7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!

Ada kanguru pohon yang dijuluki hantu hutan

Kalau ditanya negara apa yang berbatasan langsung dengan Indonesia di sebelah timur, kamu pasti bisa menebaknya dengan mudah. Ya, Papua Nugini jawabannya. Selain fakta bahwa negara ini bertetangga dengan Papua, banyak hal tentang Papua Nugini yang belum diketahui oleh masyarakat Indonesia, terutama dari segi keanekaragaman hayati. 

Papua Nugini punya ribuan spesies fauna. Mayoritas merupakan kelas insekta yang mencapai 150.000 spesies, disusul oleh 740 spesies burung, 641 spesies amfibi dan reptil, 314 spesies ikan air tawar, dan 276 mamalia. Banyak di antaranya merupakan hewan endemik Papua Nugini. Beberapa bahkan memiliki habitat atau persebaran yang sangat terbatas.

Kira-kira apa saja hewan endemik dari Papua Nugini, ya? Tidak perlu penasaran terlalu lama, yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Punggok new britain

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!punggok new britain (commons.wikimedia.org/ Norma Malinowski)

Punggok adalah sejenis burung hantu yang terdapat di Asia dan Australia. Di Pulau New Britain, Kepulauan Bismarck, yang terletak di timur laut Papua Nugini terdapat punggok endemik. Di dataran rendah hingga perbukitan pulau inilah, Ninox odiosa atau punggok new britain hidup.

Punggok new britain termasuk burung hantu berukuran kecil. Dilansir Animalia, panjangnya mencapai 22 sentimeter saja. Bulu tubuhnya berwarna cokelat dengan alis dan perut berbulu putih. Matanya yang berwarna oranye keemasan bisa menatapmu dengan tajam.

Burung pemakan serangga dan mamalia kecil ini tergolong spesies rentan mengalami kelangkaan. Populasi mereka diperkirakan berkisar antara 15.000 hingga 30.000 individu. Namun, wilayah persebaran punggok new britain sangatlah terbatas. Deforestasi dan alih fungsi hutan di Pulau New Britain, satu-satunya habitat mereka, bisa menyebabkan kepunahan burung ini.

2. Kanguru pohon tenkile

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!kanguru pohon tenkile (commons.wikimedia.org/ chenhuixian)

Papua Nugini juga merupakan habitat bagi beberapa jenis marsupialia atau hewan berkantong. Salah satunya ialah kanguru pohon tenkile yang memiliki nama ilmiah Dendrolagus scottae. Kanguru pohon tenkile cuma bisa ditemukan di Provinsi Sandaun dan Pegunungan Torricelli. Dilansir Animal Diversity Web, bila diukur, wilayah persebarannya kira-kira hanya 50 kilometer persegi saja. Sungguh terbatas!

Seperti apa rupa tenkile? Ia tampak sekilas seperti koala. Bulu tubuhnya berwarna cokelat kehitaman dengan ekor panjang yang memungkinkannya untuk lompat dari satu pohon ke pohon lainnya dengan lincah. Berat tenkile rata-rata hanya 10 kilogram saja dan tenkile betina sedikit lebih ringan daripada jantan.

Tidak seperti kanguru pohon lain, tenkile cenderung terestrial dan senang mencari makan dedaunan di lantai hutan. Hal ini juga yang membuat tenkile mudah diburu, baik untuk dijadikan makanan atau diambil bulunya. Maraknya perburuan telah mendorong tenkile menuju kepunahan. Saat ini populasinya diperkirakan kurang dari 200 ekor, lho. 

3. Kanguru pohon matschiei

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!kanguru pohon matschiei (commons.wikimedia.org/ Fred Hsu)

Selain tenkile, Papua Nugini juga punya kanguru pohon endemik lain, yaitu Dendrolagus matschiei. Jika tenkile berhabitat di Provinsi Sandaun, Semenanjung Huon yang berada di Provinsi Morobe menjadi rumah bagi kanguru pohon matschiei.

Kanguru pohon ini bisa diidentifikasi dari warna kastanye atau cokelat kemerahan pada  tubuhnya. Bagian wajah dan kaki tangannya berwarna putih atau kekuningan. Mamalia ini rata-rata memiliki panjang badan antara 55 hingga 63 sentimeter dengan ekor yang bisa sepanjang tubuhnya.

Tidak seperti tenkile yang terestrial, kanguru pohon matschiei merukapan hewan arboreal. Mereka sangat lincah saat berada di pepohonan. Bisa bergerak dengan cepat, masyarakat lokal menjulukinya dengan nama ghost of the forest atau si hantu hutan.

Di pohon yang menjulang tinggi, hewan ini menghabiskan 60 persen waktunya untuk tidur dan sisanya untuk makan. Makannya terdiri dari dedaunan, bunga dan sedikit buah-buahan. 

4. Cenderawasih kaisar

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!ilustrasi cenderawasih kaisar (commons.wikimedia.org/ Richard Bowdler Sharpe)

Burung lainnya yang masuk jajaran spesies endemik Papua Nugini adalah Paradisaea guilielmi atau cenderawasih kaisar. Dilansir laman Observation, cenderawasih ini menghuni hutan di ketinggian antara 670 sampai dengan 1.350 meter di atas permukaan laut. Terkadang mereka juga membuat sarang di taman atau perkebunan kopi di dataran tinggi.

Hewan pemakan buah ini menunjukkan dimorfisme seksual dimana rupa jantan dan betina memiliki perbedaan. Cenderawasih kaisar jantan memiliki bulu berwarna hijau pada bagian wajah dan dada. Mereka juga punya ekor menjuntai berwarna putih untuk memikat pasangannya. Sementara itu, cenderawasih kaisar betina berbulu cokelat pada mayoritas tubuhnya dan tidak memiliki ekor putih.

Baca Juga: 7 Spesies Primata Endemik Kalimantan, Ada yang Pandai Berenang!

5. Ular piton cincin bismarck

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!piton cincin bismarck juvenile (commons.wikimedia.org/ public domain)

Kepulauan Bismarck, Papua Nugini adalah habitat bagi reptil predator bernama Bothrochilus boa atau ular piton cincin bismarck. Mereka bisa ditemukan di beberapa pulau seperti New Britain, New Ireland, Umboi, New Hanover dan juga Latangai. Hutan primer dan hutan sekunder yang memiliki sungai ialah habitat idealnya, meski mereka juga bisa ditemukan di daerah budidaya kopra dan kakao.

Ular yang memiliki panjang rata-rata 120 hingga 180 sentimeter ini dapat dikenali dari motif cincin yang ada di tubuhnya. Namun, ada perbedaan warna saat usia kecil dan dewasa. Dilansir Animalia, saat masih kanak-kanak, piton cincin bismarck bersisik oranye dengan corak cincin-cincin berwarna hitam. Akan tetapi, ketika dewasa warna dasar tubuhnya berubah jadi kecokelatan.

6. Katak Paedophryne amauensis

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!katak Paedophryne amanuensis (commons.wikimedia.org/ E. N. Rittmeyer et al.)

Katak endemik Papua Nugini yang satu ini punya ukuran tubuh yang gak biasa. Paedophryne amauensis disebut sebagai salah satu amfibi terkecil di dunia. Berdasarkan laporan dari Amphibiaweb, mereka berukuran antara 7--8 milimeter saja.

Kecil-kecil cabai rawit, katak Paedophryne amauensis punya kemampuan melompat yang sangat baik. National Geographic melansir jika katak ini dapat melompat setinggi 30 kali panjang tubuhnya.

Berukuran sangat imut, para peneliti kerap kesulitan ketika mencari keberadaan katak yang baru diidentifikasi di tahun 2010 ini. Namun, kalau kamu mencarinya dengan sangat jeli di timbunan daun di dasar hutan primer Desa Amau, Provinsi Tengah, ada kemungkinan kamu bisa menemukannya. 

7. Ikan pelangi danau wanam

7 Hewan Endemik Papua Nugini, Gak Banyak yang Tahu!ikan pelangi danau wanam (commons.wikimedia.org/ roan art)

Keanekaragaman ikan air tawar juga melimpah di Papua Nugini. Salah satu ikan endemiknya ialah Glossolepis wanamensis atau ikan pelangi. Ikan pelangi ini hanya hidup di perairan dangkal Danau Wanam, Provinsi Morobe.

Ikan pelangi danau wanam berukuran kecil. Ikan berjenis kelamin jantan akan tumbuh hingga 10 sentimeter saja. Ikan betina biasanya lebih kecil dan tidak tumbuh lebih dari 8 sentimeter saja. Sisik tubuh ikan pelangi danau wanam berwarna hijau berkilau. Mereka juga punya beberapa garis oranye pada bagian dada yang membuatnya mudah dikenali. Tidak ada yang tahu secara pasti besaran populasi ikan pelangi daun wanam di habitatnya. Namun, diperkirakan jumlah mereka masih melimpah.

Ternyata hewan endemik Papua Nugini unik-unik, ya. Semoga bisa memberimu gambaran mengenai keunikan biodiversitas negara kepulauan ini. Siapa tahu kamu tertarik untuk melihat hewan-hewan ini secara langsung di habitatnya!

Baca Juga: 4 Hewan Endemik Unik Asal Jamaika, Populasinya Kian Menurun!

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya