Dewi Lanjar, Sang Penguasa Laut Utara dan Ratu Pesugihan

Famous banget bagi masyarakat Pekalongan

Membicarakan penguasa pantai selatan, pasti gak asing dengan sosok Nyi Roro Kidul. Namun, bagaimana dengan pantai utara? Mitosnya, perairan di atas pulau Jawa ini juga dijaga oleh seorang sosok legendaris bernama Dewi Lanjar.

Penduduk pesisir pantai Pekalongan pun sudah sangat kenal dengan kisah seputar peran dan kekuatannya. Bahkan, ada juga yang mempercayainya sebagai pemberi pesugihan.

Legenda Dewi Lanjar

Dewi Lanjar, Sang Penguasa Laut Utara dan Ratu Pesugihanilustrasi Dewi Lanjar (instagram.com/radenmahesa_87)

Nama aslinya adalah Dewi Rara Kuning. Sebagian besar meyakini sosoknya sebagai putri dengan paras ayu jelita. Meski demikian, cerita hidupnya dikisahkan kebalikannya.

Belum lama setelah pernikahannya, suaminya meninggal dunia. Hal tersebut membuat Dewi Rara Kuning sebagai seorang janda di usianya yang masih muda. 

Oleh karena itu, Dewi Rara Kuning pun mendapat julukan ‘Lanjar’. Makin hari namanya pun semakin dikenal sebagai Dewi Lanjar. Julukan dan luka setelah kepergian kekasih akhirnya menyebabkan sang putri meninggalkan kampung halamannya.

Dewi Lanjar pun melakukan perjalanan, hingga sampailah di sekitar Kali Opak. Di sana, ia berjumpa dengan Raja Mataram Panembahan Senopati bersama Mahapatih Singaranu. Saat itu, keduanya sedang bertapa dengan mengapung di atas sungai.

Di hadapan penguasa Mataram, Dewi Lanjar mengutarakan kesedihannya. Ia bahkan bertekad untuk tidak menikah lagi. 

Merasa tersentuh, Panembahan Senopati dan Mahapatih Singaranu pun menyarankan Dewi Lanjar untuk bertapa di Pantai Selatan. Bukan tanpa tujuan, pemilihan lokasi pertapaan tersebut bertujuan untuk menghadap Penguasa Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.

Baca Juga: Dewi Fortuna, Sosok Pemberi Nasib Baik dan Keberuntungan

Hubungan Dewi Lanjar dan Nyi Roro Kidul

Setelah mendapat wangsit dari pemimpin Mataram, Dewi Lanjar menjalankan pertapaan di pantai selatan. Dalam moksanya, ia meminta untuk menjadi pasukan Ratu Kidul. Sang Penguasa Laut Selatan pun menyetujuinya.

Pada satu waktu, Ratu Kidul memerintahkan Dewi Lanjar bersama pasukan jinnya untuk menghalau Raden Bahu. Tujuannya, menghalangi Raden Bahu membuka hutan di Gambiren.

Namun, upaya Dewi Lanjar dan pasukan jinnya berbuah pahit. Raden Bahu sama sekali tidak tergoda yang artinya kegagalan bagi Dewi Lanjar dan pasukannya.

Sayangnya, ia tidak berhasil menuntaskan tugasnya, lalu Dewi Lanjar memutuskan tidak kembali ke pantai selatan. Ia meminta Raden Bahu agar bisa bertempat tinggal di Pekalongan. Baik Raden Bahu maupun Ratu Kidul pun menyetujuinya. 

Dewi Lanjar pun menetap dan populer sebagai penguasa laut utara. Tepatnya di sebelah utara kawasan Pekalongan.

Versi lain menyebutkan bahwa Dewi Lanjar sebenarnya adalah Rantam Sari yang merupakan istri Raden Bahu. Jika ditarik garis keturunan, ia adalah Nawangsih, adik dari Nawangwulan yang juga Ratu Kidul di pantai selatan Jawa. 

Mitos dan kepercayaan tentang Dewi Lanjar

Dewi Lanjar, Sang Penguasa Laut Utara dan Ratu Pesugihanilustrasi Dewi Lanjar (instagram.com/windu_agung_prasetyo)

Bagi masyarakat Pekalongan, kisah tentang Dewi Lanjar menjadi warisan budaya yang terus dijaga kelestariannya. Dewi Lanjar dipercaya sebagai sosok dengan kekuatan untuk menjaga kehidupan mikrokosmos dan makrokosmos.

Bukan hanya itu, sosok Dewi Lanjar pun diyakini memiliki sejarah panjang. Dalam kepercayaan masyarakat Islam, Dewi Lanjar bahkan mendapat gelar Hajjah, melansir situs Warisan Budaya Kemdikbud.

Keberadaan Dewi Lanjar dipercaya mendatangkan berkah. Tidak sedikit masyarakat yang datang ke pantai untuk ngalap berkah. Mudah, pesugihan atau cara tradisional menuju satu keinginan, baik rezeki secara material ataupun nonmaterial. Ada yang dengan bertapa, menginap berhari-hari atau sekadar berdoa.

Mitos lainnya mengatakan bahwa Dewi Lanjar memiliki sebuah pabrik batik di dekat pantai Slamaran, Pekalongan. Banyak penduduk setempat yang menjadi pekerja di pabrik tersebut. Menurut cerita warga, para pekerja akan menuju ke suatu tempat, dan tiba-tiba menghilang karena sudah melewati pintu gerbang kerajaan Dewi Lanjar.

Para pekerja tersebut mendapat upah dengan cara unik. Mereka dibebaskan mengambil sendiri uang upah mereka, sebesar Rp10 ribu. Jika mengambil lebih dari jumlah seharusnya, para pekerja terancam tidak bisa kembali ke dunia manusia. 

Bukan hanya ngalap berkah, masyarakat pun percaya akan kekuatan Dewi Lanjar dalam memberikan pesugihan. Tidak sedikit yang membuat perjanjian dan menyerahkan tumbal guna mendapat kekayaan, kepopuleran, dan apapun permintaannya.

Namun, upaya ini diyakini hanya berlaku bagi masyarakat di luar Pekalongan. Sebab, kebanyakan penduduk setempat masih memiliki garis keluarga dengan Dewi Lanjar.

Disebutkan bahwa istana Dewi Lanjar sangatlah megah dengan bangunan terpisah. Masing-masing bangunan terhubung dengan jembatan dari manusia yang diikat. Konon, manusia-manusia tersebut adalah mereka yang mengikat janji pesugihan dengan Sang Penguasa Pantai Utara.

Bagaimana menurutmu, apakah mitos dan legenda Dewi Lanjar ini memang benar terjadi?

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kanjuruhan, Cikal Bakal Kawasan Malang

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya