5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusia

Panjang tubuhnya berkisar antara 50 hingga 75 sentimeter

Tikus tebu besar, atau dalam bahasa Inggris disebut greater cane rat berasal dari Afrika. Hewan ini sering kali dibayangi oleh satwa liar yang lebih populer. Namun, tikus tebu besar memiliki sejarah yang menarik dan sifat-sifat mengejutkan yang membuatnya menarik untuk dipelajari.

Dari akar evolusinya hingga interaksinya dengan manusia, ada lebih banyak hal yang tidak terlihat dari makhluk unik ini. Mari kita ungkap lima fakta menarik tentang tikus tebu besar yang akan menambah wawasan kita.

1. Evolusi dan sejarah tikus tebu besar

5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusiailustrasi tikus tebu besar (commons.wikimedia.org/Alfred Brehm)

Tikus tebu besar, yang secara ilmiah dikenal sebagai Thryonomys swinderianus, memiliki sejarah evolusi yang kaya. Hewan pengerat ini adalah bagian dari famili Echimyidae dan memiliki nenek moyang yang sama dengan spesies tikus Afrika lainnya. Garis keturunannya sudah ada sejak jutaan tahun lalu, dan mereka beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan di seluruh benua.

Secara historis, tikus tebu besar berkembang biak di daerah lahan basah dan padang rumput. Mereka mengembangkan fitur yang cocok untuk makanan herbivora, dengan berfokus pada rumput dan tanaman air. Sifat adaptif ini membantu mereka untuk bertahan hidup dari perubahan iklim selama sepanjang sejarahnya.

Menariknya, tikus tebu besar telah memainkan peran dalam budaya lokal. Di beberapa daerah, mereka dihargai karena daging dan bulunya. Hubungan antara manusia dan tikus ini menunjukkan pentingnya hal ini di luar signifikansi ekologis.

2. Distribusi dan lokasi

5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusiatikus tebu besar (instagram.com/savetheanimalssavetheworld)

Tikus tebu besar tumbuh subur di berbagai habitat di seluruh Afrika. Hewan pengerat unik ini umumnya ditemukan di negara-negara seperti Nigeria, Ghana, dan Tanzania. Mereka lebih menyukai habitat lahan basah dan padang rumput di mana mereka dapat dengan mudah mengakses sumber makanan utamanya, yaitu rumput.

Kemampuan beradaptasi mereka terhadap lingkungan yang berbeda-beda memungkinkan mereka untuk menghuni daerah dekat sungai dan danau. Kedekatan dengan air ini memudahkan mereka untuk mencari makan sambil membangun tempat tinggal yang aman dari predator. Lingkungan tikus tebu besar tidak hanya terbatas di daerah liar; mereka juga terkadang berkeliaran di lahan pertanian.

Menariknya, distribusi hewan pengerat ini sering tumpang tindih dengan permukiman manusia. Seiring meluasnya lahan pertanian di seluruh Afrika, hewan ini telah beradaptasi dengan baik, dengan cara memakan tanaman seperti tebu dan padi. Kehadiran mereka menawarkan tantangan dan peluang bagi masyarakat lokal yang terlibat dalam kegiatan pertanian.

Baca Juga: 7 Tanaman Pengusir Tikus, Ampuh!

3. Ciri fisik tikus tebu besar

5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusiatikus tebu besar (instagram.com/ianjulie.loney)

Karena memiliki tubuh yang besar, hewan pengerat ini umumnya berbobot antara 5 hingga 10 kilogram. Panjang tubuhnya berkisar antara 50 hingga 75 sentimeter, belum termasuk ekornya. Ukuran yang mengesankan ini menjadikannya salah satu hewan pengerat terbesar di Afrika.

Tikus ini memiliki tubuh yang kuat, ditutupi bulu kasar dan padat dengan warna yang bervariasi dari abu-abu kecoklatan hingga coklat kemerahan. Ekornya cukup tebal, namun sedikit lebih pendek dari tubuhnya dan berfungsi sebagai penyeimbang tubuh saat bergerak di antara rerumputan tinggi.

Salah satu ciri yang mencolok adalah kumisnya yang panjang, yang membantu mereka bernavigasi dalam kondisi cahaya redup. Mereka juga memiliki gigi depan yang kuat, yang digunakannya untuk menggerogoti tumbuhan keras seperti alang-alang dan tebu. Ciri-ciri fisik ini memungkinkan mereka untuk berkembang biak di habitat alaminya dan di berbagai medan.

4. Interaksi dengan manusia

5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusiatikus tebu besar (instagram.com/mogalakwena_research_centre)

Tikus tebu besar memiliki hubungan yang paradoks dengan manusia, terutama dalam hal pertanian. Mereka dianggap sebagai hama karena sering kali membuat kerusakan yang cukup serius pada tanaman seperti tebu dan padi. Petani sering kali harus berjuang melawan kebiasaan mencari makan mereka.

Menariknya, masyarakat di beberapa wilayah Afrika juga menganggap tikus tebu besar sebagai sumber makanan. Dianggap sebagai makanan lezat di negara-negara seperti Nigeria, mereka diburu atau diternakkan untuk diambil dagingnya. Praktik ini menyoroti sifat ganda interaksi mereka dengan manusia—baik yang bersifat bermusuhan maupun menguntungkan.

Meski demikian, upaya konservasi sedang dilakukan untuk mengelola populasi mereka secara berkelanjutan sambil mengakui peran ekologisnya. Dengan menyeimbangkan pengendalian hama, manusia dapat hidup berdampingan secara lebih harmonis dengan hewan pengerat besar ini.

5. Ringkasan tentang keunikan tikus tebu besar

5 Fakta Tikus Tebu Besar, Punya Hubungan Paradoks dengan Manusiatikus tebu besar (commons.wikimedia.org/Daderot)

Tikus tebu besar penuh dengan kejutan. Sebagai permulaan, beratnya bisa mencapai 11 kilogram! Ukurannya yang besar menjadikan mereka salah satu hewan pengerat terbesar di Afrika. Mereka juga salah satu hewan yang sangat mudah beradaptasi dan tumbuh subur di berbagai jenis lingkungan, mulai dari lahan basah hingga padang rumput.

Menariknya, makanan mereka utamanya terdiri dari rumput dan tanaman lain, sehingga mereka menjadi hama pertanian di beberapa daerah. Namun, hal ini menyebabkan mereka dijinakkan di beberapa bagian Afrika Barat, tempat mereka diternakkan untuk diambil dagingnya.

Tikus tebu besar juga memiliki struktur sosial yang kuat. Mereka sering hidup dalam kelompok keluarga dan berkomunikasi melalui vokalisasi seperti mencicit atau menggeram. Indra penciuman mereka yang mengagumkan juga membantu interaksi ini.

Selain itu, mereka memainkan peran penting dalam ekosistem dengan membantu pertumbuhan tanaman melalui kebiasaan merumput, sekaligus menjadi mangsa bagi predator yang lebih besar. Faktor-faktor ini berkontribusi pada pentingnya mereka, bukan hanya sebagai hewan yang menarik.

Dapat kita simpulkan bahwa tikus tebu besar memiliki hubungan yang paradoks dengan manusia. Di satu sisi, mereka menjadi hama bagi tanaman pertanian; dan di sisi yang lain, mereka juga sering diburu atau diternakkan untuk diambil dagingnya.

Baca Juga: 5 Fakta Viscacha, Hewan Pengerat Berwajah Menyedihkan 

Ali Akbar Muhamad Photo Verified Writer Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam kesunyian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya