meski begitu, sebagian kecil lutung jawa tetap memiliki rambut tubuh oranye saat tumbuh dewasa, dikutip dari Ecology Asia.

Lutung jawa merupakan penghuni hutan dataran rendah, mangrove, hingga rawa. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon dan mencari dedaunan, buah-buahan maupun bunga sebagai makanannya. 

Sayangnya, praktik perburuan liar lutung jawa untuk dijadikan hewan peliharaan maupun bahan makanan masih terjadi. Dikutip dari IUCN, berkurangnya habitat untuk industri kertas juga turut berkontribusi dalam penurunan populasi lutung jawa. 

4. Monyet hitam sulawesi

5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesiafoto monyet hitam sulawesi (commons.m.wikimedia.org/R.Rahasia)

Selain tarsius, monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) atau yaki merupakan satu-satunya primata non-human di Pulau Sulawesi. Monyet hitam sulawesi hidup di kawasan hutan tropis dataran rendah yang lembab dan berada di rentang ketinggian antara 700 sampai 1100 mdpl.

Dikutip dari Animal Diversity, monyet hitam sulawesi merupakan hewan frugivore atau pemakan buah-buahan. Akan tetapi, saat buah-buahan sedang tersedia dalam jumlah sedikit, monyet hitam sulawesi akan memangsa serangga, kelelawar, termasuk tokek hutan.

Berdasarkan data dari IUCN tahun 2015, populasi monyet hitam sulawesi terbesar terdapat di Cagar Alam Gunung Tangkoko dengan kepadatan populasi sebesar 58,2 individu per kilometer persegi. Perburuan liar monyet hitam sulawesi untuk bahan makanan, membuat jumlah populasinya menurun drastis hingga berstatus critically endangered.

5. Lutung merah

5 Spesies Monyet Dunia Lama yang Berstatus Hewan Endemik Indonesiafoto luntung merah (commons.m.wikimedia.org/James Telford)

Sesuai namanya, lutung merah (Presbytis rubicunda) memiliki rambut berwarna merah di seluruh tubuhnya. Saat lahir, rambut bayi lutung merah masih terlihat berwarna oranye, dan akan semakin memerah seiring bertambahnya usia. 

Lutung merah menghabiskan sebagian besar waktunya di pohon dan memakan apapun bagian dari tumbuhan baik itu buah, daun ataupun bunga. Di bulan-bulan tertentu yaitu April, Juni dan Agustus, lutung merah akan memakan lapisan atas rumah rayap untuk mendapat asupan kalsium dan magnesium, dikutip dari Animalia.

Dikutip dari IUCN, masifnya alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan berpengaruh terhadap hilangnya habitat lutung merah. Di samping itu, praktik perburuan liar lutung merah untuk pengobatan tradisional juga semakin membuat populasinya terancam.

Secara keseluruhan, semua spesies monyet endemik ini menghadapi ancaman kepunahan yang disebabkan dua hal, yaitu kerusakan habitat dan perburuan liar. Semoga selain memperkaya wawasan, artikel ini juga semakin meningkatkan awareness kita terhadap konservasi satwa-satwa asli Indonesia.

Baca Juga: 4 Spesies Monyet Unik yang Hidup di India, Ada Berwajah Biru!

Nisa Istiqomah Photo Verified Writer Nisa Istiqomah

menulis sebagian dari hobi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya