Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang Emas

Berani lawan beruang!

Elang emas merupakan spesies elang dengan wilayah persebaran terluas di dunia. Di belahan bumi utara sana, elang emas jadi burung pemangsa yang paling banyak dikenal. Mereka bertubuh besar, berwarna cokelat, dan punya rentang sayap yang superlebar. Mereka bersaing kecepatan terjun dengan peregrine falcon yang notabene merupakan burung tercepat di dunia!

Tahukah kamu kalau elang emas mampu mencapai kecepatan lebih dari 300 kilometer per jam di udara? Simak tujuh fakta menakjubkannya berikut ini!

1. Kecepatan terjun mencapai 320 kilometer!

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang emas merentangkan sayap lebarnya. (pixabay.com/kevinsphotos-3037209)

Di antara semua burung pemangsa, elang emas merupakan salah satu yang tercepat. Seperti yang dilansir laman Animal Diversity Web, burung dengan nama ilmiah Aquila chrysaetos ini mampu mencapai kecepatan terbang maksimum 80 mil per jam atau sekitar 129 kilometer per jam. Saat terjun dari ketinggian, elang emas bisa mencapai kecepatan yang lebih luar biasa lagi, yakni 200 mil per jam atau 322 kilometer per jam!

Angka tersebut membuat elang emas bersaing dengan peregrine falcon yang dikenal sebagai burung tercepat di dunia. Elang emas merupakan yang tercepat kedua.

2. Terbesar di Amerika Utara

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang emas berusia remaja. (commons.wikimedia.org/Гурьева Светлана)

Elang emas jadi salah satu burung pemangsa terbesar di Amerika Utara. Dicatat Animal Diversity Web, mereka bisa tumbuh sepanjang 70—84 sentimeter dengan rentang sayap selebar 185—220 sentimeter. Jantan dan betina umumnya gak punya perbedaan tampilan. Hanya saja betina cenderung berukuran lebih besar. Kalau bobot jantan gak lebih dari 4,5 kilogram, bobot betina bisa mencapai 6 kilogram. 

Selain ukuran tubuh, gak ada perbedaan fisik antara jantan dan betina. Keduanya sama-sama memiliki bulu cokelat gelap yang tumbuh sampai di kakinya. 

3. Asal muasal nama emas

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang emas di Taman Satwa Wisentgehege Springe, Jerman. (commons.wikimedia.org/Michael Gäbler)

Kalau kamu melihat foto dan gambar elang emas kemudian bertanya-tanya dari mana asal muasal nama emas, jawabannya ada pada kepalanya. Sekujur tubuh elang emas berwarna cokelat gelap, bahkan nyaris hitam. Nah, nama emas tersebut datang dari bulu di bagian belakang kepalanya yang bersinar keemasan kalau terpapar sinar matahari.

Uniknya, warna gelap khas elang emas ini baru muncul saat mereka menginjak usia remaja. Saat masih kecil, bulu mereka berwarna putih, lho. Jadi, elang emas remaja umumnya ditandai dengan beberapa bulu putih yang belum rontok.

Baca Juga: 5 Fakta Elang Haast, Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia

4. Punya penglihatan super

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasWajah elang emas tampak dekat. (commons.wikimedia.org/Kathy Büscher)

Dibandingkan manusia, elang emas punya penglihatan yang jauh lebih baik. Mata mereka juga bisa menangkap warna seperti kita, tetapi penglihatannya mampu melihat lebih jelas, ungkap laman San Diego Zoo. Hal ini membuat elang emas mampu mendeteksi pergerakan dari kejauhan. 

Lebih menakjubkannya lagi, burung ini bisa memutar kepalanya sampai 270 derajat layaknya burung hantu! Dipadukan dengan cakar besar dan kuatnya, elang emas benar-benar predator yang sulit dihentikan!

5. Berani lawan beruang

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang emas merentangkan sayapnya. (commons.wikimedia.org/DFSB DE)

Paruh dan cakar kuat elang emas benar-benar menunjukkan kehebatan berburunya. Laman All About Birds mengungkap kalau burung ini mampu membunuh mangsa berukuran besar seperti bangau, mamalia berkuku, dan hewan ternak. Mereka juga beberapa kali terlihat menyerang mamalia berukuran besar, bahkan berani melawan koyote dan beruang untuk melindungi anak-anaknya! 

Biarpun mampu membunuh mangsa berukuran besar, elang emas tetap lebih suka menyantap hewan-hewan berukuran kecil dan sedang. Mereka bertahan hidup dengan memakan kelinci, terwelu, tupai tanah, dan anjing padang rumput alias prairie dog.

6. Spesies elang dengan wilayah persebaran terluas

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang emas tengah melayang di udara. (commons.wikimedia.org/Martin Mecnarowski)

Elang emas jadi salah satu spesies elang dengan wilayah persebaran terluas di dunia. Mereka paling banyak ditemukan di belahan bumi utara. Menurut laman Animalia, wilayah persebarannya meliputi Amerika Utara, Afrika Utara, dan Eurasia. Mereka paling sering ditemukan di wilayah pegunungan walaupun juga bisa tinggal di habitat yang bervariasi seperti hutan sampai tundra. 

Kalau urusan tempat bersarang, elang emas lebih memilih tempat yang berupa lahan basah. Zona peralihan, seperti riparian (antara sungai dan daratan) dan estuari (air tawar dan air laut), merupakan tempat yang cocok bagi burung ini bersarang. 

7. Hidup hingga usia 30 tahun

Melesat Ratusan Kilometer per Jam, Ini 7 Fakta Menakjubkan Elang EmasSeekor elang mengembangkan bulunya. (commons.wikimedia.org/Kathy Munsel, Oregon Department of Fish and Wildlife)

Dilansir San Diego Zoo, elang emas mampu hidup hingga usia 38 tahun di alam liar dan 50 tahun kalau dalam perawatan ahli. Dulu, burung pemangsa ini kerap diburu para peternak karena dianggap memangsa hewan-hewan ternak. Padahal, hal ini tidak benar karena elang emas lebih suka makan kelinci.

Untungnya, kini, elang emas dilindungi oleh hukum. Dalam Daftar Merah IUCN, spesies ini berstatus least concern atau risiko rendah.

Nah, setelah tahu ketujuh faktanya, bagaimana pendapatmu tentang burung pemangsa ini? Apa kamu sudah pernah melihat mereka secara langsung? Ceritakan pengalamanmu, yuk!

Baca Juga: 6 Fakta Elang Tiram yang Doyan Makan Ikan, Ada di Indonesia! 

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya