8 Fakta Unik Penguin Rockhopper, Mampu Menyelam hingga 100 Meter! 

2. Makanan penguin rockhopper berubah selama migrasi seiring perubahan musim

ilustrasi penguin rockhopper (animaltalk.co.za)

Makanan penguin rockhopper terdiri dari kril dan krustasea kecil, yang diantaranya berupa udang, kepiting, lobster, atau crayfish. Mereka juga makan cumi-cumi dan ikan myctophid. Penguin rockhopper mengonsumsi lebih banyak udang kecil daripada ikan. Selain itu, makanan mereka berubah selama migrasi dan seiring perubahan musim, demikian dilansir laman Kiddle. 

3. Mampu menyelam 100 meter selama beberapa menit saat berburu

ilustrasi penguin rockhopper (a-z-animals.com)

Dilansir Ocean Wide, rockhopper mampu menyelam sedalam 100 meter selama beberapa menit saat berburu, yang memungkinkan mereka berada di laut selama berhari-hari. Mereka juga memiliki pertahanan alami berlapis yang membuat mereka mampu tahan terhadap hawa dingin, dan juga lapisan lemak yang cukup besar serta lapisan bawah pada kulit mereka yang dapat menahan panas.

Selain itu, rockhopper memiliki jaring bulu kedap air yang saling tumpang tindih. Sama seperti penguin lainnya, rockhopper dapat mengubah bentuk lensa matanya, sehingga memberikan penglihatan yang baik ketika berburu, baik di atas maupun di bawah air.

4. Memiliki cara yang unik dalam berkomunikasi

ilustrasi penguin rockhopper (calgaryzoo.com)

Penguin rockhopper bisa menjadi sangat agresif terhadap satu sama lain, terutama dalam hak kawin, memperebutkan tempat bersarang, dan makanan. Selain itu, mereka akan saling menampar satu sama lain dengan siripnya ketika berkelahi. Adapun berbagai komunikasi non-verbal lainnya seperti membungkuk, menggelengkan kepala, dan merapikan bulu mereka. 

Rockhopper dapat bersuara dengan keras dan meringkik sinyal yang berbeda satu sama lain untuk mencari lokasi, memperingatkan penguin lain untuk mundur ketika ada sinyal bahaya, dan terkadang untuk mencari pasangan dan anak-anak mereka di tengah kerumunan, demikian dilansir Ocean Wide. 

5. Penguin rockhopper jantan dan betina bergantian mengerami telurnya

ilustrasi penguin rockhopper (nzbirdsonline.org.nz)

Dilansir Ocean Wide, selama musim kawin, rockhopper akan membentuk koloni berkembang biak yang luas, bahkan hingga ratusan ribu. Selain itu, terdapat perilaku berkembang biak unik yang dimiliki penguin rockhopper lainnya, di mana kedua orang tuanya berbagi tanggung jawab untuk mengerami telurnya. Jantan dan betina bergiliran memastikan telur tetap hangat dan terlindungi, demikian dilansir Facts. 

6. Setelah anak penguin menetas, jantan merawat anak-anaknya sementara betina pergi mencari makan

ilustrasi penguin rockhopper (sheddaquarium.org)

Setelah anak penguin rockhopper menetas, kedua orangtuanya membagi peran mereka masing-masing, dimana pejantanlah yang merawat anak-anaknya, sementara betina pergi mencari makan untuk memberi makan anak-anak mereka. Jika betina tidak kembali dari perjalanannya, pejantan akan menggunakan "susu penguin", yang diproduksi dari sistem pencernaannya, untuk memberi makan anak-anaknya melalui regurgitasi,  yang berarti makanan yang sudah ditelan dan sebagian dicerna dikembalikan dari lambung ke mulut untuk diberikan kepada anak-anaknya, demikian dilansir laman Animalia. 

7. Memiliki mekanisme unik untuk adaptasi dan pertahanan diri terhadap lingkungan sekitar

ilustrasi penguin rockhopper (animalcorner.org)

Di daerah beriklim hangat, penguin Rockhopper menggunakan teknik yang disebut gular fluttering untuk menenangkan diri. Mereka dengan cepat menggetarkan otot tenggorokan, meningkatkan penguapan kelembapan dari sistem pernapasan dan membantu mengatur suhu tubuh. Selain itu, mereka juga mengalami proses molting setahun sekali di mana mereka melepaskan dan mengganti bulu lamanya. Selama masa ini, mereka tidak dapat berenang dan mencari makan, sehingga mereka mundur untuk mengamankan wilayah di darat sampai bulu baru mereka tumbuh kembali, demikian dilansir Facts. 

8. Populasi penguin rockhopper menurun sekitar 30 persen dalam 30 tahun terakhir

ilustrasi penguin rockhopper (facts.net)

Dilansir Center for Biological Diversity, meskipun populasi rockhopper di dunia saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 1,5 juta pasang, populasinya telah menurun beberapa juta pasang sejak awal abad ke-20, dan diperkirakan menurun sebesar 30 persen dalam 30 tahun terakhir. Para ilmuwan menduga bahwa perubahan iklim dan pemanasan laut di sekitar habitat mereka merupakan faktor utama penyebab turunnya populasi rockhopper, dikutip laman New England Aquarium. 

Itulah beberapa fakta unik tentang penguin rockhopper, termasuk cara berkomunikasi yang unik dan kemampuan berburu yang menakjubkan. Namun, kita juga perlu menyadari bahwa populasinya semakin menurun. Dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat menghargai keunikan dan peran penting mereka, serta ikut berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati, yang dapat dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita. 

Baca Juga: 6 Fakta Penguin Peri, Hewan Kecil yang Loyal dan Senang Berkomunikasi