5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!

Waktu bisa mengacu pada bencana atau keajaiban

Perayaan tahun baru sudah ada sejak dahulu. Zaman dahulu, waktu perayaan ini tidak selalu sama di setiap tempat, hingga akhirnya penggunaan kalender Masehi atau Gregorian disepakati untuk memudahkan komunikasi antarnegara.

Dahulu, beragam tradisi dan ritual dilakukan agar mendapatkan keberuntungan, tapi menghitung mundur bukan salah satunya. Berbeda dengan sekarang, hampir di semua tempat melakukan tradisi ini dengan diakhiri perayaan kembang api atau membunyikan terompet. Bagaimana asal usulnya? Simak yuk!

1. Jam Kiamat dan percobaan ledakan bom atom 

5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!Ilustrasi jam (unsplash.com/alexandru vicol)

Kelompok peneliti Chicago Atomic Scientists menerbitkan Bulletin Atomic Scientists setelah meledaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki dengan gambar jam di sampulnya. Simbol ini kemudian dibuat oleh seniman Martyl Langsdorf pada 1947 sebagai simbol hitung mundur urgensi yang dikenal Jam Kiamat (Doomsday Clock). Tujuannya untuk memperingatkan masyarakat tentang seberapa dekat dengan kehancuran dunia akibat teknologi buatan manusia. Ini adalah metafora sebagai pengingat tanda bahaya, karena saat itu dunia terancam akan perang senjata nuklir, khususnya antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Selain itu, pada 22 April 1952 adanya percobaan ledakan bom atom di Nevada yang disiarkan di televisi. Detik-detik peledakannya, ditandai dengan hitung mundur. Hal inilah yang membuat mindset hitung mundur di masyarakat identik dengan sesuatu yang buruk. Bahkan, kecemasan tersebut digunakan dalam iklan kampanye saat pemilihan presiden dengan mengajak memberikan tempat terbaik anak-anak hidup.

2. Peluncuran roket Apollo 

5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!Ilustrasi peluncuran roket (pixabay.com/WikiImages)

Sekitar tahun 1961, masyarakat Amerika memandang tradisi hitung mundur bukan lagi tentang hal buruk, tetapi berubah menjadi keajaiban. Pasalnya, saat itu ada peristiwa peluncuran pesawat luar angkasa Amerika Serikat untuk misi ke bulan. Dilansir Smithsonian Magazine, hitung mundur peluncuran roket ini terinspirasi dari film Woman in the Moon karya Fritz Lang tahun 1929.

Selama tahun 1960-an, setiap hitung mundur peluncuran roket yang disiarkan di televisi mampu menghasilkan energi positif di masyarakat, seakan memberikan tujuan dan harapan yang berani. Terutama dalam keberhasilannya di misi Apollo 11 yang membawa tiga astronaut ke bulan, di antaranya Neil Armstrong, Michael Collins, dan Buzz Aldrin.

Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 dalam Berbagai Bahasa

3. Kembang api dan jatuhnya bola waktu menandakan pergantian tahun 

5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!Ilustrasi Times Square (unsplash.com/Andreas M)

Sebelum tradisi hitung mundur digunakan sebagai tanda tahun baru, ada tradisi menjatuhkan bola dan kembang api. Tradisi kembang api biasa dilakukan di benua Eropa, tetapi penggunaan kembang api di Amerika sempat dihentikan.

Masyarakat Amerika pada saat itu merayakan tahun baru di gereja dengan bunyi lonceng sebagai tanda tengah malam. Sekitar tahun 1904, The New York Times memindahkan kantor pusatnya ke Manhattan (Times Square). Sang pemilik, Adolf Ochs, bermaksud merayakan tahun baru di gedung itu pada 1905, dan para pekerjanya menembakkan bom dinamit seperti kembang api dari lantai atas. Namun, ternyata abu panas peledak itu menghujani jalanan di sekitar gedung, sehingga kepolisian setempat melarang penggunaannya.

Ochs kemudian memiliki cara baru untuk merayakan tahun baru. Ia membuat bola raksasa dilapisi lampu-lampu yang akan dijatuhkan dari atas sebuah tiang puncak gedung The New York Times untuk menandai pergantian tahun. Dilansir Britannica, ini terinspirasi dari tradisi maritim menjatuhkan bola untuk menyesuaikan kronometer atau alat navigasi maritim saat berada di laut, karena saat itu hanya beberapa orang saja yang bisa membeli jam. Tradisi Ochs ini pertama kali dilakukan pada 31 Desember 1906 dan terus berlanjut hingga saat ini. Hal itupun yang membuat masyarakat berbondong-bondong datang ke Times Square untuk perayaan tahun baru.

4. Tradisi menghitung mundur saat tahun baru 

5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!Ilustrasi hitung mundur tahun baru (pexels.com/Wendy Wei)

Hitungan mundur di tahun baru pertama kali terekam saat akhir 1957. Penyiar radio Benjamin Grauer memandu perayaan tahun baru saat itu berkata “'58 sedang dalam perjalanan,” dilanjutkan dengan hitung mundur dari angka 5. Kemudian bola waktu di Times Square meluncur ke bawah yang menandakan 1958 telah tiba. Saat itu tren hitung mundur tidak populer, meskipun Grauer terus membuat hitung mundur saat perayaan tahun baru.

Tahun 1973, Dick Clark dipercaya memperkenalkan tradisi hitung mundur di televisi saat pesta tahun baru. Tradisi ini mulai ramai dilakukan pada akhir 1970-an di Times Square hingga awal 1979. Akhir 1980-an, jam hitung mundur dipasang di Kota New York yang memungkinkan semua masyarakat di lokasi maupun penonton di rumah bisa ikut meramaikan hitung mundur perayaan tahun baru.

5. Penggunaan di radio dan televisi 

5 Asal Usul Tradisi Menghitung Mundur di Tahun Baru, Ada Jam Kiamat!Ilustrasi acara televisi (pexels.com/Caleb Oquendo)

Tradisi hitung mundur terus berevolusi menjadi hal positif. Ditandai dengan adanya pertunjukan musik populer di Australia bernama Countdown pada tahun 1970-an. Menampilkan daftar lagu hit terbaru dengan cara menghitung mundur. Meskipun sebenarnya lebih menggambarkan ke arah paling populer atau peringkat teratas yang diatur berurutan, dan tidak berakhir dengan angka nol. Acara ini mampu memberikan pengaruh besar pada program radio, dan program televisi lainnya di seluruh dunia.

Adapun acara permainan Countdown di Inggris, terdapat beberapa peserta yang harus menyelesaikan soal kata ataupun angka dalam batas waktu yang sudah ditentukan. Sebuah jam analog besar digunakan sebagai pengingat layaknya Jam Kiamat. Acara diakhiri dengan penampilan para pemenang yang berhasil melewatinya, menggambarkan pertandingan melawan waktu bisa dilakukan dan bencana bisa dihindari.

Itulah kisah asal usul tradisi hitung mundur yang kini sangat melekat dan tak terhindarkan di perayaan tahun baru. Semoga semangat menyambut tahun baru tidak putus untuk menjalani hari ke depan menjadi lebih baik, dan semoga harapan kita semua bisa tercapai.

Hanna Ridha Photo Writer Hanna Ridha

“If you're overthinking, write. If you're underthinking, read.”

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya