7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutub

Punya adaptasi khusus!

Intinya Sih...

  • Common European adder atau ular beludak kutub utara bisa bertahan di iklim kutub dengan adaptasi unik.
  • Mereka punya wilayah jelajah terluas di antara semua ular berbisa dan memiliki strategi reproduksi unik.
  • Gigitan ular ini jarang fatal bagi manusia, tetapi tetap perlu perawatan medis karena sangat menyakitkan.

Reptil dikenal sebagai kelompok hewan berdarah dingin. Itu artinya, mereka gak bisa mengontrol suhu tubuh dan bergantung pada suhu lingkungan. Namun, ada satu jenis reptil unik yang bisa tahan dinginnya kutub. Namanya common adder atau lebih lengkapnya common European adder. Dalam bahasa Indonesia, mereka disebut ular beludak kutub utara. 

Ya, common European adder punya persebaran sangat luas, bahkan sampai ditemukan di Lingkar Arktik. Lantas, bagaimana mereka bisa bertahan di tengah gempuran dinginnya iklim kutub kalau mereka bergantung pada suhu lingkungan sekitarnya? Yuk, ketahui lebih lanjut lewat tujuh fakta unik common European adder atau ular beludak kutub utara yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Mereka ular beludak sejati

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubtampak sekujur tubuh common European adder atau ular beludak kutub utara (commons.wikimedia.org/Benny Trapp)

Common European adder (Vipera berus) atau common adder merupakan jenis ular adder atau ular beludak. Nah, ular beludak sendiri merupakan jenis ular yang punya taring panjang untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya. Mereka dikelompokkan tersendiri dalam keluarga Viperidae. Common European adder atau ular beludak kutub utara merupakan salah satu jenis ular beludak sejati. Ukurannya tergolong sedang dengan panjang maksimal sekitar 85 sentimeter, seperti yang dicatat laman Britannica. Mereka tampil khas dengan pola zig-zag di punggungnya. 

2. Tersebar luas sampai ke Lingkar Arktik

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubcommon European adder atau ular beludak kutub utara di Austria (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Di antara semua ular berbisa yang ada, bisa dibilang common European adder punya wilayah jelajah terluas. Bayangkan saja, mereka bisa ditemukan mulai dari Asia sampai Eropa. Bahkan, mereka juga bisa kamu temukan di wilayah Lingkar Arktik! Sebagai reptil, mereka punya beberapa adaptasi unik untuk bertahan hidup di tengah kerasnya iklim kutub.

3. Jenis kelaminnya bisa dibedakan dari warna

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubtampak sekujur tubuh common European adder atau ular beludak kutub utara betina (commons.wikimedia.org/Guntram Deichsel)

Common European adder sangat unik dibandingkan ular lainnya. Kamu bisa membedakan jenis kelaminnya dari warna tubuhnya. Common adder betina biasanya berwarna kecokelatan dengan corak cokelat tua. Kalau jantan, mereka biasanya lebih keabu-abuan dengan corak hitam. Gak cuma itu, menurut laman Animalia, warna dasar jantan biasanya juga sedikit lebih terang dibandingkan betina. Oleh karena itu, pola zigzag hitamnya terlihat lebih mencolok.

Baca Juga: 5 Fakta Terunik Sungazer, Reptil Mirip Naga yang Hobi Menatap Matahari

4. Mereka hibernasi ramai-ramai

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubsekumpulan common European adder atau ular beludak kutub utara di Austria (commons.wikimedia.org/Tigerente)

Ular beludak kutub utara yang tinggal di wilayah beriklim sedang biasanya akan tetap aktif sepanjang tahun. Namun, mereka yang hidup di wilayah dingin, seperti di Lingkar Arktik, perlu melakukan hibernasi saat musim dingin. Umumnya, periode hibernasinya dimulai pada September atau Oktober.

Menurut laman Animal Diversity, common adder hibernasi dalam kelompok di ruang bawah tanah yang biasanya digali oleh hewan lain. Satu ruang bawah tanah bisa menampung sampai 100 ekor ular! Kalau suhunya makin dingin, ular ini akan bergerak makin jauh ke dalam ruang bawah tanah karena tidak berada di bawah titik beku.

5. Terlihat berjemur saat awal musim semi

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubcommon European adder atau ular beludak kutub utara terlihat berjemur (commons.wikimedia.org/John Fielding)

Saat musim semi tiba, ular ini mulai keluar dari tempat hibernasinya untuk berjemur. Saat berjemur, common European adder akan merentangkan tiap tulang rusuknya dan memipihkan badannya. Menurut penjelasan laman Discover Wildlife, hal ini dilakukan untuk meningkatkan luas permukaan tubuh yang bisa terkena sinar Matahari. Dengan begini, mereka bisa menyerap hangatnya sinar Matahari secara maksimal.

6. Mereka melahirkan anak-anaknya

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubcommon European adder atau ular beludak kutub utara berusia remaja (commons.wikimedia.org/Bouke ten Cate)

Common European adder punya strategi reproduksi unik sebagai respons dari habitatnya yang ekstrem. Gak seperti ular lainnya, mereka gak bertelur atau menempatkan telur-telurnya di suatu tempat yang hangat. Ular beludak ini menyimpan embrio yang sedang berkembang di dalam tubuhnya, lalu melahirkan anak-anaknya yang sudah berkembang sempurna. 

Anak-anaknya itu dilahirkan menjelang atau selama periode hibernasi. Mereka terlindungi dari suhu sangat dingin yang mungkin gak bisa ditahan oleh anak ular lain yang berada di dalam telur. Mereka juga dilahirkan dengan cadangan lemak untuk membantu mereka bertahan hidup sampai hibernasi berakhir. Mereka punya cadangan kuning telur kaya nutrisi di dalam tubuh yang penting untuk kelangsungan hidup, tulis laman Animal Diversity.

7. Berbisa, tapi gak berakibat fatal

7 Fakta Common Adder, Satu-satunya Reptil yang Tahan Dinginnya Kutubtampak dekat common European adder atau ular beludak kutub utara (commons.wikimedia.org/Maurizio.amendolia)

Meski common European adder termasuk ular berbisa, gigitannya terbilang jarang berakibat fatal. Bisanya memang cukup mematikan bagi hewan-hewan kecil yang jadi mangsanya, tapi tidak bagi manusia. Namun, gigitan ular ini rasanya tetap sangat menyakitkan dan perlu perawatan medis sesegera mungkin.

Ular beludak ini juga gak begitu agresif dan jarang menggigit manusia. Mereka lebih memilih lari dan bersembunyi daripada menggigit untuk mempertahankan diri. Pasalnya, butuh begitu banyak energi bagi mereka untuk memproduksi bisa. Ular ini biasanya akan mengeluarkan suara desisan untuk mengingatkan keberadaannya kalau kamu terlalu dekat.

Sungguh ular yang unik, ya? Suatu bentuk kehidupan pasti akan menemukan cara untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang begitu ekstrem. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang common European adder atau ular beludak kutub utara?

Baca Juga: 7 Fakta Terunik Argentine Tegu, Reptil Raksasa Berdarah Panas!

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya