5 Fakta Unik Waterbuck, Bau Badan yang Menjadi Senjata Alami
Membahas satwa antelop memang seperti tidak ada habisnya. Maklum, ada 91 spesies antelop di dunia dan 74 di antaranya berada di Afrika. Salah satunya ialah waterbuck (Kobus ellipsiprymnus).
Waterbuck ialah antelop yang populasinya tersebar di negara-negara Afrika Sub-Sahara. Dilansir Animalia, mereka kerap ditemukan di wilayah semak belukar, sabana dan hutan sungai.
Antelop yang memiliki berat rata-rata 200 kilogram ini ternyata punya beberapa keunikan. Salah satunya terletak pada bau tubuhnya yang kurang sedap tapi bermanfaat untuknya. Penasaran? Mari berkenalan dengan waterbuck dengan baca 5 fakta di bawah ini ya!
1. Meski namanya waterbuck, antelop ini ternyata mayoritas berada di darat
Dari namanya dan juga kemampuannya dalam berenang, waterbuck kerap disangka sebagai antelop akuatik yang sebagian besar waktunya dihabiskan di sungai atau danau. Namun, waterbuck ternyata lebih senang berada di daratan. Dilansir Nature Friend Magazine, antelop besar ini akan masuk ke air jika merasa ada bahaya predator di darat. Selain itu, mereka juga memanfaatkan air untuk mendinginkan tubuhnya dan menghindari dehidrasi.
2. Punya tanda unik di pantatnya bak sasaran tembak
Salah satu yang membedakan fisik waterbuck dengan antelop lain ialah keberadaan tanda putih yang unik pada bagian pantatnya. Dilansir African Wildlife Foundation, varietas waterbuck biasa (common waterbuck) memiliki tanda berupa lingkaran (cincin) putih sementara pada waterbuck Defassa hanya berupa noda putih lebar di kedua sisi pantat.
Tanda putih tersebut ternyata punya kegunaan khusus. Situs South Africa melansir bahwa waterbuck dewasa akan segera menuju air jika mencium adanya ancaman di daratan. Lingkaran putih pada waterbuck dewasa kemudian menjadi tanda/penunjuk arah bagi waterbuck muda untuk mengikuti induknya. Alhasil, waterbuck muda akan selamat dari bahaya predator.
3. Hewan sosial yang senang berkelompok
Editor’s picks
Layaknya antelop lainnya, waterbuck merupakan hewan yang hidup berkelompok. Dilansir Animalia, satu kawanan dapat terdiri dari 6 hingga 30 individu. Kelompoknya pun bermacam-macam, ada kawanan bachelor (jantan yang masih bujangan), kawanan nursery yang berisi waterbuck betina dengan anak-anak mereka, atau kawanan betina yang tidak kawin (spinster herds).
4. Memiliki kelenjar sekresi yang mengeluarkan bau tak sedap
Waterbuck punya kelenjar sekresi yang bisa membuat kulit dan rambutnya tahan air sehingga tidak akan basah ketika harus masuk ke sungai atau danau. Namun, zat tersebut memiliki bau yang tidak sedap.
Konon kabarnya, saking baunya, predator pun enggan memburu waterbuck. Tapi faktanya, sejumlah karnivor seperti singa, buaya, hyena, dan cheetah kerap ditemukan memangsa satwa diurnal ini, seperti dilansir oleh A-Z Animal.
5. Zat baunya dijadikan obat pengusir lalat tsetse oleh ilmuwan
Meski tidak mampu mengusir predator, bau tak sedap yang dikeluarkan kelenjar sekresi waterbuck ternyata tidak disukai lalat tsetse, spesies lalat yang membawa parasit trypanosoma yang membahayakan manusia dan hewan. Hal itulah yang dimanfaatkan oleh sejumlah ilmuwan International Centre for Insect Physiology and Ecology di Afrika.
Menyadari besarnya kerugian ekonomi akibat penyakit nagana yang menyerang hewan ternak di negara-negara Afrika Sub-Sahara, para ilmuwan kemudian mengekstrak zat kimia dari sekresi waterbuck tersebut. Zat kimia tersebut kemudian ditaruh dalam dispenser khusus pada kalung sapi ternak di Kenya. Alhasil, lalat tsetse akan mengira sapi-sapi tersebut ialah waterbuck dan menghindarinya.
Bau yang menusuk hidung ternyata tidak selalu buruk. Siapa sangka jika aroma tidak sedap dari tubuh waterbuck bisa memberi manfaat bagi manusia dan satwa lainnya? Selain waterbuck, antelop mana lagi yang ingin kamu ketahui fakta uniknya?
Baca Juga: 6 Fakta Unik Axolotl, Hewan yang Punya Kemampuan Regeneratif!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.