Memahami Metamorfosis Semut: Tahap dan Pembagian Kastanya

Semut mengalami metamorfosis apa, hayo?

Kamu pasti pernah melihat semut berbaris di dinding atau membuat lubang di sela-sela lantai, kan? Kalau dilihat, sepertinya selalu ada semut di mana pun. 

Jumlahnya yang bisa sangat banyak lantas menimbulkan pertanyaan, bagaimana daur hidup semut? Metamorfosis semut dari telur hingga diklasifikasikan sebagai pekerja, jantan, dan ratu jadi salah satu topik menarik untuk dibahas. Yuk, pelajari metamorfosis semut di sini!

Keberadaan semut di dunia

Siapa yang belum pernah lihat semut? Ayo ngacung! Yakin deh, hampir semua orang sudah pernah melihat hewan kecil satu ini. Sebab, semut bisa ditemukan di mana saja.

Ada lebih dari 10 ribu spesies semut yang tersebar di dunia. Kamu bahkan bisa menemukan yang terkecil hingga semut terbesar di dunia dengan panjang tubuh mencapai 6 sentimeter. 

Semut bahkan menjadi hewan koloni terbesar dan tertua di dunia, melansir ByJu’s. Jelas saja, hewan yang termasuk ordo hymenoptera dan kelas arthropoda ini diperkirakan sudah ada sejak zaman dinasaurus, sekitar 140-184 juta tahun lalu, melansir Expeditions Field Museum. 

Hewan dengan nama ilmiah formicidae ini hidup bersama-sama dalam jumlah sangat besar. Pada satu koloni semut saja, kamu bisa menemukan nyaris 20 juta ekor. Hmm, banyak, ya!

Memahami metamorfosis semut

Memahami Metamorfosis Semut: Tahap dan Pembagian Kastanyailustrasi metamorfosis semut (commons.wikimedia.org/Tate Holbrook)

Semut termasuk ke dalam hewan yang memiliki siklus metamorfosis sempurna. Artinya, semut melewati empat tahap perkembangan yakni telur, larva, kepompong, baru kemudian menjadi semut dewasa.

Tahap 1 - telur

Setelah kawin, semut betina alias ratu akan meletakkan telur yang dibuahi dan tidak dibuahi olehnya. Telur yang dibuahi berubah menjadi semut betina, sedangkan telur yang tidak dibuahi berubah menjadi semut jantan pembuah. 

Telur semut berukuran kecil, berbentuk oval, transparan, dan berwarna putih. Selanjutnya, telur tersebut perlu menunggu 7 hingga 14 hari sebelum akhirnya menetas.

Baca Juga: 22 Fakta Semut dalam Kajian Islam dan Sains yang Perlu Kamu Tahu

Tahap 2 - larva

Telur semut kecil lantas menetas menjadi larva tanpa mata dan kaki. Larva kemudian menjalani serangkaian moulting yang ditandai dengan tumbuhnya rambut berbentuk seperti pengait. 

Bentuk tersebut memungkinkan semut pekerja membawa larva semut ke sarangnya. Pasalnya, pada tahap ini, larva belum memiliki mata dan kaki. Larva lalu berganti bulu beberapa kali selama melalui tahap ini, tapi hal tersebut tergantung pada semut pekerja dewasa dalam memberi makannya.

Tahap 3 - pupa

Ketika larva sudah cukup besar, ia akan mulai semedi menjadi pupa. Tahap metamorfosis semut ini juga disebut sebagai kepompong. Secara fisik, kepompong semut mirip semut dewasa, tetapi kaki dan antena mereka terlipat. 

Kepompong semut juga mulai berubah warna keputihan dan secara bertahap menjadi lebih gelap. Kepompong dari beberapa spesies memutar tubuh untuk perlindungan diri, sedangkan lainnya tetap terbuka.

Tahap 4 - semut dewasa

Semut akan menetas dari pupa setelah 6-10 minggu. Formicidae muda seringkali berwarna lebih terang, tetapi terus berubah menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia. Proses perkembangan dari telur hingga dewasa dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga bulan, tergantung pada spesies dan lingkungannya. 

Uniknya, semut, seperti semua serangga, tumbuh maksimal saat dewasa. Mereka tidak bisa bertambah besar, karena eksoskeleton mencegah mereka menjadi demikian.

Reproduksi semut

Memahami Metamorfosis Semut: Tahap dan Pembagian Kastanyailustrasi semut (pexels.com/Jimmy Chan)

Dalam sebuah koloninya, semut memegang peranan masing-masing sesuai kategorinya. Ada tiga peranan dalam dunia semut, yakni semut ratu, semut jantan, dan semut pekerja. 

Faktanya, tidak semua semut bisa kawin dan bereproduksi. Tugas ini hanya dijalankan oleh semut ratu yang bertanggung jawab terhadap penyebaran koloni. Meski ada betina lain di dalam kelompok semut, semuanya mandul kecuali sang ratu. Unik, ya?

Adapun semut pekerja, terutama betina mandul, bertugas mencari dan mengumpulkan makanan. Selain itu, semut pekerja yang lebih kuat bertugas mengerami dan memelihara sarangnya. Dilansir Family Handyman, kategori semut ini bisa bertahan hingga berusia 7 tahun. 

Sementara itu, semut jantan yang juga disebut sebagai semut drone merupakan kelompok yang selalu subur. Hewan ini siap kawin dengan ratu semut kapan saja. Begitu tugasnya selesai, semut drone bisa meninggal dalam hitungan minggu.

Klasifikasi tingkat peran koloni semut

Memahami Metamorfosis Semut: Tahap dan Pembagian Kastanyailustrasi semut (Pixabay.com/6248913)

Bagaimana klasifikasi kasta ini terbentuk? Secara umum, ratu dengan selektif membuahi telur yang mereka erami. Telur-telur ini nantinya akan menjadi betina tidak subur dengan peran pekerja dan semut tentara jantan.

Nah, yang tidak dibuahi menjadi semut jantan bertugas untuk mengawini ratu semut setelahnya. Pemilihan status putri penerus ratu inilah yang masih misterius. Beberapa meyakini pemberian nutrisi tertentu berpengaruh terhadap perkembangannya.

Hasil penelitian ilmiah Amerika yang dipublikasi dalam jurnal Science menyebutkan, beberapa kepompong dilahirkan dengan gen tertentu yang dinamakan insulin like peptide 2 (ILP2). Hal ini menyebabkan beberapa kepompong memiliki kandungan protein lebih banyak.

Fungsinya tetap sama, yakni memungkinkan glukosa diserap dari darah. Artinya, sebagian kepompong dengan gen tersebut mungkin mendapatkan lebih banyak nutrisi daripada lainnya.

Semut yang ditakdirkan untuk bereproduksi ini akan diberi makan lebih baik oleh para pekerja. Pada akhirnya, hewan ‘terpilih’ inilah yang akan berkembang menjadi ratu, melansir McGill.

Metamorfosis semut merupakan tahap penting pertumbuhan dan perkembangan hewan ini. Daur hidup ini terjadi sebelum semut diklasifikasikan dengan peran dan fungsi masing-masing.

Baca Juga: Apa yang Terjadi jika Semut Terpisah dari Koloninya?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya