7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!

Misterius dan sulit ditemui

Indonesia dikenal sebagai salah satu surga burung dunia. Lebih dari 1.800 spesies burung dapat ditemukan di negara ini. Walaupun dari segi jumlah, Indonesia tidak seunggul Kolombia, Peru atau Brasil, kita menduduki peringkat pertama negara dengan burung endemik terbanyak di dunia.

Organisasi Burung Indonesia mencatat bahwa negara ini memiliki 542 spesies burung endemik. Kamu mungkin sudah mengenal beberapa di antaranya, seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi) yang menjadi burung nasional negara ini atau si cantik jalak bali (Rothschild's myna). 

Selain kedua burung tersebut, apa saja burung endemik Indonesia lainnya? Yuk, berkenalan dengan tujuh di antaranya lewat ulasan singkat berikut ini.

1. Tiong emas atau beo nias

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!ilustrasi beo nias (commons.wikimedia.org/ Museo civico di storia naturale di Genova)

Pada tahun 1991, tiong emas atau beo nias ditetapkan sebagai fauna identitas Sumatra Utara. Sayangnya, habitat mereka sungguh terbatas. Tiong emas cuma bisa ditemukan di hutan hijau abadi Pulau Nias dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 

Burung bernama ilmiah Gracula robusta ini memiliki ciri khas bulu hitam legam dengan kilau keunguan serta aksen bulu kuning cerah di sekitar matanya. Tiong emas memiliki paruh berwarna oranye dan sepasang kaki berwarna kuning. Dilansir Animalia, tiong emas merupakan merupakan burung terbesar di keluarga beo dengan panjang antara 30—36 sentimeter dan berat yang bisa mencapai 400 gram. 

Burung pemakan serangga ini banyak digemari bird lovers karena kemampuannya untuk meniru suara, termasuk ucapan manusia. Alhasil, mereka diburu secara besar-besaran untuk diperdagangkan sebagai peliharaan. Kini, mereka sulit ditemukan di alam liar. International Union for Conservation of Nature (IUCN) bahkan menetapkan tiong emas sebagai spesies yang kritis (critically endangered) dan sudah di ambang kepunahan.

2. Maleo

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!maleo yang ditemukan di Sulawesi Utara (commons.wikimedia.org/ Ariefrahman)

Jika tiong emas ialah burung kebanggaan Sumatra, Sulawesi memiliki burung maleo sebagai hewan khasnya. Maleo senkawor yang memiliki nama Latin Macrocephalon maleo ialah burung endemik Sulawesi dan Pulau Buton.

Habitat maleo adalah hutan tropis dataran rendah dan pesisir pantai. Tidak seperti burung lain, megapoda ini amat bergantung pada keberadaan pasir pantai atau tanah vulkanik untuk menguburkan telurnya. Maleo memanfaatkan panas dari matahari dan geotermal untuk proses inkubasi.

Tidak hanya kebiasaan bertelurnya yang unik, dari segi ukuran, telur maleo juga berbeda dari burung kebanyakan. Telurnya berukuran 5—6 kali lebih besar dari telur ayam. Hal tersebut membuat telur maleo banyak dicari untuk dikonsumsi. Padahal, maleo menghasilkan sebutir telur saja setiap kawin. Jika telur tersebut diambil manusia, tentu regenerasi maleo terhambat. Akibatnya, populasi mereka semakin langka. Laman WCS menyebutkan bahwa 90 persen populasi maleo menurun sejak tahun 1950. Amat disayangkan!

3. Jalak putih

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!jalak putih (commons.wikimedia.org/ Dick Culbert)

Acridotheres melanopterus atau yang biasa dikenal dengan nama jalak putih, juga termasuk kelompok burung endemik Indonesia. Seperti namanya, burung ini memiliki bulu putih bersih dengan aksen hitam pada bagian ujung sayap dan ekornya.

Jalak putih terdiri dari tiga subspesies. Laman Avibase melansir bahwa subspesies Acridotheres melanopterus melanopterus tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Madura, sementara persebaran Acridotheres melanopterus tricolor terbatas pada area timur Jawa. Subspesies lainnya, Acridotheres melanopterus tertius dapat ditemukan di Bali, Nusa Penida, juga Lombok.

Sejak tahun 1960-an, jalak putih banyak diburu untuk dijadikan hewan peliharaan. Suaranya yang merdu dan kepintarannya meniru suara kicauan burung lain memang memikat hati para bird lovers. Sayangnya, perburuan masif membuat burung ini di ambang kepunahan. Beberapa ahli bahkan meyakini bahwa mereka sudah punah di habitat aslinya.

Baca Juga: 7 Spesies Burung Endemik asal Pulau Papua, Unik dan Eksotis! 

4. Kakaktua maluku

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!kakatua maluku (commons.wikimedia.org/ Petr and Bara Ruzicka)

Burung asal Pulau Seram, Maluku, ini memiliki banyak nama sebutan. Misalnya kakaktua maluku, kakaktua seram, atau salmon-crested cockatoo dalam bahasa Inggris. Cacatua moluccensis memiliki bulu berwarna putih dengan semburat pink dan oranye seperti warna daging ikan salmon di bawah sayap dan ekornya. Mereka juga punya jambul tegak yang menambah cantik penampilannya.

Di antara jenis kakaktua lainnya, kakaktua maluku bersuara lebih nyaring. Dalam penangkaran, mereka bisa diajari untuk meniru suara lain. Oleh karenanya, mereka sempat populer sebagai peliharaan. Hal ini mendorong perburuan di masa lalu. Animalia menyebutkan jika kakaktua maluku yang ditangkap dari alam pernah mencapai hingga 6000 ekor dalam satu tahun!

Sekarang, penangkapan dan kepemilikan kakaktua maluku merupakan hal terlarang karena keberadaannya dilidungi PP No. 7 tahun 1999. Di luar Indonesia, burung berstatus rentan punah ini sudah banyak ditangkarkan dan juga diperkenalkan ke Pulau Oahu, Hawaii.

5. Celepuk siau

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!ilustrasi celepuk siau (commons.wikimedia.org/ public domain)

Burung megapod maleo bukan satu-satunya burung endemik Sulawesi. Pulau Siau yang terletak di Sulawesi Utara, merupakan habitat bagi celepuk siau. Burung hantu ini tidak dapat ditemukan di tempat lain selain hutan tropis dataran rendah di pulau yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya ini. Mereka berukuran kecil yakni hanya 20 centimeter saja.

Eksistensi burung bernama latin Otus siaoensis ini pertama kali terdeteksi di tahun 1866, tapi mereka sungguh misterius. Belum ada yang berhasil menemukannya kembali sejak tahun 1998. Pada tahun 2012, organisasi BirdLife International menyebutkan populasi celepuk siau diperkirakan berkisar 50 ekor saja. Hal ini membuatnya berada di titik kritis dari kepunahan. 

6. Mambruk mahkota biru

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!mambruk mahkota-biru (commons.wikimedia.org/ Gunawan Kartapranata)

Burung endemik Papua Barat yang satu ini punya ciri khas yang unik, yaitu jambul yang menyerupai mahkota raja. Tak heran kalau Goura cristata juga sering disebut dengan nama mambruk/merpati mahkota biru atau mambruk ubiaat. Burung ini termasuk salah satu jenis merpati terbesar. Tubuhnya bisa mencapai panjang 70 sentimeter dengan bobot 2,5 kilogram.

Mambruk mahkota-biru bisa ditemukan di kawasan rawa dan hutan hujan dataran rendah Papua Barat, tepatnya di bagian kepala dan leher area Pulau Papua. Selain itu, Avibase melansir bahwa burung omnivor ini juga terdapat di pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Misool, Waigeo, Salawati dan Batanta. 

7. Pelanduk kalimantan

7 Burung Endemik Indonesia, Ada yang Pernah 'Hilang' Selama 172 Tahun!pelanduk kalimantan (commons.wikimedia.org/ Cendrawasih14)

Burung yang satu ini sempat menggegerkan para pengamat ornitologi 4 tahun silam. Betapa tidak, sejak spesimennya dikumpulkan oleh naturalist asal Jerman, Carl A.L.M. Schwaner, di tahun 1840, belum ada perjumpaan langsung dengan Malacocincla perspicillata.

Diduga burung yang disebut black-browed babbler ini telah punah sejak 1848. Namun, di tahun 2020, dua masyarakat tak sengaja menemukannya di kawasan Pegunungan Meratus, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Mereka lalu mendokumentasikannya dengan foto.

Setelah dikonfirmasi,  burung tersebut ternyata persis dengan spesimen pelanduk kalimantan yang ada di Eropa. Hal ini menjadi bukti bahwa pelanduk kalimantan belum punah dan masih eksis hingga kini.

Membahas kekayaan hayati Indonesia memang tak ada habisnya, termasuk dalam keanekaragaman burung endemik. Dari Sabang sampai Merauke, kamu bisa menemukan beragam burung khas dengan keunikannya masing-masing. Kamu bisa turut melestarikan mereka lho! Caranya adalah dengan tidak memelihara burung yang dilindungi dan ikut menjaga alam. 

Baca Juga: 7 Spesies Burung Endemik Pulau Sulawesi, Cantik dan Menawan 

Laras Larasati Photo Verified Writer Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya