10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!

Fenomena gerhana kerap dikaitkan dengan berbagai mitos!

Intinya Sih...

  • Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) akan segera terjadi, namun banyak mitos yang sulit dipercaya terkait dengan peristiwa ini.
  • Radiasi elektromagnetik dari corona saat gerhana aman, namun radiasi lain seperti neutrino tidak berbahaya bagi manusia.
  • Gerhana Matahari bukanlah pertanda buruk atau membahayakan kesehatan, dan mitos seputar hubungannya dengan makanan juga tidak benar.

Beberapa hari lagi akan ada fenomena Gerhana Matahari Total (GMT). Gerhana Matahari sendiri terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, sehingga mengaburkan pandangan Matahari dari sebagian kecil Bumi, baik seluruhnya maupun sebagian.

Fenomena gerhana kerap dikaitkan dengan berbagai mitos yang sulit diterima dengan akal sehat. Di bawah ini kami akan menyajikan 10 mitos yang terkait Gerhana Matahari, mengutip dari laman Eclipse2017 NASA.

Baca Juga: 7 Fenomena Unik yang Terjadi saat Gerhana Matahari Total

1. Gerhana Matahari sebabkan kebutaan

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!ilustrasi mata (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Saat Gerhana Matahari Total terjadi, ketika piringan Bulan menutupi Matahari sepenuhnya, mahkota cemerlang yang menyembul hanya memancarkan radiasi elektromagnetik, meski terkadang dengan rona kehijauan.

Para ilmuwan telah mempelajari radiasi ini selama berabad-abad. Karena cahayanya satu juta kali lebih redup dibandingkan cahaya Matahari itu sendiri, tidak ada cahaya corona yang dapat melintasi ruang angkasa sejauh 150 juta kilometer, menembus atmosfer padat Bumi dan menyebabkan kebutaan.

Namun, jika kamu mengamati Matahari sebelum terbenam, kamu akan melihat sekilas permukaannya yang cemerlang dan ini dapat menyebabkan kerusakan retina, meskipun respons naluri manusia pada umumnya adalah segera memalingkan muka sebelum kerusakan parah benar-benar terjadi.

2. Ibu hamil tidak boleh menonton gerhana

Hal ini terkait dengan mitos sebelumnya bahwa radiasi berbahaya dipancarkan saat Gerhana Matahari Total. Meskipun radiasi elektromagnetik dari corona yang terlihat sebagai cahaya benar-benar aman, ada bentuk radiasi lain yang merambat ke Bumi dari Matahari.

Jauh di dalam interior Matahari di mana fusi nuklir terjadi untuk menerangi Matahari, partikel-partikel yang disebut neutrino lahir dan meluncur tanpa hambatan, keluar dari Matahari menuju ruang angkasa.

Mereka juga melewati benda padat Bulan selama gerhana dan sekitar satu detik kemudian mencapai Bumi.

Setiap detik, tubuh manusia dilempari triliunan neutrino. Setiap beberapa menit, sejumlah atom dalam tubuh diubah menjadi isotop, yang konsepnya berbeda dengan penyerapan neutrino.

Ini adalah efek yang sepenuhnya tidak berbahaya dan tidak akan membahayakan kamu, atau ibu hamil yang janinnya sedang berkembang.

3. Gerhana buat makanan beracun

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!ilustrasi muntah (freepik.com/8photo)

Ada anggapan selama Gerhana Matahari Total, beberapa jenis radiasi yang dihasilkan akan membahayakan makanan. Jika itu terjadi, radiasi yang sama akan merusak makanan di dapur atau tanaman di ladang.

Fenomena ini dianggap sangat menakutkan, termasuk mahkota hijaunya. Jadi wajar saja jika ada yang mengarang cerita menakutkan tentang gerhana tersebut dan mencari kebetulan di antara peristiwa-peristiwa sekitar.

Jika seseorang secara tidak sengaja keracunan makanan saat terjadi gerhana, mungkin ada yang berpendapat bahwa peristiwa tersebut ada kaitannya dengan gerhana itu sendiri. Padahal ratusan orang lain di lokasi yang sama tidak terkena dampak yang sama.

4. Pertanda terjadinya sesuatu yang sangat buruk

Kasus klasik yang disebut Confirmation Bias atau  Bias Konfirmasi adalah ketika kita cenderung mengingat semua kejadian saat dua hal terjadi secara bersamaan, namun melupakan kejadian lain yang tidak terjadi bersamaan.

Hal ini memberi kita pandangan bias mengenai sebab dan akibat yang mudah kita ingat, karena otak manusia cenderung mencari dan mengingat pola-pola yang dapat digunakan sebagai aturan umum untuk bertahan hidup.

Gerhana Matahari Total tidak sering tercatat dalam catatan sejarah, namun cenderung tercatat ketika terjadi bersamaan dengan peristiwa sejarah lainnya.

Misalnya pada tahun 763 SM, catatan Asyur menyebutkan gerhana dalam ayat yang sama dengan pemberontakan di kota Ashur, yang sekarang dikenal sebagai Qal'at Sherqat di Irak, menunjukkan bahwa orang-orang kuno menghubungkan keduanya.

Atau ketika Raja Henry I dari Inggris, putra William the Conqueror, yang meninggal pada tahun 1133 M, di mana peristiwa tersebut bertepatan dengan Gerhana Matahari Total.

5. Tidak ada Gerhana Matahari Total di Kutub Utara atau Selatan

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!Ilustrasi gunung es di Kutub Utara (Vecteezy/Wim Hoek)

Faktanya, tidak ada yang unik dari dua lokasi ini dari sudut pandang astronomi. Gerhana Matahari Total terakhir yang dilihat dari kawasan Kutub Utara terjadi pada 20 Maret 2015 dan lewat tepat di atas Kutub Utara yang pada saat itu berakhir tepat pada ekuinoks musim semi.

Sedangkan Gerhana Matahari Total yang terakhir melintas di kawasan Kutub Selatan terjadi pada 23 November 2003. Peristiwa masa lalu ini menjadi bukti bahwa mitos ini tidak benar.

6. Bulan menjadi hitam pekat

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!ilustrasi Bulan (unsplash.com/Mike Petrucci)

Meskipun sulit untuk melihat Bulan Baru dan menguji gagasan ini, sebenarnya kita tidak perlu melakukan pengamatan sulit untuk membuktikan sebuah mitos.

Lihatlah seperempat bulan pertama dan kamu akan menemukan bahwa permukaan Bulan yang gelap di luar Bulan Sabit memiliki penerangan yang lemah.

Karena jika dilihat dari Bulan, langit Bumi sangat terang dan cahayanya yang lemah cukup untuk mengubah permukaan Bulan menjadi putih pucat seperti susu. Ini disebut sinar bumi, hal yang sama berlaku saat Gerhana Matahari Total.

Saat itu, sebagian besar permukaan Bumi sebenarnya berada di luar jalur totalitas pada siang hari bolong, dan dari Bulan, ia akan berada dalam fase penuh, menyinari permukaan Bulan dengan cahaya paling terang.

Jadi, saat terjadi Gerhana Matahari Total, permukaan Bulan akan terlihat samar-samar karena pancaran sinar bumi, yang dikelilingi oleh mahkota Matahari di mana itu jauh lebih cemerlang.

7. Corona Matahari selalu terlihat saat gerhana

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!Gerhana matahari total pada 13 November 2012 di belahan bumi selatan, melintasi ujung utara Australia. (commons.wikimedia.org/NASA Goddard Space Flight Center)

Siklus bintik Matahari yang berlangsung selama 11 tahun tampaknya 'menghilang' pada tahun 1700-an. Ada sejumlah laporan mengenai Gerhana Matahari Total yang berasal dari zaman Yunani Kuno. Namun anehnya, deskripsi tentang corona yang merupakan ciri paling dramatis dari fenomena ini, tidak diberikan atau hanya sedikit disebutkan.

Penyair Archilochus berbicara tentang Gerhana Matahari Total yang terjadi pada 6 April 647 SM. Dia tidak menyebutkan tentang corona, menyembunyikan cahaya matahari yang bersinar dan rasa takut yang bisa menimpa manusia.

Sementara itu, Johannes Kepler, saat gerhana terjadi di tanggal 12 Oktober 1605, menyebutkan soal "Api Merah" yang terlihat di sekitar tepi Matahari, namun tidak menyebutkan apa yang sekarang kita lihat sebagai mahkota yang mempesona.

Baru kemudian pada gerhana 3 Mei 1715 yang dijelaskan oleh astronom Edmund Halley dari Inggris, menyatakan bahwa corona sebagai "cincin bercahaya putih pucat".

8. Meramalkan perubahan dan peristiwa besar dalam hidup

Ini adalah interpretasi umum yang ditemukan dalam ramalan astrologi, didasarkan pada kebetulan dan keyakinan non-ilmiah tentang bagaimana peristiwa langit mengendalikan perilaku manusia.

Kualifikasi yang umum adalah jika gerhana tidak menandakan perubahan dalam hidup, maka gerhana mungkin menandakan perubahan pada orang-orang di sekitar.

Ini merupakan bias konfirmasi yang cacat secara logika, di mana individu tidak bisa membuktikan hubungan sebab-akibat jika hanya mempertimbangkan sesuatu yang berhasil dilakukan manusia.

9. Gerhana Matahari peristiwa langit luar biasa

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!Ilustrasi gerhana matahari (unsplash.com/Jongsun Lee)

Sebenarnya, peristiwa astronomi ini dapat diprediksi secara matematis dalam jangka waktu ribuan tahun. Gerhana Matahari merupakan penegasan kembali bahwa ada keteraturan jam kerja yang luar biasa di alam semesta seperti yang dikagumi Isaac Newton lebih dari 300 tahun yang lalu.

10. Pertanda kesehatan yang buruk

10 Mitos yang Terkait Gerhana Matahari, Jangan Langsung Percaya!ilustrasi sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gerhana Matahari yang terjadi enam bulan setelah ulang tahun atau pada hari ulang tahun, dipercaya menjadi pertanda akan datangnya kesehatan yang buruk. Ini adalah mitos umum di kalangan astrolog.

Tidak ada hubungan fisik antara Gerhana Matahari Total dan kesehatan. Di antara sampel yang dilakukan secara acak, kamu mungkin menemukan korelasi seperti itu dari waktu ke waktu, namun kalah jumlah dibandingkan ketika kesehatan dalam kondisi yang sangat baik.

Itu dia 10 mitos yang terkait Gerhana Matahari. Sebaiknya kamu tidak langsung percaya informasi yang tidak masuk akal dan hanya percaya pada sumber kredibel.

Baca Juga: Warna Akan Terlihat Berbeda saat Gerhana Matahari Total Berlangsung

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya