Mengenal Dactylopius coccus, Serangga yang Dijadikan Pewarna Alami

Bagaimana cara mengekstrak warnanya?

Pernahkah kamu berpikir, dari mana warna merah dalam makanan atau kosmetikmu berasal? Mungkin, kamu akan terkejut kalau mengetahui warna itu berasal dari serangga.

Yup, kamu tidak salah baca. Serangga penghasil warna merah ini memiliki nama ilmiah Dactylopius coccus. Kenali lebih dekat, yuk!

1. Biasanya ditemukan di permukaan kaktus

Dactylopius coccus, serangga dari keluarga Coccidae ini menghasilkan zat berwarna merah yang bernama cochineal. Zat ini diambil dari serangga betina yang dikeringkan lalu dihaluskan.

Biasanya, Dactylopius coccus ditemukan di kaktus pir berduri yang merupakan tanaman dari genus Opuntia. Mengutip Candide, wilayah persebarannya mencakup Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, serta Asia dan Afrika.

2. Dijadikan pewarna untuk makanan dan kosmetik

Mengenal Dactylopius coccus, Serangga yang Dijadikan Pewarna Alamiilustrasi lipstik merah (pixabay.com/Bru-nO)

Dilansir Britannica, Dactylopius coccus menghasilkan warna scarlet (merah cerah dengan hint oranye), crimson (merah gelap dengan hint ungu), dan oranye. Ini digunakan untuk mewarnai makanan, minuman, kosmetik (terutama lipstik), tekstil, dan obat-obatan.

Bagaimana cara mengenali produk yang mengandung serangga ini? Lihat komposisinya, apabila ada tulisan "carmine", "ekstrak cochineal", atau "natural red 4", berarti produk tersebut mengandung Dactylopius coccus.

3. Peru adalah produsen cochineal terbesar di dunia

Ketika orang Eropa mendatangi Amerika Selatan pada tahun 1500-an, mereka menjumpai suku Aztec memproduksi kain berwarna yang terbuat dari Dactylopius coccus. Warna tersebut bertahan dalam waktu yang sangat lama!

Sejak saat itu, serangga ini menjadi komoditas bernilai tinggi. Kini, penghasil cochineal terbesar adalah Peru, Kepulauan Canary, Bolivia, dan Chili. Sekitar 85 persen cochineal diproduksi oleh Peru.

Baca Juga: Bukan Hanya Kecoak, 7 Serangga Ini Akan Membuatmu Merasa Geli Banget

4. Butuh 70.000 serangga untuk menghasilkan satu pon pewarna

Penasaran, bagaimana cara mengekstraksi warna dari Dactylopius coccus? Mula-mula serangga betina dijemur sampai kering, lalu dihancurkan dan dicelupkan ke dalam larutan alkohol asam untuk menghasilkan asam karminat, mengutip LiveScience.

Butuh sekitar 70.000 serangga untuk menghasilkan satu pon (453 gram) pewarna. Karena sulit didapatkan, membuat harga bubuk cochineal menjadi mahal.

5. Tetapi, cochineal bisa menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang

Mengenal Dactylopius coccus, Serangga yang Dijadikan Pewarna Alamiilustrasi infeksi kulit (pixabay.com/Miller_Eszter)

Hingga tahun 2009, cochineal hanya ditulis sebagai "warna alami" pada daftar bahan. Namun, karena cochineal memicu reaksi alergi yang parah pada sebagian orang, Food and Drug Administration (FDA) mengharuskan cochineal dan ekstrak carmine ditulis secara eksplisit dalam daftar bahan.

Gejalanya adalah kemerahan, gatal, bengkak, dan anafilaksis (syok akibat reaksi alergi yang berat). Selain sebagai alergen, sejauh ini cochineal tidak memiliki risiko kesehatan lain.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar Dactylopius coccus, serangga yang dijadikan pewarna alami. Ternyata, mereka sangat bermanfaat, ya!

Baca Juga: Tak Ingin Disengat? Lebih Baik Kamu Menghindari 10 Serangga Ini! 

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya