5 Fakta Hiu Tikus, Predator Cambuk Unik dari Laut Indonesia  

Bisa lompat tinggi ke udara!

Bicara tentang keanekaragaman hayati di Indonesia memang tiada habisnya. Selalu saja ada spesies unik yang seru untuk dipelajari. Kali ini, ada jenis hiu unik yang punya ekor superpanjang seperti tikus!

Ya, namanya hiu tikus. Dalam bahasa Inggris mereka disebut thresher shark. Sirip ekornya yang bagian atas bisa tumbuh hampir sepanjang tubuhnya, lho. Kamu bisa melihat sendiri bagaimana ekornya tampak menjuntai ke atas.

Gak seperti hiu pada umumnya yang menerkam dengan kekuatan gigitan luar biasa, hiu tikus justru mencambuk mangsanya! Keunikannya gak berhenti sampai di situ. Mau tau selengkapnya? Yuk, simak lima fakta hiu tikus berikut ini!

1. Ada 3 spesies dengan 2 di antaranya bisa dijumpai di Indonesia

5 Fakta Hiu Tikus, Predator Cambuk Unik dari Laut Indonesia  Hiu tikus berenang di Monad Shoal, Filipina. (commons.wikimedia.org/Jun V Lao)

Hiu tikus merupakan jenis hiu makarel berukuran besar yang masih satu ordo dengan hiu putih. Mereka terbagi jadi tiga spesies: hiu tikus (common thresher shark), hiu tikus pelagis (pelagic thresher shark), dan hiu tikus bermata besar (bigeye tresher shark). Ketiganya membentuk genus Alopias, satu-satunya genus yang tersisa dalam keluarga Alopiidae

Menurut laman A-Z Animals, persebaran spesies hiu tikus dan hiu tikus bermata besar mencakup seluruh dunia. Hanya saja, hiu tikus lebih suka perairan yang lebih dingin.

Sementara itu, hiu tikus pelagis secara eksklusif mendiami Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Oleh karena itu, cuma hiu tikus bermata besar dan hiu tikus pelagis saja yang bisa kamu jumpai di Indonesia. 

2. Kalau jeli, ketiganya mudah kamu bedakan!

5 Fakta Hiu Tikus, Predator Cambuk Unik dari Laut Indonesia  Hiu tikus berenang di laut. (commons.wikimedia.org/Thomas Alexander)

Biarpun sama-sama punya ekor panjang, ketiga hiu tikus punya ciri khas masing-masing yang bikin mereka unik. Hiu tikus atau common thresher shark merupakan spesies terbesar. Dicatat oleh laman Animal Diversity, panjangnya bisa mencapai 6 meter! Sirip dadanya juga terlihat lancip. Ada bercak putih yang memanjang dari mulut sampai perutnya. 

Sementara itu, hiu tikus pelagis merupakan spesies terkecil. Kepalanya pun berbentuk kecil dengan moncong panjang.

Terakhir, ada hiu tikus bermata besar yang memiliki dahi menonjol dan berbentuk huruf V. Sesuai namanya, mereka punya mata lebar berbentuk oval. Matanya ini berguna untuk mendeteksi mangsa dengan pencahayaan minim di kedalaman laut. Menurut laman Edge of Existence, predator ini bisa berenang sampai kedalaman 723 meter, lho!

Baca Juga: 5 Hewan Ini Punya Kebiasaan Tidur yang Unik

3. Biarpun besar, mereka bisa melompat tinggi ke udara!

5 Fakta Hiu Tikus, Predator Cambuk Unik dari Laut Indonesia  Seekor hiu tikus melompat ke udara. (commons.wikimedia.org/Steve Momot)

Sebagai predator berukuran besar, hiu tikus kerap punya masalah parasit yang suka menempel di tubuhnya. Kalau sedang tidak berburu, hiu tikus diketahui berenang ke perairan dangkal untuk dibersihkan tubuhnya oleh ikan-ikan pembersih yang kelaparan.

Biarpun begitu, predator ini tetap punya caranya sendiri untuk membersihkan diri dari parasit. Mereka akan melompat tinggi-tinggi ke udara untuk merontokkan parasit dari tubuhnya. 

Ya, hiu tikus adalah satu dari sedikit spesies hiu yang melakukan lompatan ke udara yang disebut breaching ini, ungkap laman Shark Trust. Mereka bisa melompat seutuhnya dari air dan meluncur ke udara seperti foto di atas. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh lumba-lumba dan paus dengan tujuan yang sama. 

4. Mereka tukang cambuk yang mematikan

https://www.youtube.com/embed/lHoCCPsRuhg

Untuk mempertahankan diri dari predator, banyak ikan-ikan kecil yang hidup dalam kawanan dan berenang mengelompok membentuk bola. Predator semacam hiu yang hanya menarget satu mangsa sering dibikin bingung oleh formasi ini.

Namun, taktik ini gak mempan bagi hiu tikus. Pasalnya, mereka punya teknik berburu yang sangat unik. 

Hiu tikus akan berenang ke tengah-tengah kelompok ikan, lalu mengerem mendadak. Begitu berhenti, hiu ini langsung mencambukkan ekor panjangnya kuat-kuat ke arah ikan-ikan. Kadang ini juga diikuti dengan gerakan menampar. 

Menurut laman National Geographic, gerakan ini bisa mencapai kecepatan 72 km/jam dan menciptakan gelombang kejut dalam air yang bikin ikan-ikan pingsan. Hiu tikus bisa menyantap 2—7 ekor ikan sarden dalam satu serangan mematikan. Selain lebih efisien dalam hal energi, teknik berburu dengan ekor panjangnya juga punya tingkat keberhasilan lebih tinggi daripada mengejar mangsanya satu per satu. 

5. Keberadaannya makin terancam

5 Fakta Hiu Tikus, Predator Cambuk Unik dari Laut Indonesia  Hiu tikus pelagis berenang di laut. (edgeofexistence.org)

Sayangnya, keberadaan predator menakjubkan ini makin terancam seiring maraknya penangkapan ikan secara berlebihan. Dilansir laman Animal Diversity, perkiraan populasi global ikan hiu tikus dan hiu tikus bermata besar menurun 30—49 persen. Adapun, hiu tikus pelagis menurun 50—79 persen selama tiga generasi terakhir. 

Padahal, hiu tikus memiliki tingkat reproduksi yang sangat rendah. Hiu tikus bermata besar dan hiu pelagis baru mencapai kematangan seksual ketika usianya menginjak 10—13 tahun. Tiap tahunnya mereka juga cuma menghasilkan 2—4 ekor anak. Hal ini bikin angka populasinya sulit pulih dari keterpurukan.

Untungnya, ketiga spesies hiu tikus sudah dapat perlindungan hukum CITES dari perdagangan satwa liar. Di Indonesia sendiri juga ada organisasi bernama Thresher Shark Indonesia yang memiliki misi untuk menyediakan informasi terkait habitat kritis hiu tikus di Alor, Nusa Tenggara Timur. 

Semoga saja keberadaan predator ini bisa lebih terjaga, ya. Jadi, kamu punya kesempatan untuk melihat aksinya melompat di udara. Setelah tahu lebih banyak tentang hiu tikus, bagaimana pendapatmu tentang predator satu ini?

Baca Juga: Terlahir buta, Ini 10 Hewan yang Melihat Dunia Tanpa Mata

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya