Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannya

Apakah semuanya aman dikonsumsi?

Salah satu jenis seafood yang umum dikonsumsi adalah sotong atau cuttlefish. Sotong berbeda dengan cumi-cumi, lho. Tubuh sotong cenderung lebih pendek, bulat, dan pipih. Sementara, cumi-cumi lebih panjang, ramping, dan silindris. Namun, keduanya memiliki kesamaan, yaitu berasal dari kelas Cephalopoda dan bisa mengeluarkan tinta berwarna hitam ketika merasa terancam.

Sotong berasal dari ordo Sepiida, yang terbagi atas tiga famili yang masih hidup (Sepiadariidae, Sepiidae, dan Sepiolidae) serta tiga famili yang telah punah (Vasseuriidae, Belosepiellidae, dan Belosaepiidae). Kali ini, kita akan berkenalan dengan beberapa spesies sotong dari famili Sepiidae. Let’s get closer!

1. Acanthosepion pharaonis

Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannyailustrasi Acanthosepion pharaonis (commons.wikimedia.org/portioid)

Spesies pertama adalah Acanthosepion pharaonis, yang dapat dijumpai di Laut Merah (laut sempit antara Semenanjung Arab dan Benua Afrika) hingga Jepang dan Australia. Hewan yang panjangnya 5–24 cm dengan berat maksimal 5 kilogram ini biasanya berenang di kedalaman 0–130 meter. Ini adalah spesies sotong yang umum dikonsumsi di Filipina dan Mesir.

Selain memakan ikan kecil dan krustasea, mereka kerap dijumpai memangsa sesama sotong. Untuk menangkap mangsanya, mereka menggunakan dua tentakel panjang yang menjulur dari kepalanya. Fun fact, mereka bisa mengubah warna tubuhnya dengan cepat dalam hitungan detik untuk menghindari predator.

2. Sepia mestus

Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannyailustrasi Sepia mestus (commons.wikimedia.org/John Turnbull)

Selanjutnya, ada Sepia mestus, sotong berwarna merah tua dengan corak putih dan oranye. Mereka dapat ditemukan di lepas pantai timur Australia, dari selatan Queensland hingga New South Wales. Hewan ini paling sering terlihat di kedalaman 10–18 meter, tetapi diyakini bisa menyelam sedalam 300 meter.

Suhu yang ideal bagi mereka adalah 25–30 derajat Celsius. Sepia mestus dapat tumbuh sepanjang 8–12 cm, di mana betina berukuran lebih besar daripada jantan. Mereka aktif di malam hari (nokturnal) dan hidup seorang diri (soliter), kecuali saat musim kawin.

3. Sepia latimanus

Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannyailustrasi Sepia latimanus (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Beralih ke Sepia latimanus, yang dapat ditemukan di Selat Malaka, Laut Cina Selatan dan Timur, Great Barrier Reef, Laut Koral, serta lepas pantai Fiji. Mereka hidup di perairan yang relatif dangkal dan hangat, yaitu di kedalaman 10–30 meter dengan suhu 16–30 derajat Celsius. Sotong ini bisa tumbuh sepanjang 50 cm (belum termasuk tentakelnya) dengan berat maksimal 10 kilogram.

Carilah Sepia latimanus di celah terumbu karang, mereka biasanya berada di sana untuk mencari makanan atau bersembunyi dari predator, seperti hiu, lumba-lumba hidung botol, dan manusia. FYI, "sepia" pada namanya merujuk pada tinta berwarna cokelat yang dikeluarkan saat terpojok. Tinta tersebut digunakan untuk menambah warna pada masakan dan ampuh melawan jamur Aspergillus fumigatus yang menyebabkan infeksi paru.

Baca Juga: 5 Spesies Gurita yang Umum Ditemukan di Amerika Utara dan Keunikannya

4. Metasepia pfefferi

Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannyailustrasi Metasepia pfefferi (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Jika kebanyakan sotong aman untuk dikonsumsi, lain halnya dengan Metasepia pfefferi. Sotong yang colorful ini sangat beracun, setara dengan racun gurita cincin biru. Ini berdasarkan studi toksikologi jaringan otot Metasepia pfefferi yang dilakukan oleh Mark Norman (ahli biologi kelautan) dan Museum Victoria di Queensland, Australia.

Hewan yang panjangnya 6–8 cm ini biasanya ditemukan di dasar laut, di perairan Indonesia, bagian timur Papua Nugini, hingga utara Australia. Tidak seperti sotong pada umumnya, Metasepia pfefferi tidak akan kabur ketika terdapat bahaya. Mereka justru diam di tempat sembari menampilkan warna dan pola yang berubah-ubah. Sayangnya, pencemaran, kerusakan habitat, penggunaan pukat, dan penangkapan ikan berlebihan (overfishing) menjadi ancaman bagi mereka.

5. Sepia officinalis

Mengenal 5 Spesies Sotong dari Famili Sepiidae dan Persebarannyailustrasi Sepia officinalis (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Bergeser ke Benua Eropa, kita akan menjumpai Sepia officinalis. Wilayah jelajahnya cukup luas, dari Samudra Atlantik Utara (spesifiknya bagian timur), Selat Inggris, Laut Mediterania bagian selatan, hingga pantai barat Benua Afrika dan Afrika Selatan. Mereka kerap terlihat di dasar laut yang berpasir atau berlumpur pada kedalaman 0–200 meter.

Panjang tubuhnya sekitar 45–60 cm (belum termasuk tentakelnya) dengan berat 2–4 kilogram. Hewan yang bisa hidup selama 1–2 tahun ini tidak hanya diambil dagingnya saja, tetapi juga tinta dan tulangnya. Tintanya bisa dijadikan pewarna makanan, bahan baku cat, dan obat, sementara tulangnya bermanfaat untuk memperkuat paruh burung dan mempertebal cangkang telurnya.

Sebenarnya, masih banyak spesies sotong dari famili Sepiidae yang belum disebutkan. Akan tetapi, sebagian besar masih dipelajari oleh para ilmuwan. Semoga teknologi semakin canggih, sehingga bisa menyibak seluruh misteri!

Baca Juga: 10 Fakta Sotong Flamboyan, Terlihat Cantik tapi Beracun

Nena Zakiah Photo Verified Writer Nena Zakiah

Let God do the rest 🌠

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya