Kenapa Kucing Perlu Bersosialisasi?
Intinya Sih...
- Kucing perlu bersosialisasi dengan sesama kucing, manusia, dan hewan lainnya agar tidak tumbuh menjadi kucing dewasa yang penakut.
- Sosialisasi membantu kucing beradaptasi dengan orang, hewan, aktivitas, dan lingkungan baru dengan lebih mudah dan percaya diri.
- Memiliki dua kucing di rumah mendorong mereka untuk bermain dan berinteraksi lebih sering serta saling memelihara dan merangkul naluri kucing mereka.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kucing dikenal sebagai hewan introver yang mandiri dan menyukai ketenangan. Karenanya, banyak orang hanya memelihara seekor kucing dan sangat jarang membawa kucingnya keluar. Padahal, sama seperti manusia, kucing yang introver pun tetap perlu bersosialisasi.
Kucing perlu bersosialisasi dengan sesama kucing, manusia, maupun hewan lainnya. Sosialisasi mengajarkan kucing untuk menerima pengalaman dan lingkungan yang berbeda sehingga mereka tidak tumbuh menjadi kucing dewasa yang penakut. Waktu terbaik untuk sosialisasi anak kucing adalah saat mereka berusia 3 hingga 9 minggu, karena pada saat itulah mereka paling reseptif terhadap orang, tempat, aktivitas, dan hewan baru.
Yuk, kita lihat alasan mengapa kucing perlu bersosialisasi.
1. Membangun kepercayaan diri
Kucing yang disosialisasikan mampu beradaptasi dengan orang, hewan, aktivitas, dan lingkungan baru dengan lebih mudah dan percaya diri. Mereka tidak rewel selama kunjungan dokter hewan, tidak menjadi agresif saat melihat hewan lain, tidak takut bermain dengan mainan baru, dan cepat pulih setelah dikejutkan oleh suara keras. Jika ada tamu di rumah, kucing yang disosialisasikan akan mendekati dan menyapa tamu alih-alih bersembunyi.
2. Mengurangi rasa takut dan sensitivitas
Kucing yang tidak pernah disosialisasikan cenderung memiliki sensitivitas tinggi terhadap pengalaman baru dan menunjukkan respons negatif terhadap kejadian sehari-hari. Mereka takut pada orang dan hewan, termasuk kucing lain. Kucing yang tidak bersosialisasi akan menunjukkan perilaku cemas, menghindari situasi yang tidak dikenal, dan bahkan mungkin bersikap bermusuhan terhadap orang asing dan hewan lain.
3. Mencegah perilaku destruktif
Jika kucing mulai menjatuhkan barang atau merusak perabotan saat ditinggal sendiri, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka bosan atau kesepian. Jika tidak ada yang bisa dilakukan dan tidak ada yang bisa diajak bermain, kucing akan mencari kesibukan lain.
Kucing adalah predator, yang secara alami terlahir untuk bergerak dan menemukan. Jika kamu tidak bisa meluangkan banyak waktu untuk menemani kucingmu bermain dan menyalurkan energi, maka kamu perlu memelihara kucing lainnya. Dengan begitu, kucingmu memiliki teman bermain dan tidak akan merusak barang-barang hanya karena bosan.
Baca Juga: 3 Informasi Dasar soal Kucing yang Perlu Dipahami Calon Majikan
4. Memfasilitasi perkembangan
Editor’s picks
Sosialisasi membantu kemampuan anak kucing mempelajari norma-norma sosial, termasuk kebiasaan tidur, mencari makanan, dan cara berperilaku di sekitar kucing lain. Anak kucing biasanya mempelajari hal ini dengan mengamati bagaimana hewan lain berperilaku. Anak kucing mempelajari perilaku predator dari induknya dan memahami interaksi sosial yang tepat dengan bermain dengan saudara kandungnya.
5. Menstimulasi agar tetap aktif
Memiliki dua kucing di rumah mendorong keduanya untuk bermain dan berinteraksi lebih sering. Mereka cenderung saling menirukan gerakan berburu, bermain, atau sekadar saling menjaga.
Namun, karena kucing adalah hewan teritorial, penting untuk memastikan keduanya memiliki ruang sendiri untuk beristirahat. Ini akan membantu mendorong interaksi yang sehat dan ruang yang diperlukan agar keduanya bisa akur.
6. Mempertahankan naluri kucing
Kucing sangat mirip dengan manusia. Ada yang cenderung ekstrovert dan senang mendapat perhatian. Ada juga yang pemalu dan senang bersembunyi. Namun, sama seperti manusia, mereka yang introver pun terkadang butuh bersosialisasi dan mengobrol dengan manusia lainnya.
Memiliki dua kucing memungkinkan mereka menjadi kucing saat berinteraksi satu sama lain. Mereka saling memelihara dan merangkul naluri kucing mereka.
7. Sosialisasi memungkinkan manusia dan kucing menikmati hidup sepenuhnya
Kucing yang telah disosialisasikan mengembangkan temperamen yang tenang dan percaya diri. Ini selanjutnya membantu mereka beradaptasi dengan situasi baru dengan lebih mudah. Mereka tidak merasa takut atau cemas saat berhadapan dengan orang, benda, atau hewan yang tidak dikenal. Saat kucing berperilaku baik, baik kucing maupun pemiliknya dapat bersantai dan menikmati hidup sepenuhnya.
Jadi, walaupun kucingmu tampaknya pemalu dan penyendiri, pastikan mereka tetap bersosialisasi. Ajak mereka jalan-jalan dan perkenalkan mereka dengan lingkungan sekitar. Bila memungkinkan, pelihara satu kucing lagi agar mereka bisa berteman dan bermain bersama.
Referensi
PetMD. Diakses pada September 2024. 7 Signs Your Cat May Need a Feline Companion
Wag. Diakses pada September 2024. Why Socialization is So Important for Cats
World’s Best Cat Litter. Diakses pada September 2024. Benefits of Adopting Two Cats at the Same Time
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Tempat Tinggi untuk Bersantai atau Tidur?