4 Perbedaan Siput, Bekicot, dan Keong yang Perlu Diketahui

Hayo, siapa yang masih belum tahu bedanya?

Siput, bekicot, dan keong kerap disandingkan. Kira-kira kamu bisa mengenali perbedaan ketiganya? Meski sama-sama bercangkang, ketiganya termasuk jenis hewan yang berbeda.

Perbedaan siput, bekicot, dan keong pun tidak hanya ada dari tampilannya. Namun, juga beberapa karakteristik lain dari ketiga hewan tersebut. Berikut penjelasan ringkasnya untukmu.

Perbedaan siput, bekicot, keong

Saat menjumpai hewan mirip Garry peliharaan si Spongebob, kamu menyebutnya sebagai siput, keong, atau justru bekicot? Hayo, mana yang benar?

Sejatinya ketiga hewan tersebut berbeda, lho. Bagaimana cara membedakannya? Coba cek karakteristik dari masing-masing hewan tersebut dari uraian ini.

1. Sebutan siput, bekicot, dan keong

4 Perbedaan Siput, Bekicot, dan Keong yang Perlu Diketahuiilustrasi siput domba (Wikimedia.org/Alif Abdulrahman)

Sebagai permulaan perlu tahu dulu mana yang disebut siput, keong, dan bekicot. FYI, siput merupakan penamaan umum untuk menyebut seluruh anggota kelas Gastropoda. 

Nah, Gastropoda merupakan kelompok besar dari kelas moluska. Ciri khas dari Gastropoda adalah memiliki kaki berorotot, mata, tentakel, dan organ untuk makan khusus seperti serak yang disebut radula, melansir British Geological Survey. Sederhananya, hewan ini bergerak dengan mengandalkan otot pada perutnya.

Sementara itu, bekicot biasanya merujuk pada siput darat asal Afrika Timur yang memiliki nama latin Achatina fulica. Hewan ini termasuk invasif dan menyebar hampir di seluruh penjuru dunia karena terbawa saat perdagangan

Adapun keong merupakan panggilan untuk sejumlah siput laut beserta cangkangnya, meski tidak selalu demikian. Di Indonesia, penggunaan istilah keong kadang bergantian dengan siput. Seperti halnya pada keong sawah (Pila ampullacea) yang sebenarnya merupakan siput air tawar. 

2. Habitat tinggal

4 Perbedaan Siput, Bekicot, dan Keong yang Perlu Diketahuiilustrasi bekicot (pexels.com/Yogas Design)

Perbedaan siput, bekicot, dan keong mungkin bisa dilihat dari di mana mereka tinggal. Meski demikian, secara spesifik habitatnya tergantung pada masing-masing jenis siput atau keong tersebut. Namun, ini merupakan penjelasan habitat secara umumnya, ya.

Siput, termasuk bekicot yang merupakan siput darat, kebanyakan tinggal di lingkungan yang hangat dan lembap. Meski begitu, beberapa jenis siput memiliki habitat asli di pegunungan yang tinggi dan gersang, melansir Learn About Nature.

Sementara itu, hewan yang disebut sebagai keong kebanyakan tinggal di perairan pantai yang hangat. Hewan ini cenderung menghabiskan waktu di bawah hamparan pasir. Kamu mungkin sering bertemu dengannya ketika sedang berlibur ke pantai.

Baca Juga: 5 Perbedaan Siput dan Bekicot, Siapa nih yang Bergerak Lebih Cepat?

3. Anatomi tubuh

4 Perbedaan Siput, Bekicot, dan Keong yang Perlu Diketahuiilustrasi siput donat (Wikimedia.org/Bernard Picton)

Nah, yang membuat kita kerap tidak mengetahui perbedaan siput, bekicot, dan keong adalah karena menganggapnya sama-sama bercangkang. Padahal ketiganya punya anatomi berbeda.

Sebutan siput dalam bahasa Indonesia bisa diberikan pada hewan Gastropoda yang bercangkang maupun tidak. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, keduanya memiliki sebutan berbeda yakni snail untuk yang bercangkang dan slugs untuk yang tidak bercangkang.

Pada siput bercangkang, bagian luarnya dan lapisan tengah alias ostracum sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat. Hipostracum atau lapisan yang ada di bawah, terdiri dari banyak protein, melansir Snail World. Ukuran cangkang siput bisa berbeda tergantung spesiesnya, tetapi umumnya memiliki desain spiral untuk melindunginya dari lingkungan dan predator. 

Di bagian kepala, kamu bisa melihat dua pasang tentakel yang bisa ditarik atau disembunyikan karena memiliki reseptor sentuhan. Pada bagian itu, kamu juga dapat  melihat matanya. FYI, siput tidak memiliki otak, tetapi mengandalkan saraf untuk memicu tindakan yang diperlukan. Ciri yang sama juga akan kamu temukan pada bekicot karena hewan ini termasuk jenis siput.

Sama seperti siput darat, keong si siput laut juga memiliki kaki besar dan berotot yang digunakan untuk bergerak. Kaki tersebut melekat pada dasar tubuhnya. Sementara itu,  bagian luarnya dilindungi cangkang dari kapur yang keras. Mereka juga punya satu kaki yang dapat digunakan untuk melompat di dasar laut, melansir Divers Alet Network.

4. Makanan

4 Perbedaan Siput, Bekicot, dan Keong yang Perlu Diketahuiilustrasi siput air tawar (Pexels.com/Pixabay)

Perbedaan siput, bekicot, dan keong berikutnya adalah makanan yang dikonsumsi. Sebagian besar siput yang hidup di darat adalah herbivora. Mereka bisa melahap berbagai bagian tanaman hidup mulai daun, batang, tanaman, kulit kayu, hingga buah.

Namun, beberapa jenis siput juga omnivora bahkan karnivora. Siput karnivora bisa memakan hewan kecil lainnya. Misalnya, siput dari genus Powelliphanta yang hidup di Selandia Baru. Siput tersebut memakan moluska Gastropoda lainnya seperti cacing tanah bahkan siput berukuran lebih kecil, melansir Snail World.

Bekicot sendiri termasuk dalam kategori siput herbivora. Pada penelitian yang dipublikasikan dalam International Society for Horticultural Science menunjukkan bahwa bekicot memilih makan pepaya atau kubis. USDA juga menyebutkan bahwa siput raksasa afrika (di Indonesia disebut bekicot) juga suka makan kacang tanah, buncis, mentimun, hingga melon.

Sementara itu, keong yang merujuk pada siput laut juga termasuk herbivora. Meski demikian, menu makanannya berbeda dengan siput darat. Mereka memakan alga dan tumbuhan laut kecil lainnya, melansir Community Conch.

Mengetahui perbedaan siput, bekicot, keong mungkin sedikit TMI alias too much information untuk sehari-hari, bukan? Meski demikian, informasi ini penting biar tidak salah menyebut hewan yang kamu jumpai.

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya