6 Fakta Unik Stitchbird, Burung Endemik di Selandia Baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Stitchbird atau juga dikenal dengan nama hihi merupakan spesies burung yang hidup di Selandia Baru. Burung ini adalah satu-satunya spesies yang termasuk dalam famili Notiomystidae. Nama ilmiah dari spesiesnya sendiri adalah Notiomystis cincta.
Burung ini ternyata dianggap sebagai penangkap sinar matahari yang menyembuhkan dalam kebudayaan Māori. Mengapa demikian? Yuk, kita simak beberapa fakta unik seputar stitchbird berikut ini!
1. Hewan endemik di Selandia Baru
Stitchbird merupakan salah satu spesies burung endemik yang ditemukan di wilayah Selandia Baru. Dilansir dari laman IUCN, dahulu burung ini tersebar luas di beberapa wilayah Selandia Baru, seperti Pulau Utara dan pulau-pulau lepas pantai Selandia Baru. Namun, saat ini populasi alami burung ini hanya dapat ditemukan di Pulau Little Barrier. Meski begitu, terdapat populasi yang ditranslokasi ke beberapa wilayah, diantaranya di Kapiti, Tiritiri Matangi, Zealandia Wildlife Sanctuary, Maungatautari, Bushy Park dan Rotokare.
2. Keberadaannya rentan terhadap kepunahan
Keberadaan spesies stitchbird di alam liar saat ini cukup rentan. International Union for the Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan spesies ini dalam status konservasi Vulnerable (Rentan). Jumlah populasinya di alam liar yang ada saat ini sangat rentan terhadap kepunahan.
Adanya ancaman dari predator juga mungkin menjadi penyebab hilangnya populasi spesies ini di beberapa wilayah. Hilangnya hutan yang menjadi wilayah jelajahnya juga menjadi salah satu penyebab populasi burung ini menurun.
3. Dismorfisme seksual
Spesies burung ini mengalami dismorfisme seksual, dimana terdapat perbedaan karakteristik fisik antara jantan dan betina. Dilansir dari laman Animalia, burung jantan memiliki bulu di kepala yang berwarna hitam dengan jumbai telinga pendek berwarna putih. Terdapat bagian bulu berwarna kuning di bagian dadanya. Bulu kuning ini memisahkan bagian kepala yang berwarna hitam dari bagian tubuh lainnya yang berwarna abu-abu.
Sedangkan, burung betina dan burung muda memiliki bulu yang berwarna lebih kusam dibandingkan bulu burung jantan. Mereka tidak memiliki bulu bagian kepala yang berwarna hitam dan bulu bagian dada yang berwarna kuning.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Kemampuan Burung Rangkong Papan, Dapat Hidup hingga Lima Dekade
4. Nama umum lain
Stitchbird juga dikenal dengan nama umum hihi di Selandia Baru. Dilansir dari laman Visit Zealandia, kata 'hihi' dalam kebudayaan Māori merupakan istilah yang berarti sinar matahari yang menyembuhkan. Hal ini dilihat dari bulu kuning pada bagian dada burung jantan, dimana saat burung ini terbang melewati pepohonan bulu tersebut akan terlihat menyala dalam semburat kuning. Oleh karenanya, burung ini disebut sebagai pembawa sinar matahari, penangkap sinar penyembuhan, dan penyebar cahaya ke seluruh hutan.
5. Pemakan nektar
Nektar merupakan salah satu makanan utama bagi stitchbird. Dilansir dari laman Animalia, paruh stitchbird berbentuk agak tipis dan melengkung dengan bagian lidahnya yang panjang dengan bagian ujungnya yang dapat mengumpulkan nektar. Sumber nektar alami yang penting bagi burung ini berasal dari tumbuhan haekaro, matata, puriri, rata, dan toropapa.
Burung ini juga menyukai buah-buahan, seperti coprosma, fuchsia, dan raukawa. Selain nektar dan buah, stitchbird juga dapat memakan serangga kecil untuk melengkapi makanannya.
6. Sistem perkawinan poligini
Spesies burung ini merupakan salah satu hewan yang melakukan poligini. Dilansir dari laman New Zealand Birds Online, stitchbird memiliki sistem perkawinan yang tidak biasa. Burung jantan biasanya akan kawin dengan lebih dari satu burung betina. Mereka berkembang biak pada saat musim semi dan musim panas. Telur akan dierami oleh burung betina sendirian, tetapi burung jantan akan membantu dalam membesarkan anakannya.
Stitchbird merupakan salah satu spesies burung endemik Selandia Baru yang keberadaanya rentan terhadap kepunahan. Terdapat perbedaan karakteristik fisik pada burung jantan dan betinanya, dimana burung jantan memiliki warna bulu yang lebih mencolok.
Baca Juga: 5 Burung Berleher Panjang dari Genus Botaurus yang Hidup di Asia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.