5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air Tawar

Agami Heron merupakan pencari makan yang soliter

Bangau berukuran sedang yang memiliki leher panjang, paruh seperti belati, serta bulu-bulu indah dengan pola warna yang unik merupakan beberapa karakteristik dari Agami Heron. Bangau yang memiliki nama ilmiah Agamia agami ini biasa ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan seperti Meksiko, Panama, Kolombia, Bolivia, hingga Brasil. Jarang ditemukan di area terbuka, Agami Heron hidup di perairan yang tenang dengan vegetasi lebat seperti hutan bakau, aliran sungai di hutan, rawa, dan lahan basah air tawar.

Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana keunikan karakterisitik fisik, kebiasaan dan perilaku yang menarik dari Agami Heron di habitatnya, yuk simak 5 fakta menarik dari Agami Heron berikut ini!

1. Agami Heron dijuluki 'Bangau Kolibri' di Brazil

5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air TawarAgami Heron (inaturalist.org/guillermo_sg)

Agami Heron memiliki panjang tubuh sekitar 66 hingga 76 sentimeter, berkaki pendek untuk ukuran bangau, dan memiliki paruh tipis yang lebih panjang dari kepalanya. Leher dan bagian bawahnya berwarna cokelat kemerahan yang mirip dengan warna biji kastanye (chestnut), dengan garis putih di bagian tengah leher depan, dan sayapnya berwarna biru-hijau mengkilap. Pada bagian kepala, leher depan dan punggung bagian bawah terdapat bulu halus berwarna biru pucat. Bagian kaki, paruh, dan bercak wajah yang tidak berbulu berwarna kuning kusam.

Kombinasi warna bulu yang unik ini membuat Agami Heron mendapat julukan 'Soco beija-flor' di Brazil, yang berarti 'Bangau Kolibri'. Kedua jenis kelamin memiliki penampilan yang serupa, namun anak Agami Heron sebagian besar berwarna cokelat di bagian atas dengan leher depan berwarna putih, serta bagian bawah tubuh yang bercorak cokelat dan putih.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Lava Heron, Anti sama Teman 1 Spesies!

2. Agami Heron ahli berburu di air tawar

5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air TawarAgami Heron (flickr.com/31267353@N03)

Agami Heron biasanya ditemukan di tepi perairan seperti tepi sungai atau cabang-cabang yang menjuntai di atas air, rawa, dan laguna untuk menangkap mangsa seperti ikan, siput, amfibi, dan serangga air. Mereka jarang mengarungi perairan terbuka dan lebih memilih mencari mangsa sambil mengendap-endap di bawah tutupan yang lebat.

Meskipun memiliki penampilan yang mencolok, Agami Heron adalah pemburu yang sangat tenang. Mereka mampu menunggu dengan sabar untuk menangkap mangsa. Teknik berburu yang lambat dan penuh kehati-hatian membantunya menghindari ancaman predator maupun perhatian mangsanya. Kaki mereka yang pendek, leher yang panjang dan paruh seperti belati memudahkan mereka menjangkau mangsa di air.

Melansir Animal Diversity Web, selain menggunakan teknik berburu yang lambat, Agami Heron juga menggunakan teknik berjalan sambil mencari makan, di mana mereka berdiri diam dan perlahan berjalan di air, biasanya dalam posisi membungkuk dengan bulu ventral leher menyentuh air. 

3. Agami Heron merupakan bangau penyendiri

5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air TawarAgami Heron (inaturalist.org/el_neotropico)

Jarang terlihat di area terbuka, Agami Heron merupakan hewan soliter. Mereka lebih senang berada di habitat yang tertutup dengan vegetasi lebat. Sebagai pencari makan yang soliter, saat mencari makan mereka sering terlihat berdiri di cabang-cabang atau tepi sungai yang tenang dan teduh, menghabiskan banyak waktu sendirian untuk berburu ikan, katak, dan moluska dengan taktik yang lambat dan penuh kehati-hatian, sering kali diam dan bersembunyi di balik semak-semak. Melansir Animal Diversity Web, sifat soliter dan menghindar ini membuat Agami Heron cukup sulit untuk diamati.

4. Agami Heron jantan dan betina saling memamerkan bulu saat musim kawin

5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air TawarAgami Heron (inaturalist.org/el_neotropico)

Tidak seperti kebanyakan burung saat kawin, Agami Heron baik jantan maupun betina saling memamerkan bulu mereka yang berwarna-warni saat musim kawin berlangsung. Tidak hanya saling memamerkan keindahan mereka, melansir American Bird Conservancy, kedua jenis kelamin juga menunjukkan peningkatan warna di area berdaging di antara pangkal paruh dan depan mata yang berubah menjadi merah menyala selama pertunjukan.

Pertunjukan kawin Agami Heron dimulai saat jantan memilih tempat untuk memamerkan bulu-bulunya. Kemudian jantan mulai menggoyangkan bulu dan mengetuk paruh. Betina yang tertarik akan mendekati jantan dan melakukan tampilan serupa hingga jantan menerima kehadirannya. Proses ini dapat berlangsung selama beberapa hari, karena pada awalnya jantan mungkin akan mengusir betina dengan agresif. Setelah betina bersikeras, pasangan ini akan membentuk ikatan pasangan, kawin, dan mulai membangun sarang.

5. Agami Heron bersarang saat musim hujan

5 Fakta Agami Heron, Bangau Penyendiri yang Ahli Berburu di Air TawarAgami Heron (inaturalist.org/jorge1031)

Menurut Animal Diversity Web, umumnya Agami Heron bersarang selama musim hujan, yakni antara bulan Juni dan September. Biasanya mereka membuat sarang yang terbuat dari tumpukan ranting yang tebal dan longgar di semak-semak dan pohon di atas air, serta di bawah tutupan kanopi yang lebat. Spesifiknya di rumpun bakau yang terisolasi, cabang pohon mati di danau buatan, hingga semak-semak di lahan basah. Burung ini cenderung menyembunyikan sarangnya di dalam vegetasi terestrial. 

Jumlah telur dalam setiap sarang antara 2 hingga 4 butir berwarna biru muda. Meskipun periode inkubasi spesifik untuk Agami Heron belum diketahui, namun masa inkubasi bangau lain biasanya sekitar 26 hari. Anak burung mulai belajar terbang setelah 2 hingga 3 minggu, mencapai kemandirian sekitar 6 hingga 7 minggu dan usia kematangan seksual mereka diperkirakan antara 2 hingga 3 tahun.

Sayangnya Agami Heron dikategorikan sebagai spesier rentan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang mana spesies tersebut berada dalam risiko tinggi untuk mengalami penurunan populasi yang signifikan dan terancam punah jika kondisi yang mengancam kelangsungan hidupnya tidak membaik. Meskipun belum berada di ambang kepunahan, namun mereka menghadapi ancaman serius yang memerlukan perhatian dan tindakan konservasi untuk mencegah penurunan lebih lanjut dan potensi kepunahan di masa depan.

Baca Juga: 5 Kemampuan Burung Rangkong Papan, Dapat Hidup hingga Lima Dekade

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya