5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanah

Katak betina umumnya bertelur di tanah yang lembap

Katak hujan hitam mungkin bukan amfibi yang paling glamor, tetapi keunikannya sungguh memikat. Ditemukan terutama di Afrika Selatan, katak kecil yang imut ini telah mendapatkan reputasi yang cukup baik karena karakteristiknya yang unik dan perilakunya yang menarik. Katak hujan hitam secara ilmiah dikenal sebagai Breviceps fuscus dan bagian dari famili Brevicipitidae.

Dari penampilannya yang tidak biasa hingga preferensi habitatnya yang menarik, ada begitu banyak hal yang lebih dari sekadar yang terlihat pada katak yang luar biasa ini. Mari kita selami lima fakta yang akan menjelaskan apa yang membuat katak hujan hitam menonjol di dunia hewan.

1. Karakteristik fisik

5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanahkatak hujan hitam (instagram.com/charismatic_megatrauma)

Katak hujan hitam dikenal karena penampilannya yang khas. Tubuhnya bulat dan ditutupi kulit gelap yang halus, sehingga membuatnya tampak unik di antara amfibi lainnya. Katak ini biasanya berukuran panjang sekitar 3 hingga 4 sentimeter.

Ciri yang paling mencolok adalah kakinya yang kuat dan matanya yang besar, yang membantunya menavigasi habitatnya. Tidak seperti kebanyakan katak, katak hujan hitam tidak dapat melompat tinggi karena tubuhnya yang kuat. Sebaliknya, mereka lebih suka merangkak atau berjalan di tanah saat mencari makanan dan menjelajahi lingkungannya.

Baca Juga: 5 Ancaman Katak Panah Emas Beracun, Dapat Membunuh 10 Orang!

2. Distribusi dan habitat

5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanahkatak hujan hitam (instagram.com/opaquegorilla)

Katak yang berasal dari daerah pesisir Afrika Selatan ini mendiami bioma fynbos, yang memiliki campuran semak belukar dan padang rumput. Lingkungan yang unik ini menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan bagi amfibi unik ini.

Katak hujan hitam lebih menyukai tanah berpasir atau gembur yang memungkinkan mereka untuk menggali dengan mudah. Mereka sering ditemukan bersembunyi di bawah batu atau di serasah daun pada siang hari, dan muncul pada malam hari saat suhu mendingin. Adaptasi demikian membantu mereka berkembang biak di habitat spesifiknya sambil meminimalkan ancaman predator.

3. Pola dan kebiasaan makan

5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanahkatak hujan hitam (instagram.com/thefrogappreciationsociety)

Katak hujan hitam utamanya memakan serangga kecil dan invertebrata, sehingga makanannya sangat bervariasi. Semut, rayap, dan berbagai larva merupakan mangsa umum yang menyediakan nutrisi penting bagi amfibi unik ini.

Katak ini menggunakan strategi duduk dan menunggu untuk menangkap mangsa. Mereka berkamuflase dengan baik di habitatnya, menyatu dengan lingkungan sambil dengan sabar menunggu serangga yang lewat. Perilaku makan ini menunjukkan kemampuan beradaptasi dan berkembangnya mereka dalam relung ekologi yang beragam.

4. Perilaku dan ekologi

5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanahkatak hujan hitam (instagram.com/juhasz_alexandra_melissa)

Katak hujan hitam dikenal karena perilakunya yang tidak biasa. Tidak seperti kebanyakan katak lainnya, katak ini cenderung menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Adaptasi ini membantunya menyesuaikan kondisi di lingkungan yang keras dan menghindari predator.

Katak hujan hitam sebagian besar aktif di malam hari, muncul di malam hari untuk berburu dan menjelajah. Vokalisasi unik mereka sering terdengar selama musim kawin, menambah pemandangan suara yang khas bagi habitat mereka. Bahkan, mereka juga memainkan peran penting dalam mengendalikan populasi serangga untuk menyeimbangkan ekosistem.

5. Reproduksi dan rentang hidup

5 Fakta Katak Hujan Hitam, Suka Menghabiskan Waktunya di Bawah Tanahkatak hujan hitam (instagram.com/eushiroda)

Katak hujan hitam memiliki strategi reproduksi yang menarik. Selama musim kawin, katak jantan mengeluarkan suara untuk menarik perhatian betina dengan suara khasnya. Katak betina bertelur di tanah yang lembap, bukan di air, yang merupakan hal yang cukup unik di antara amfibi. Telurnya berkembang menjadi kecebong yang dapat bertahan hidup dalam kondisi lembap hingga bermetamorfosis menjadi katak dewasa kecil.

Mengenai rentang hidup, makhluk tangguh ini biasanya hidup sekitar 5 hingga 10 tahun di alam liar. Namun, dalam kondisi optimal dan perlindungan dari predator, beberapa di antaranya dapat hidup lebih lama. Siklus hidup dan adaptasinya yang menarik menjadikan mereka spesies luar biasa yang layak dipelajari lebih dalam.

Katak hujan hitam adalah amfibi unik yang menonjol karena karakteristik fisik, perilaku, dan strategi reproduksinya yang menarik, serta perannya dalam ekosistem. Dengan adaptasi yang cerdas terhadap habitatnya di Afrika Selatan, katak ini menunjukkan betapa beragamnya kehidupan hewan di Bumi.

Baca Juga: 5 Fakta Katak Spring Peeper, Jantan Bersuara seperti Peluit 

Ali Akbar Muhamad Photo Verified Writer Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam kesunyian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya