6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia 

Menebarkan racun kepada tanaman dan hewan ternak juga

Kumbang lepuh merupakan spesies serangga pemakan tumbuhan dari famili Meloidae. Ada sekitar 2.000-7500 spesies kumbang lepuh sehingga mereka bisa ditemukan di berbagai negara. Khususnya tempat hangat, beriklim sedang, daerah kering, dan cenderung tinggal di dekat banyak tanaman di pertanian atau peternakan.

Diperkirakan meloidae, nama ilmiah kumbang lempuh dinamai oleh ahli entomologi Swedia, Leonard Gyllenhall. Kumbang lepuh membawa zat kaustik disebut cantharidin yang menimbulkan banyak gejala dan membuat melepuh kulit manusia, sesuai nama dari hewan ini.

Ini yang harus jadi perhatian. Kamu harus membaca artikel ini untuk mengetahui fakta selengkapnya dari serangga beracun ini, ya. 

1. Ciri fisik kumbang lepuh

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/Greg Schechter)

Dilansir Kidadl, kumbang lepuh dewasa memiliki panjang 0,75-1,25 inci dan beratnya 2,2 pon. Mereka memiliki kepala lebar, bulat dan persegi panjang. Pronotum di belakang kepalanya lebih sempit dibandingkan kepala dan bagian tubuh lainnya. Tak luput, terdapat antena seperti benang atau manik-manik.

A-z animals menjelaskan, mereka tersedia dengan berbagai warna misalnya di Amerika Serikat, kumbang ini berwarna hitam dan abu-abu. Kumbang lepuh bertubuh lunak, berukuran sedang, dadanya sempit dan perut berbentuk silinder atau bulat dan mempunyai 6 kaki.

Hewan ini memiliki tanda cerah sebagai sinyal untuk memperingatkan predator sifat beracunnya, walaupun ini tidak dilakukan oleh semua spesies meloidae.  

2. Apa yang dimakan kumbang lepuh?

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/CharlesLam)

Adapun tanaman termasuk kentang, tomat, semanggi dll dimakan oleh serangga dewasa tentu hal ini menjadi hama pertanian yang serius, jelas Missouri Departement of Conservation.

Ketika masih berbentuk larva, mereka memakan lebah yang belum dewasa maupun telur belalang. Makanan serangga dewasa lainnya seperti tanaman hias, sayur-sayuran dan nektar.

3. Seberapa cepat kumbang lepuh?

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/xpda)

Untuk mengincar predator seperti serangga lainnya, kumbang lepuh dikatakan dapat menempuh jarak 1,5 meter dalam satu detik mencapai kecepatan 3,4 mph. Mereka cenderung cepat, gesit, dan lincah untuk menangkap dan kemudian menahannya untuk segera dimakan.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Rusa Kesturi, Dijuluki sebagai Rusa Vampir

4. Betina kumbang lepuh menghasilkan ribuan telur

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/Becks)

Betinanya bertelur selama musim panas di tanah rongga dangkal dan telurnya menempel pada bunga. Dilansir Britannica, betinanya bisa menghasilkan 3.000-4.000 telur. Namun, hanya sedikit anak-anak dari telur ini yang bertahan hidup karena kehidupannya serampangan. Betinanya menyimpan banyak telur di dekat sarang lebah.

Tahap selanjutnya adalah menjadi larva aktif disebut triungulin dilengkapi kaki dan antena. Kemudian larva berganti kulit menjadi belatung gemuk yang memakan madu, telur dan larva lebah inang. Terakhir, menjadi kepompong dan perlahan menjadi kumbang dewasa.

5. Kumbang lepuh menyebarkan penyakit bagi makhluk hidup

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Cantharidin menyebabkan pembengkakkan, iritasi, lecet dan lepuh pada kulit manusia. Mereka bukan tipe pengincar karena akan beraksi ketika merasa terancam.

Ketika manusia terkena gigitan dari hewan ini, akan muncul bercak merah pada kulit, lalu merasakan nyeri dan sensasi terbakar serta memerah. Jadi jangan dekati dan menyentuh kumbang lepuh sama sekali ya.

Efeknya terhadap tumbuhan menyebabkan kerusakan cukup besar pada tanaman sehingga dianggap hama peternakan atau pertanian. Racunnya terhadap hewan lebih serius lagi utamanya hewan ternak seperti kuda, sapi dan domba, apalagi jika mereka secara tidak sengaja menelan cantharidin yang berada di peternakan.

Racun mereka menyebabkan iritasi, peradangan pada saluran pencernaan dan saluran kemih. Kematian mungkin bisa terjadi cepat bergantung seberapa banyak racun yang tertelan.

Cantharidin adalah senyawa yang tetap mempertahankan daya racunnya terhadap ternak. Bahkan saat kumbang yang terbunuh dalam proses pemanenan juga masih mengandung racun, jelas Oklahoma State University Extension.

6. Pencegahan racun dari kumbang lepuh

6 Fakta Kumbang Lepuh, Racunnya Bisa Berdampak bagi Kulit Manusia Kumbang lepuh (commons.wikimedia.org/Alex Popovkin)

Untuk melindungi tanaman, petani harus memahami pergerakan dari kumbang lepuh sepanjang musim panen. Tips lainnya adalah mengambil langsung kumbang lepuh memakai sarung tangan. Jika dampaknya skala besar, baiknya menyemprotkan pestisida di pertanian.

Ini juga rekomendasi untuk melindungi para hewan ternak dari racun yang berada di peternakan. Sedangkan pencengahan dari manusia yakni menggunakan semacam gel dicampur dengan sabun dan air dingin sebagai pengobatan dermatisis yang cocok untuk menetralkan racun hewan ini.

Meski memakan serangga lainnya juga. Ketika masih sebagai larva kecil, kumbang lepuh harus menumpang ke sarang lebah yang tepat, lambat laun menjadi parasit sampai dewasa.

Sebaliknya, serangga lain akan kebal terhadap minyak beracun. Kemudian, menjilat dan bergesakan dengan kumbang untuk mendapatkan bahan kimia sebagai pertahanan bagi diri mereka sendiri.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Long Billed Corella, Burung Bersuara Sumbang!

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Verified Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

1.JPop Showa enthusiasm, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya