5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredup

Kapuk ini pernah jadi primadona untuk isian kasur

Kita mungkin mengenal, bahwa pohon kapas sebagai penghasil serat alami. Namun, ada pohon lain yang juga menghasilkan serat alami, yaitu pohon randu atau pohon kapuk randu. Serat pohon randu tidak setipis dan selembut pohon kapas. Itulah yang membuat serat pohon randu sulit diolah dan dipintal.

Pohon kapuk randu banyak digunakan sebagai isian bantal dan kasur, karena punya tekstur tebal dan padat. Sayangnya, seiring dengan hadirnya kasur busa sintetis yang lebih empuk, kehadiran serat kapuk mulai bergeser. Pernah jadi primadona pada masanya, berikut lima fakta pohon kapuk randu yang menarik untuk ditilik.

1. Pohon menjulang tinggi sampai 70 meter

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredupilustrasi pohon kapuk randu (pixabay.com/isarangib)

Melansir Britannica, pohon kapuk randu atau dalam bahasa latin Ceiba pentandra ini hidup di daerah tropis seperti Amerika Latin, Afrika, hingga Asia Tenggara. Di Indonesia, habitat pohon randu tersebar di pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan. Tumbuhan ini tumbuh subur di lereng gunung hingga dataran rendah.

Pohon randu tergolong pohon tajuk yang berukuran raksasa. Tinggi pohon ini bisa mencapai 70 meter. Ciri khas dari tanaman ini adalah dahannya bercabang lurus dengan daun majemuk menjari. Di bagian permukaan batangnya yang berwarna hijau terdapat duri-duri. Pohon randu juga memiliki bunga yang berwarna putih yang bergerombol di ujung dahan. 

Pohon randu memiliki buah dengan pajang 20-30 cm yang berisi serat kapuk. Biji pohon kapuk tersimpan di dalam buah bersama serat kapas. Umumnya, pohon randu akan menggugurkan buahnya yang berwarna cokelat saat memasuki musim kemarau.

2. Mampu bertahan di suhu kering

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredupilustrasi batang pohon randu (pixabay.com/meineresterampe)

Pada awal pertumbuhan, pohon kapuk randu membutuhkan banyak air untuk terus berkembang dan tumbuh. Pohon kapuk randu bukanlah jenis pohon yang boros air. Saat sudah dewasa, tumbuhan ini dapat hidup tanpa air.

Pohon randu mampu bertahan hidup di suhu yang ekstrem, misalnya, saat musim kemarau panjang. Saat musim kemarau, pohon kapuk randu cenderung merontokkan daunnya dengan tujuan untuk mengurangi penguapan air yang tersimpan pada pohon. Alhasil, pohon pun dapat menghemat cadangan air.

Baca Juga: 10 Fakta Rumput Kapas, Tanaman Unik yang Mirip Bola Kapas

3. Pohon peneduh dan pencegah banjir

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredupilustrasi kapuk randu (Hannes Grobe, CC BY-SA 2.5 Wikimedia)

Ukurannya yang raksasa, membuat kapuk randu sering dijadikan pohon peneduh yang ditanam di pinggir jalan. Pohon tajuk ini punya struktur batang dan dahan yang lebih rapi, sehingga proses pemotongan dan perawatan pohon lebih mudah. 

Akar tanaman kapuk randu yang tergolong tunggal mampu mengikat air saat hujan. Alhasil, itu mampu mencegah banjir dan erosi. Kapuk randu juga cocok menjadi pilihan pohon reboisasi, karena cara perawatannya lebih mudah. 

Namun, saat musim kemarau tiba, serat kapuk akan berguguran dan menyebar karena terpaan angin. Hal ini menyebabkan kapuk berceceran dan mengotori jalan. Namun, sebagian besar serat kapuk akan dikumpulkan dan disetorkan kepada pengepul untuk dijadikan isian bantal dan guling.

4. Tanaman segudang manfaat

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredupilustrasi pohon kapuk randu (pixabay.com/huyngan)

Setiap anatomi dari pohon kapuk dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat. Kayu randu punya harga pasar yang lebih rendah dibanding kayu-kayu untuk industri mebel pada umumnya.

Kayu randu banyak dimanfaatkan menjadi papan kayu pelapis cor pada pembangunan rumah. Sebab, struktur kayunya tidak terlalu kuat, pohon randu dapat diolah menjadi pulp.

Bagian pohon kapuk randu yang paling sering dimanfaatkan adalah serat kapuk. Serat kapuk yang padat ini biasa digunakan untuk isian bantal dan guling. Serat kapuk juga dapat dipintal menjadi benang dan berbagai bahan industri tekstil lainnya. 

Biji kapuk randu atau bungkil dapat diolah menjadi berbagai kebutuhan peternakan dan pertanian. Biji kapuk akan digiling menjadi butiran lebih kecil, biasanya digunakan sebagai pakan ternak, pupuk alami, dan media tanam jamur. Sementara itu, daun pohon randu banyak dipakai sebagai pakan ternak sapi dan kambing.

5. Eksistensi serat kapuk mulai meredup

5 Fakta Pohon Kapuk Randu yang Kini Eksistensinya Mulai Meredupilustrasi serat kapuk randu (pexels.com/quang-nguyen-vinh)

Meskipun setiap anatomi dari pohon kapuk randu memiliki segudang manfaat, sayangnya tanaman ini sudah jarang dibudidayakan. Setelah kasur busa sintetis masuk pasar, permintaan pasar atas kasur isian serat kapuk randu menurun drastis. Masyarakat lebih suka kasur busa yang lebih empuk dan ringan. 

Dilansir Indonesia.go.id, bagian-bagian randu kapuk pernah menjadi primadona ekspor Indonesia. Misalnya, ekspor kapuk yang mencapai puncaknya pada tahun 1936-1937. Pada saat itu, kapuk dari Indonesia bisa memenuhi 85 persen kebutuhan dunia, lho.

Bungkil biji kapuk yang sudah diolah menjadi pakan ternak juga diekspor ke Korea Selatan. Bahkan pada tahun 1990-an, produksi kapuk randu bisa mencapai 80 ribu ton dengan nilai ekspornya yang mencapai 28 ribu ton per tahun. Sayangnya, nilai ekspor itu turun tajam pada 2012 lalu, di mana hanya 1.500 ton per tahun, seperti dilansir Indonesia.go.id.

Tanaman kapuk randu memiliki segudang manfaat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Meski begitu, serat kapuk sudah tak begitu eksis di zaman sekarang. Kapuk mulai tak diminati karena masyarakat modern lebih menyukai kasur berbahan dasar busa dan pegas.

Baca Juga: 5 Fakta Pohon Kapas, Tanaman yang Ternyata Boros Air

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya