4 Hewan Berbahaya di Kamboja, Korbannya Bisa Buta!

Jangan sampai lengah

Intinya Sih...

  • Hewan predator ganas di Kamboja telah sering menyerang manusia, bahkan sampai berujung kematian.
  • Blue krait, siamese crocodile, dan Indochinese leopard merupakan hewan paling berbahaya yang ada di Kamboja.
  • Indochinese spitting cobra juga menjadi ancaman dengan kemampuannya menyemburkan racun hingga jarak beberapa meter.

Kamboja merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang wilayahnya didominasi oleh hutan tropis yang lebat. Maka tidak hewan jika wilayah Kamboja menjadi habitat dari berbagai hewan predator ganas. Mereka memiliki insting berburu yang tajam.

Setiap tahunnya, terdapat banyak sekali laporan manusia yang diserang bahkan berujung kematian. Ada yang berstatus satwa langka, inilah hewan paling berbahaya yang terdapat di Kamboja. Cek daftarnya!

1. Blue krait

4 Hewan Berbahaya di Kamboja, Korbannya Bisa Buta!Blue krait (commons.wikimedia.org/Bramadi Arya)

Blue krait merupakan spesies ular yang mempunyai penampilan mencolok. Ini lantaran sisiknya yang berwarna biru terang. Blue krait juga dinobatkan sebagai spesies ular ketiga paling mematikan di dunia. Dilansir dari laman Travelsnippet, mereka sering mendiami area sawah dan rumpun bambu di Kamboja.

Racun blue krait mengandung neurotoxic yang mengakibatkan manusia sulit bernafas. Korbannya hanya mempunyai harapan hidup sebesar 30 hingga 40 persen jika terkena gigitan ular ini. Namun, blue krait termasuk hewan pemalu yang lebih memilih melarikan diri jika bertemu manusia.

2. Siamese crocodile

4 Hewan Berbahaya di Kamboja, Korbannya Bisa Buta!Siamese crocodile (commons.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Aliran sungai Mekong yang melintasi wilayah Kamboja menjadi habitat berbagai spesies hewan, tak terkecuali siamese crocodile. Seekor buaya dewasa panjang tubuhnya mampu mencapai 4 meter dan berat 350 kilogram. Dengan ukurannya yang sangat besar, tentunya dapat memberikan ancaman bagi warga sekitar. 

Mereka sering diburu dan dibunuh oleh manusia yang mengakibatkan populasi siamese crocodile menurun drastis. Bahkan, mereka telah dimasukan ke dalam daftar hewan terancam punah. Jika kamu ingin melihat siamese crocodile secara langsung maka kamu dapat mengunjungi area penangkaran Veal Veaeng.

Baca Juga: 7 Hewan Paling Tangguh, Paling Jago Bertahan Hidup

3. Indochinese leopard

4 Hewan Berbahaya di Kamboja, Korbannya Bisa Buta!Indochinese leopard (commons.wikimedia.org/Kosin Sukhum)

Indochinese leopard merupakan hewan endemik asal Asia Tenggara. Dulunya spesies leopard ini hampir dapat ditemukan di banyak negara namun sekarang sebagian besar populasinya terdapat di Kamboja. Fakta menarik lainnya, dalam kurun 5 tahun terakhir, jumlah Indochinese leopard  di Kamboja berkurang hingga 72 persen.

Dibalik penampilannya yang menawan, mereka sangat ganas dan buas. Larinya yang cepat membuat targetnya sulit untuk meloloskan diri. Indochinese leopard bertahan hidup dengan memangsa berbagai jenis mamalia seperti babi, kerbau, dan hewan ternak lainnya.

4. Indochinese spitting cobra

4 Hewan Berbahaya di Kamboja, Korbannya Bisa Buta!Indochinese spitting cobra (commons.wikimedia.org/Rushen)

Satu lagi spesies ular berbisa yang berhabitat di Kamboja yaitu indochinese spitting cobra. Dilansir laman Golookexplore, ukuran indochinese spitting cobra lebih kecil dibandingkan spesies kobra lainnya. Keunikan dari ular ini adalah mereka dapat menyemburkan bisanya hingga jarak beberapa meter.

Jika matamu terkena semburan indochinese spitting cobra dapat menyebabkan kebutaan permanen. Ular ini suka mendiami daerah yang memiliki suhu hangat. Mereka termasuk ke dalam kelompok hewan nokturnal yang aktif beraktifitas pada malam hari.

Efek mengerikan yang diakibatkan serangan hewan di atas membuatmu dituntut selalu waspada. Jika terkena serangannya maka kamu harus mendapatkan pertolongan dengan segera.

Baca Juga: 5 Hewan Unik yang Hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur

IDTM Photo Verified Writer IDTM

Hidup itu mudah jangan dipersulit

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya