5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di Dunia

Buaya yang endemik di Afrika

Buaya kerdil (osteolaemus tetraspis) atau disebut buaya kerdil Afrika, buaya bermoncong lebar, buaya bertulang dan buaya hitam. Buaya kerdil adalah hewan asli Afrika. Daerah persebarannya yakni Angola, Kamerun, Kongo, Gambia, Guinea, Liberia, Nigeria, Senegal dan Siera Leone, dikutip Az-animals.

Terdapat dua spesies buaya kerdil, yakni kerdil afrika barat dan kerdil kongo atau juga dikenal sebagai buaya kerdil Osborn. Subspesies ini diambil dari nama ahli paleontologi Amerika, Henry Fairfield Osbron.

Nama osteolaemus artinya ‘tenggorokan bertulang’ berasal dari bahasa Yunani kuno. Sedangkan tetraspis berarti ‘empat perisai’ juga diambil dari bahasa Yunani kuno. Sebab, bagian belakangnya memiliki empat sisik besar seperti perisai. Simak lebih lanjut informasi reptil tersebut!

1. Beraktivitas pada malam hari

5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di DuniaBuaya kerdil (commons.wikimedia.org/Hedwig Storch)

Habitat utama buaya kerdil berada di hutan hujan. Selain itu mereka berdiam di dataran rendah tropis meliputi rawa-rawa dengan vegetasi yang lebat, genangan air permanen, arus air lambat, sungai dan kolam sabana.

Reptil ini bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari. Sebaliknya, buaya kerdil akan beristirahat di siang hari di dalam sebuah liang yang mereka bangun di sepanjang tepi sungai. Liangnya memiliki terowongan masuk dan keluar yang panjangnya beberapa meter, jelas Animalia bio.

Ketika sulit menemukan tempat menggali yang cocok, buaya akan memilih tinggal di antara akar pohon yang terendam dan bergelantungan di air. Sebagai hewan berdarah dingin, buaya akan selalu menjaga suhu tubuhnya. Sebaliknya saat suhu rendah, buaya kerdil cenderung berjemur untuk menghangatkan diri.

2. Termasuk buaya terkecil di dunia

5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di DuniaBuaya kerdil (commons.wikimedia.org/Adrian Pingstone)

Buaya kerdil dianggap sebagai spesies buaya terkecil di dunia dengan panjang hanya mencapai 1,5- 1,9 meter. Berat buaya ini kisaran 18 hingga 32 kg. Beratnya jantan adalah 80 kg, sedangkan betina mencapai 40 kg.

Tubuh mereka berwarna hitam dengan perut bagian bawah berwarna kekuningan. Sisiknya berlapis baja menutup sekujur tubuhnya berguna untuk memberikan perlindungan buaya kerdil dari cedera dan terbakar oleh terik matahari.

Buaya kerdil memiliki serangkaian tubuh membantu mereka melewati tepian sungai yang licin. Ekornya yang berotot dan pipih secara vertikal digunakan untuk menggerakkan tubuhnya ketika berenang dan berselaput di antara jari-jari kakinya.

Baca Juga: 10 Fakta Buaya yang Jarang Diketahui, Kadang Suka Makan Buah

3. Betina bisa menghasilkan hingga 20 telur

5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di DuniaBuaya kerdil (commons.wikimedia.org/lwolfartist)

Saat musim kawin, betina akan membangun sarangnya pada awal musim hujan berlangsung pada Mei dan Juni. Betina biasanya menghasilkan sekitar 10 bahkan 20 butir, lho. Betina mengerami telurnya dalam 85-105 hari, dilansir Kidskonnect.

Tukik berukuran 28 cm saat keluar dari telur. Anak-anaknya ditaruh di sarang dan mengawasi anak-anaknya demi melidunginya dari sejumlah predator buaya seperti ikan, burung, mamalia, dan reptil lainnya.

4. Cepat berganti gigi baru

5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di DuniaBuaya kerdil (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Mata dan lubang hidungnya membantunya bernafas sambil tubuhnya terendam memungkinkannya untuk memantau mangsa dan predator yang bersembunyi. Buaya kerdil mempunyai moncong pendek tumpul dilengkapi 12-13 gigi di rahang atas dan 14-15 di rahang bawah.

Gigi buaya kerdil cenderung terus tumbuh kembali atau mengganti gigi lamanya menjadi gigi baru yang tumbuh di bawahnya. Buaya ini tidak dapat mengunyah makanan sehingga merobek mangsanya langsung dan kemudian ditelan utuh.

Adapun yang mereka mangsa adalah ikan, burung, katak, kadal, kelelawar dan tikus. Di Kongo saat musim kemarau, buaya kerdil memakan krustasea. Di Nigeria, makanan utamanya adalah gastropoda dan kepiting.

5. Ancaman yang dihadapi buaya kerdil

5 Fakta Buaya Kerdil, Buaya Terkecil di DuniaBuaya kerdil (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Ancaman tersebar bagi buaya kerdil di sebagian besar habitatnya disebabkan oleh manusia. Perusakan habitat dalam rangka untuk membangun lahan pertanian dan perkebunan kelapa sawit dalam skala besar.

Buaya kerdil juga diburu oleh masyarakat lokal di daerah tertentu untuk dikonsumsi. Kulit mereka dikenal keras yang kemudian digunakan dalam pembuatan produk lokal setempat di Afrika. Penebangan habitat hutan hujan bertujuan umtuk membangun penggembalaan ternak.

Dulu, orang-orang menganggap buaya kerdil sebagai kanibal. Sebab, induknya sering terlihat menggendong anaknya di kantong tenggorokan di mulutnya di mana membantu mereka mencapai air. Buaya kerdil adalah fosil hidup sudah hidup jutaan tahun lalu yang hanya mengalami sedikit perubahan.

Baca Juga: 5 Fakta Buaya Air Tawar Australia, Kelamin Bayi Ditentukan Sesuai Suhu

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Verified Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya