5 Fakta Kadal Duri Mata Merah, Pemakan Serangga yang Sangat Tertutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kadal duri mata merah atau Tribolonotus gracilis merupakan spesies kadal endemik Pulau Papua. Hewan ini senang hidup di habitat hutan hujan tropis yang lembap. Mereka juga dapat beradaptasi untuk hidup di wilayah yang berdampingan dengan manusia.
Kadal duri mata merah masuk ke dalam famili Scincidae. Hewan berukuran kecil ini umumnya menghuni bagian tanah hutan yang dipenuhi dedaunan dan celah-celah pohon berlumut. Simak fakta lainnya mengenai kadal ini yuk!
1. Kadal bersisik dengan ekor yang panjang
Kadal duri mata merah memiliki sisik di bagian punggung yang berwarna gelap dan mirip seperti sisik buaya. Ekor kadal ini berukuran cukup panjang. Kadal duri mata merah memiliki sisik dengan pola berwarna oranye kemerahan di sekitar matanya. Hewan ini memiliki panjang tubuh sekitar 20–25 cm, dengan individu jantan yang umumnya berukuran lebih besar dibandingkan betina.
2. Pemanjat yang hebat
Kadal duri mata merah lebih menyukai hidup menyendiri dan sangat tertutup. Hewan ini aktif di siang hari. Mereka merupakan pemanjat pohon yang hebat, tetapi lebih senang menghabiskan sebagian besar waktunya di antara serasah dedaunan yang berada di lantai hutan. Kadal ini juga diketahui sebagai perenang yang sangat baik.
Baca Juga: 5 Fakta Naga Berjanggut, Reptil Ini Memiliki Perisai Sisik Berduri
3. Kadal insektivora
Editor’s picks
Kadal duri mata merah merupakan karnivora dengan makanan utama berupa serangga atau disebut juga dengan insektivora. Umumnya hewan ini memakan larva serangga, jangkrik, kecoak, dan juga terkadang memakan cacing tanah. Kadal duri mata merah umumnya makan saat pagi dan sore hari. Berdasarkan penelitian, umumnya anak kadal akan makan dua ekor serangga per hari. Saat dewasa, pola makannya berubah dan biasanya hanya mengonsumsi tiga ekor serangga dalam kurun waktu 48 jam.
4. Dapat bertelur hingga 10 butir per tahun
Saat akan kawin, kadal jantan umumnya akan bertarung satu sama lain untuk menarik perhatian betina. Setiap 9 hingga 10 minggu sekali, kadal betina dapat bertelur satu butir dalam satu waktu, sehingga kadal ini dapat bertelur hingga 10 butir per tahun. Ketika anak kadal menetas, kadal duri mata merah akan membentuk kelompok keluarga yang terdiri dari induk dan anaknya. Usia reproduktif jantan umumnya terjadi ketika memasuki usia 3 tahun, sedangkan betina mencapai usia 4–5 tahun.
5. Terdapat pori-pori pada kaki jantan
Untuk membedakan individu kadal jantan dan betina, dapat dilihat dari sejenis pori-pori yang terdapat di kaki belakang karena hanya jantan yang memiliki pori-pori ini. Pori-pori yang disebut volar pores ini dapat mengeluarkan aroma ketika kadal jantan sedang bepergian. Aroma ini digunakan jantan untuk menarik perhatian betina. Selain itu digunakan pula untuk membantu mereka tetap saling menemukan satu dengan lainnya sambil tetap tersembunyi dari hewan lain.
Itulah 5 fakta menarik mengenai kadal duri mata merah. Hewan ini dapat dengan mudah dibedakan antara individu jantan dan betina, mereka juga merupakan pemanjat yang andal. Selain itu, mereka juga perenang yang baik, loh! Kadal duri mata merah ini merupakan spesies reptil yang banyak dipelihara. Apakah kalian tertarik untuk memelihara kadal ini?
Baca Juga: 5 Hewan Endemik Vietnam ini Mulai Langka, Kadal Buaya Termasuk!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.