4 Spesies Ular Paling Berbisa di Peru, Ada yang Langka!
Intinya Sih...
- Peru memiliki hampir 200 spesies ular dengan bentuk dan ukuran beranekaragam
- Green tree viper adalah salah satu spesies yang hidup di area terpencil dan bisa menyebabkan pendarahan hingga kematian
- Eyelash viper, neotropical rattlesnake, dan South american bushmaster juga merupakan spesies ular beracun yang harus diwaspadai di Peru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Peru merupakan rumah dari berbagai jenis hewan reptil, tak terkecuali ular. Secara keseluruhan, wilayah Peru yang beriklim tropis menyimpan hampir 200 spesies ular dengan bentuk dan ukuran beranekaragam. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang sangat berbisa.
Mereka mengandalkan racunnya yang kuat sebagai pertahanan diri serta melumpuhkan mangsanya. Banyak yang hidup di area terpencil, inilah empat spesies ular yang paling ditakuti di Peru. Keep scrolling ya!
1. Green tree viper
Green tree viper memiliki penampilan yang lebih menarik jika dibandingkan dengan spesies ular viper lainnya. Ini lantaran tubuhnya ditutupi oleh sisik berwarna hijau terang sehingga terlihat mencolok. Dilansir dari laman Discover, populasi ular ini banyak mendiami hutan tropis di Peru.
Namun, green tree viper lebih suka membuat sarang di area hutan yang dekat dengan sumber air seperti danau, sungai, dan kolam. Racunnya yang kuat dapat menyebabkan pendarahan hingga korbannya tak sadarkan diri. Jika tidak ditangani dengan cepat bisa berujung kematian.
2. Eyelash viper
Eyelash viper mempunyai kepala berbentuk segitiga. Panjang tubuh seekor ular dewasa berkisar antara 55 hingga 82 sentimeter. Lebih menariknya, spesies ular ini memiliki beberapa varian warna di antaranya orange, kuning cerah, dan merah muda.
Keunikan eyelash viper memang terletak pada sisik mononjol di bagian atas matanya yang mirip eyelash atau bulu mata. Meskipun beracun namun hingga saat ini belum ada laporan manusia meninggal setelah terkena gigitan ular ini. Kabar buruknya, populasi eyelash viper di alam liar sangatlah langka.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Kekuatan Unik Ular Ringneck, Punya Pertahanan Handal!
3. Neotropical rattlesnake
Populasi neotropical rattlesnake banyak tersebar di daerah padang rumput dan hutan tropis di Peru. Dilansir dari laman Birdwatchinghq, mereka juga dikenal dengan julukan lain yaitu guiana Rattlesnake dan cascabel rattlesnake. Tubuh ular ini memiliki perpaduan warna coklat dan abu-abu.
Terdapat garis lurus memanjang mulai dari pangkal kepala mereka. Neotropical rattlesnake termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktivitas pada malam hari. Ular ini mengandalkan sensor panas untuk mengetahui keberadaan mangsa. Saat merasa terancam maka bagian ekornya akan mengeluarkan bunyi.
4. South american bushmaster
South american bushmaster merupakan hewan yang suka hidup menyendiri. Mereka dapat tumbuh hingga panjang 2,5 meter. Hewan yang populer dengan nama ilmiah lachesis muta ini sangat mudah sekali diidentifikasi karena mempunyai corak seperti berlian di sekitar tubuhnya.
Gigitannya yang mematikan mampu melumpuhkan korbannya dalam sekejap. Hingga saat ini belum ditemukan anti-racunnya. South american bushmaster dikenal akan kemampuan berburunya yang handal. Mereka akan bersembunyi di dalam semak-semak untuk mengintai mangsanya lewat lalu membuat serangan secara mendadak.
Efek mengerikan yang ditimbulkan oleh serangan keempat ular di atas membuatmu harus waspada ketika memasuki habitatnya. Namun, mereka hanya menyerang manusia jika merasa terancam.
Baca Juga: 5 Fakta Ular Kawat, Ular Buta yang Sering Dikira Cacing
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.