Apakah Kucing Bisa Rabies? Ketahui Fakta dan Tandanya

Pawrents wajib tahu hal ini!

Rabies patut menjadi perhatian bagi para pencinta maupun pemilik hewan peliharan. Bukan tanpa alasan, virus tersebut diketahui dapat berakibat fatal pada hewan peliharaan dan manusia. 

Umumnya, kasus rabies lebih identik terjadi pada anjing daripada kucing. Nah, sebetulnya apakah kucing bisa rabies? Faktanya, virus rabies bisa menginfeksi semua hewan berdarah panas. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai penularan rabies pada kucing dan hal-hal yang perlu kamu waspadai sebagai cat pawrents. 

Apakah kucing bisa rabies?

Kucing adalah salah satu jenis hewan berdarah panas. Seperti dijelaskan sebelumnya, virus rabies dapat menjangkit kelompok makhluk tersebut, termasuk kucing dan manusia. Itu artinya, jawaban dari apakah kucing bisa rabies adalah bisa.

Meski demikian, beberapa spesies yang berisiko tertular virus ini bisa secara alami kebal terhadap penyakit tersebut, melain VCA Animal Hospitals. Namun, ketika gejalanya muncul, akibatnya bersifat fatal.

Bagaimana penularan rabies pada kucing?

Apakah Kucing Bisa Rabies? Ketahui Fakta dan Tandanyailustrasi kucing marah (freepik.com/freestockcenter)

Virus rabies dapat ditularkan pada anabul melalui air liur hewan yang terinfeksi. Perpindahan virus ini umumnya melalui gigitan. Ketika hal tersebut terjadi, air liur hewan yang terinfeks dapati masuk ke bawah kulit melalui luka gigitan. 

Beberapa hewan, seperti sigung, rakun, rubah, dan kelelawar, terkenal sebagai pembawa utama virus rabies di Amerika Utara. Sementara itu, di Asia, Eropa, dan Amerika Latin, virus ini lebih umum dibawa oleh anjing liar.  

Lebih jauh, infeksi rabies pada kucing bisa didapatkan melalui gigitan hewan-hewan tersebut. Makin sering anabul berinteraksi dengan hewan liar, makin tinggi pula risiko infeksinya, melansir WebMD.

Walau demikian, kucing yang terinfeksi rabies tidak selalu menunjukkan gejala langsung. Masa inkubasi virus tersebut bisa bervariasi, antara 3—8 minggu. Sementara itu, kematian bisa terjadi dalam kurun waktu 10 hari sejak timbulnya gejala pertama. Namun, durasi tersebu juga tergantung pada hal berikut:

  • Lokasi infeksi, makin dekat titik gigitan dengan otak dan sumsum tulang belakang, makin cepat pula virus mencapai jaringan saraf dan menimbulkan efek
  • Tingkat keparahan gigitan
  • Jumlah virus yang masuk melalui gigitan.

Baca Juga: Apakah Kucing Bisa Melihat Warna Seperti Mata Manusia?

Tanda-tanda kucing rabies

Selain memahami apakah kucing bisa rabies, kamu juga perlu mengetahui tanda-tanda anabul mengalaminya. Tanda ini tidak hanya berlaku pada kucing peliharaan, ya. Jika mendapati kucing liar di sekitarmu mengalami gejala berikut, sebaiknya segera waspada.

  • Tahap prodromal: terdapat perubahan emosi, misalnya kucing pendiam menjadi gelisah bahkan agresif, tetapi kucing ekstrover justru cenderung gugup atau menarik diri
  • Tahap rabies ganas: kucing mengalami peningkatan agresivitas atau menjadi makin gugup dan mudah tersinggung. Fase ini kerap membuat kucing mengeluarkan air liur berlebihan akibat kejang otot
  • Tahap lumpuh: terjadi sekitar 7 hari. Kondisi ini bisa membuat kucing koma bahkan kematian.

Dari ketiga tanda di atas, tahap rabies ganas menjadi salah satu yang paling umum terlihat. Namun, selain itu, baiknya waspadai juga jika pupil anabul melebar pada hampir semua tahap infeksi.

Bagaimana mencegah rabies pada kucing

Apakah Kucing Bisa Rabies? Ketahui Fakta dan Tandanyailustrasi kucing marah (freepik.com/freepik)

Sama seperti virus lainnya, rabies belum bisa diobati. Satu-satunya cara mencegah virus ini berkembang adalah mengidentifikasi sejak dini dan menerapkan vaksinasi. Kucing yang mengalaminya perlu ditempatkan di lokasi karantina ketat tanpa kontak langsung dengan manusia selama berbulan-bulan.

Sementara itu, usaha pencegahan penularan rabies pada kucing hanya bisa dilakukan dengan pemberian vaksin. Jenis vaksin ini biasanya diberikan saat anabul berusia 3—4 bulan. Namun, vaksinasi juga dapat diberikan ulang pada interval tertentu. Baiknya tanyakan kepada dokter hewan, ya.

FYI, vaksin rabies tidak menimbulkan risiko atau bahkan menyebabkan rabies itu sendiri. Akan tetapi, kucing mungkin mengalami reaksi pasca vaksinasi, misalnya demam atau kehilangan nafsu makan. Namun, hal itu hanya terjadi sementara. Kendati demikian, apabila melihat kucing kesulitan bernapas, segera bawa ke dokter karena anabul mungkin mengalami alergi.

Apakah kucing bisa rabies jadi pengetahuan dasar yang perlu kamu ketahui saat memelihara anabul. Pastikan kucing terlindungi dari risiko infeksi virus berbahaya ini, ya.

Baca Juga: Apakah Kucing Flu Bisa Mati? Pahami Risikonya bagi Anabul

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya