Bagaimana Kucing Mendapatkan Garis di Bulunya yang Khas? 

Kalau penasaran, cari tahu jawabannya di sini

Coba perhatikan kucing di sekitarmu. Sebagian besar kucing punya 'cetakan' berbentuk M di dahinya. Meski warnanya serupa, nyaris semuanya memiliki pola atau garis yang berbeda. Lantas, bagaimana kucing mendapatkan garis di bulunya?

Misteri ini sudah dipertanyakan bahkan oleh para ahli selama puluhan tahun, lho! Menjawab rasa penasaranmu, ini uraian kemungkinan dari mana corak kucing berasal.

Bagaimana kucing mendapatkan garis di bulunya?

Keluarga kucing amat sangat unik. Mereka memiliki mantel bulu yang bervariasi, bentuk wajah yang berbeda, hingga coraknya yang nyaris tidak sama. Hmm, kok bisa begitu, ya?

Penulis senior yang juga seorang ahli genetika Institut Bioteknologi HudsonAlpha di Huntsville, Alabama, Dr. Gregory Barsh pada Live Science menjelaskan terkait kemungkinannya. Sekitar 70 tahun lalu, ilmuwan mulai mengembangkan teori mengapa dan bagaimana organisme memiliki pola periodik. Misalnya, pola pada ikan zebra yang muncul karena susunan berbagai jenis sel.

Namun, penyebab tersebut ini tidak sama pada mamalia. Pasalnya, sel kulit dan rambut di tubuh mamalia sama persis. Lantas, apa yang membuatnya coraknya berbeda?

Faktor utamanya adalah aktivitas genetik pada mamalia tersebut. Studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Communications pada 2022 menemukan bahwa beberapa gen yang bekerja sama dapat mengubah pola bulu kucing.

Baca Juga: Kucing Busok, Leopard Asal Indonesia yang Diakui Dunia

Dipengaruhi faktor genetik

Bagaimana Kucing Mendapatkan Garis di Bulunya yang Khas? ilustrasi kucing (pexels.com/Taha Yasir Yöney)

Sebuah gen yang bernama Transmembran aminopeptidase Q (Taqpep) telah diidentifikasi sebelumnya. Kucing yang membawa satu gen ini memiliki garis-garis gelap dan sempit. Sementara, kucing yang mutan dari genetik tersebut cenderung berpola lingkaran besar dan bulu gelap. Ini sering dijumpai pada kucing liar. 

Tidak berhenti di sana, peneliti juga menyelidiki gen tambahan yang mungkin memengaruhi bentuk pola. Tim melakukan analisis sel-sel kulit individual embrio, lalu menemukan gen Dickkopf WNT Signaling Pathway Inhibitor 4 atau DKK4.

Dilansir National Geographic, peneliti menemukan bahwa genetik tersebut muncul pada kucing saat berusia 28-30 hari dalam kandungan. Selanjutnya, hal tersebut memengaruhi embrio, lalu membuat kulit kucing menjadi tebal atau tipis.

Perbedaan ketebalan kulit tersebut lantas menghasilkan dua melanin. Ada eumelanin yang membuat bulunya berwarna gelap. Selain itu, ada juga pheomelanin yang menyebabkan kucing berbulu terang.

Nah, kalau berjalan sesuai rencana, sel-sel dengan DKK4 akhirnya membuat pola gelap sehingga kucing menjadi tabi. Lebih dari itu, mutasi genetik pun menghasilkan warna dan pola bulu lainnya, seperti bintik-bintik putih atau garis-garis yang lebih tipis. 

Bagaimana pola terbentuk?

Bagaimana Kucing Mendapatkan Garis di Bulunya yang Khas? ilustrasi kucing Munchkin (unsplash.com/Đồng Phục Hải Triều)

Alan Turing, ilmuwan komputer dan pendiri biologi matematika menyebut bahwa pola pada bulu kucing ini muncul secara alamiah. Teori yang digagas pada 1952 ini dikenal sebagai difusireaksi.

Turing menyebutkan bahwa pola tubuh (yang dalam konteks ini adalah kucing) dihasilkan oleh gen. Dalam gen tersebut, terdapat aktivator dan penghambat yang bergerak dari sel ke sel lain atau berdifusi pada tingkat berbeda.

Jika inhibitor menyebar lebih jauh atau lebih cepat daripada aktivator, maka secara matematis sistem akan beres sendiri. Dalam kasus kucing tabi, penghambatnya adalah gen DKK4, tetapi aktivatornya tidak diketahui. 

Sementara itu, tim Barsh melihat pola warna kucing sebagai proses dua langkah. Pertama, sel kulit yang tumbuh menentukan apakah pola tabby akan menjadi gelap atau terang. Setelahnya, baru folikel rambut tumbuh dan membentuk pigmen. 

Jawaban tentang bagaimana kucing mendapatkan garis di bulunya ternyata cukup rumit, ya. Tidak heran jika tampilan alias polanya berbeda satu sama lain. 

Baca Juga: Kenapa Kucing Takut Suara Sisir? Ternyata Ini Alasannya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya