Cara Orang Utan Mengobati Lukanya Sendiri

Gunakan tanaman antiinflamasi dan pereda nyeri

Intinya Sih...

  • Orang utan sumatera mengobati lukanya dengan tanaman obat
  • Getah dan jaring tanaman hijau diaplikasikan langsung ke luka
  • Tanaman akar kuning memiliki efek analgesik yang kuat

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan menyaksikan hewan yang mengobati lukanya dengan bahan alami. Para ilmuwan menemukan orang utan mengobati lukanya sendiri dengan tanaman obat.

Penelitian yang dipublikasikan di peer-review Nature, Scientific Reports menyebut bahwa orang utan sumatera bernama Rakus mengoleskan tanaman berkhasiat pada luka di tubuhnya tanpa campur tangan manusia.

Gunakan akar kuning

Mengutip dari situs EarthSky, ahli biologi kognitif dan evolusi dari Max Planck Institute of Animal Behavior di Jerman dan Universitas Nasional melihat orang utan memakan tanaman yang dikenal memiliki khasiat antiinflamasi dan pereda nyeri.

Ia pun mengoleskan getah dan jaring tanaman hijau langsung ke lukanya. Ini adalah dokumentasi pertama perawatan luka pada hewan dengan bahan aktif biologis.

Terkadang orang utan tidak sengaja menyentuh tanaman saat sedang makan. Ternyata beberapa tanaman tersebut mempunyai efek analgesik.

Jadi, ketika orang utan langsung merasakan nyerinya hilang, mereka cenderung mengulangi prosedur yang sama untuk mengobati lukanya.

"Obat alami itu mungkin secara tidak sengaja menyentuh lukanya saat memakan tanaman ini dan dengan demikian secara tidak sengaja mengoleskan sari tanaman tersebut ke lukanya," ujar Caroline Schuppli, salah satu penulis penelitian.

Karena akar kuning memiliki efek analgesik yang kuat, individu mungkin langsung merasakan nyeri, menyebabkan mereka mengulangi perilaku tersebut beberapa kali.

https://www.youtube.com/embed/p_Sb4xwaDOA

Cara mengobati

Rakus mengalami luka di wajah pada bagian bawah matanya. Itu mungkin akibat perkelahian dengan orang utan jantan lainnya. Tapi dia merawatnya dengan baik, seperti yang dilakukan nenek moyang kita.

Rakus mengambil beberapa helai daun dari tanaman merambat akar kuning (Fibraurea tinctoria). Kemudian dia mengunyahnya dan mengoleskan getahnya ke lukanya beberapa kali.

Tapi bukan itu saja. Mamalia ini juga menutupi seluruh lukanya dengan daun yang dikunyah, melindunginya dari infeksi.

Isabelle Laumer, dari Max Planck Institute of Animal Behavior, mengatakan bahwa tanaman yang dapat ditemukan di hutan tropis Asia Tenggara ini dikenal karena efek analgesik dan antipiretiknya dan digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti malaria.

Analisis senyawa kimia tanaman menunjukkan adanya furanoditerpenoid dan alkaloid protoberberin, yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri, antiinflamasi, antijamur, antioksidan, dan aktivitas biologis lainnya yang relevan dengan penyembuhan luka.

Jadi, Rakus melakukan tugasnya dengan sangat baik karena lukanya sembuh dan tertutup sempurna hanya dalam waktu lima hari, tanpa infeksi. Selain itu, dia beristirahat lebih dari biasanya saat cedera.

"Tidur berdampak positif pada penyembuhan luka, karena pelepasan hormon pertumbuhan, sintesis protein, dan pembelahan sel meningkat selama tidur," kata Laumer.

Perilaku yang disengaja

Cara Orang Utan Mengobati Lukanya Sendiriilustrasi orangutan Sumatra (commons.wikimedia.org)

Kini, muncul pertanyaan menarik, jika Rakus si orang utan sumatra mengetahui khasiat tanaman ini dan mengetahui cara mengaplikasikannya pada lukanya, apakah anggota spesies yang lain juga mengetahui pengobatannya? Apakah mereka juga memiliki perilaku yang disengaja ini?

Perilaku Rakus nampaknya disengaja karena dia secara selektif merawat luka wajahnya di flensa kanannya, dan tidak di bagian tubuh lainnya.

Perilaku tersebut juga diulangi beberapa kali, tidak hanya pada sari tanaman, tetapi juga pada bahan tanaman yang lebih padat hingga luka tertutup seluruhnya. Seluruh proses pengobatan memakan waktu yang cukup lama.

Penelitian berlangsung di fasilitas Suaq Balimbing, merupakan kawasan hutan hujan lindung. Suaka ini adalah rumah bagi sekitar 150 orang utan sumatra yang terancam punah.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik Orang Utan, Spesies Kera Besar Asli Indonesia

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya