7 Diktator Terkejam Sepanjang Sejarah, dari Mana Saja?
ilustrasi diktator (freepressjournal.in)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti apa pemimpin yang ideal dalam versimu? Bagi sebagian orang, pemimpin yang baik adalah yang adil dan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan suara rakyat. Itu adalah contoh pemimpin yang demokratis.
Sebaliknya, pemimpin yang diktator cenderung memiliki kekuasaan absolut atas suatu negara. Biasanya, diktator adalah orang yang memperoleh kekuasaan dengan cara paksa. Pemerintahan yang diktator terkadang melakukan penindasan, intimidasi, dan teror.
Kira-kira, siapa pemimpin diktator yang terkenal paling kejam sepanjang sejarah? Dan apa yang telah mereka lakukan saat masih berkuasa? Simak yuk!
1. Fidel Castro
Fidel Castro, pemimpin Kuba dari tahun 1959 sampai 2008. (ntv.com.tr)Fidel Alejandro Castro Ruz, perdana menteri Kuba yang menjabat dari tahun 1959-1976 dan presiden sejak tahun 1976-2008 adalah sosok pemimpin yang kontroversial. Bagi para pendukungnya, ia dianggap sebagai sosok revolusioner yang memperjuangkan anti-imperialisme, sosialisme, kemanusiaan, dan lingkungan.
Sebaliknya, para penentangnya menyebut Fidel Castro sebagai diktator yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, terutama pada rakyat Kuba. Melansir Human Rights Watch, ribuan orang dipenjara, dilecehkan, diintimidasi, dan tidak diberi kebebasan politik dasar selama masa pemerintahan Castro.
Menurut Erika Guevara Rosas, pengacara hak asasi manusia berkebangsaan Meksiko dan Amerika, banyak orang dipenjarakan karena menggunakan hak mereka dalam berserikat dan kebebasan berekspresi. Penangkapan para aktivis karena berbicara menentang pemerintah adalah warisan tergelap Fidel Castro, tuturnya, dilansir The Guardian.
2. Pol Pot
Pol Pot memusnahkan sepertujuh penduduk Kamboja dalam waktu empat tahun. (historyofyesterday.com)Beralih ke negara tetangga, Pol Pot adalah diktator asal Kamboja yang memerintah pada tahun 1975-1979. Di bawah pemerintahannya, Kamboja diubah menjadi negara komunis satu partai yang diatur berdasarkan interpretasinya tentang Marxisme-Leninisme.
Mengutip BBC, dalam empat tahun Khmer Merah (Khmer Rouge) memerintah Kamboja, Pol Pot bertanggung jawab atas salah satu pembunuhan massal terburuk di abad ke-20. Hampir dua juta orang meregang nyawa akibat rezim brutal ini.
Tempat-tempat terjadinya pembunuhan massal ini disebut sebagai killing fields. Melansir History of Yesterday, diperkirakan 1,3 juta orang kehilangan nyawa, belum termasuk kematian akibat kelaparan atau penyakit. Selain itu, Pol Pot mencoba membawa Kamboja kembali ke Abad Pertengahan (Middle Ages) dan memaksa jutaan orang dari kota untuk bekerja di pertanian di pedesaan.
3. Mao Zedong
Kekejaman apa yang dilakukan oleh bapak pendiri Republik Rakyat China (RRC) ini? (muyhistoria.es)Beranjak ke Mao Zedong yang merupakan bapak pendiri Republik Rakyat China (RRC) sekaligus ketua Partai Komunis China. Mengutip Britannica, penganut ideologi Marxisme-Leninisme ini memerintah RRC dari tahun 1949 hingga 1959.
Menurut sejarawan Frank Dikötter dalam The Washington Post, dari tahun 1958 hingga 1962, Mao Zedong bertanggung jawab atas kebijakan Great Leap Forward yang menyebabkan kematian hingga 45 juta orang! Ia pun dinobatkan sebagai pembunuh massal terbesar yang pernah tercatat.
Lebih lanjut, Dikötter mengatakan setidaknya 45 juta orang disiksa, kelaparan, dibunuh, dan dipukuli sampai mati selama empat tahun. Jumlah orang yang tewas dalam kurun waktu tersebut hampir menyusul korban Perang Dunia II, yaitu 55 juta jiwa.
4. Joseph Stalin
Joseph Stalin bertanggung jawab atas kelaparan yang merenggut nyawa 3,9 juta orang. (Corbis/Hulton-Deutsch Collection)Kemudian, ada Joseph Stalin, ketua Partai Komunis sekaligus diktator Union of Soviet Socialist Republics (USSR) atau Uni Soviet. Ia dikenal sebagai orang yang ingin memperluas paham komunisme di seluruh dunia dan memicu Perang Dingin, dilansir ThoughtCo.
Editor’s picks
Joseph Stalin dianggap bertanggung jawab atas peristiwa Kelaparan Ukraina yang dikenal juga sebagai Holodomor. Pada puncak kelaparan di tahun 1932-1933, orang-orang berkeliaran dan putus asa mencari sesuatu untuk dimakan. Bahkan, di desa Stavyshche, banyak yang menggali kebun dengan tangan kosong!
Mengutip History, peristiwa ini telah merenggut nyawa 3,9 juta orang atau sekitar 13 persen dari total populasi. Jika rakyatnya memberontak dan mengancam otoritas totaliternya, ia tak segan-segan menghukum atau bahkan melenyapkannya!
Baca Juga: Dipakai untuk Kirim Pesan Darurat, Berikut 7 Fakta Sejarah Kode Morse
5. Robert Mugabe
Ironis, Robert Mugabe awalnya pembebas dan berakhir menjadi tirani. (Reuters/Stringer)Selanjutnya adalah Robert Mugabe, revolusioner dan politikus yang menjabat sebagai perdana menteri Zimbabwe pada tahun 1980-1987 dan menjadi presiden pada tahun 1987-2017. Sama seperti beberapa diktator sebelumnya, ia adalah penganut ideologi Marxisme-Leninisme, lalu menjadi sosialis setelah tahun 1990-an.
Bagi sebagian orang, ia adalah pahlawan revolusioner yang melawan penindasan rasial serta menentang imperialisme dan neokolonialisme Barat. Setelah beberapa dekade pemerintahan dan kekuatan ekonomi didominasi oleh minoritas kulit putih, Robert Mugabe membuat bangsanya berkuasa di tanahnya sendiri.
Namun, di sisi lain, banyak yang menderita akibat pemerintahannya yang totaliter. Tentara membunuh 20.000 orang Ndebele, baik pria, wanita, bahkan penyandang disabilitas karena tidak bisa berbicara bahasa Shona, dilansir GroundUp.
Selain itu, Robert Mugabe mendorong korupsi yang membuat perekonomian Zimbabwe hancur, yang berujung pada kemiskinan, pengangguran, dan menyebabkan jutaan orang bermigrasi ke negara lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Bahkan, saat rakyatnya dilanda penyakit, ia menolak mengeluarkan uang untuk membeli obat-obatan!
6. Kim Jong-un
Keluarga Kim turun-temurun memerintah Korea Utara sejak tahun 1948. (aljazeera.com)Siapa sih yang tidak kenal Kim Jong-un? Ia adalah Pemimpin Tertinggi Korea Utara alias Supreme Leader sejak tahun 2011. Secara turun-temurun, keluarga Kim, mulai dari Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan dirinya, telah memerintah Korea Utara sejak tahun 1948.
Tiga generasi keluarga Kim memerintah dengan otoritas mutlak, melakukan represi, dan menyalahgunakan kekuatan militer. Namun, Korea Utara tetaplah negara miskin karena sebagian besar kekayaan negara dinikmati oleh keluarganya, dikutip Council on Foreign Relations.
Selain itu, sebagian besar dana negara dialokasikan untuk nuklir, rudal, dan keperluan militer lain. Melansir The Korea Herald, Korea Utara diperkirakan telah menghabiskan 620 juta Dolar untuk program senjata nuklir di tahun 2019, seperti yang diungkapkan oleh International Campaign to Abolish Nuclear Weapons.
7. Adolf Hitler
Adolf Hitler dikenal karena melakukan genosida dan Holocaust. (historyextra.com)Dan yang terakhir adalah Adolf Hitler, diktator Jerman dari tahun 1933 hingga 1945 sekaligus pemimpin Partai Nazi. Selama Hitler berkuasa, ia memprakarsai Perang Dunia II di Eropa dengan menginvasi Polandia pada 1 September 1939.
Hitler dikaitkan dengan tindakan Holocaust, yakni genosida enam juta orang Yahudi yang disengaja, terorganisir, bahkan disponsori oleh negara. Selain itu, orang Yahudi dilucuti dari pekerjaan di bidang akademis, militer, peradilan, dan pegawai negeri (civil service). Bahkan, Sinagoga (rumah ibadah Yahudi) dikotori dan dibakar serta bisnis orang Yahudi ditutup paksa.
Melansir BBC, dalam waktu 4,5 tahun, Nazi Jerman telah membunuh 1,1 juta orang di Kamp Konsentrasi Auschwitz dan hampir 1 juta orang di antaranya adalah Yahudi. Mereka yang dideportasi ke Auschwitz dibiarkan kelaparan, dimasukkan ke kamar gas, dipaksa bekerja sampai mati, dan dibunuh dalam eksperimen medis.
Nah, itulah beberapa diktator terkejam sepanjang sejarah. Semoga tidak ada lagi pemimpin yang tidak manusiawi seperti itu, ya!
Baca Juga: Kenali 7 Ahli Kimia Paling Berjasa Sepanjang Sejarah
Berita Terkini Lainnya
