5 Penyebab Utama Terjadinya Tsunami, Tidak Hanya Gempa Bumi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tsunami adalah gelombang laut yang sangat besar dan kuat yang bisa menyebabkan bencana bagi daerah pesisir. Tsunami bisa menghancurkan bangunan, menenggelamkan tanah, dan menewaskan banyak orang. Tapi apa sih yang menyebabkan tsunami? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini.
1. Gempa bumi di laut
Tsunami seringkali disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut. Ketika dua lempeng bumi saling menekan atau menggeser, mereka melepaskan energi yang telah lama terkumpul. Energi ini dapat mengubah bentuk dasar laut dan menaikkan atau menurunkan tingkat air laut.
Menurut Irish Independent, hal inilah yang menyebabkan gelombang besar muncul dan meluas ke berbagai arah. Gempa bumi yang lebih kuat akan menghasilkan tsunami yang lebih besar. Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap gempa bumi dan tsunami karena berada di tempat bertemunya tiga lempeng bumi besar, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
2. Letusan gunung berapi di laut
Penyebab tsunami lainnya adalah letusan gunung berapi di laut. Letusan gunung berapi akan memuntahkan lava, abu, gas, dan batuan ke udara dan laut. Jika letusannya cukup kuat, maka dapat terjadi pergerakan atau tanah longsor di dasar laut sehingga bisa mengganggu keseimbangan air laut.
Hal ini bisa memicu tsunami. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat menimbulkan gelombang ketika terjadi peningkatan atau penurunan tekanan udara secara tiba-tiba. Seperti dilansir Britannica, gelombang ini disebut gelombang gravitasi akustik dan bisa menjadi tsunami jika mencapai wilayah pesisir. Contoh tsunami akibat letusan gunung berapi antara lain tsunami Krakatau pada tahun 1883 dan tsunami Anak Krakatau pada tahun 2018.
3. Tanah longsor di laut
Editor’s picks
Penyebab terjadinya tsunami selanjutnya adalah tanah longsor di laut. Tanah longsor dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, erosi, atau aktivitas manusia. Longsoran di laut memindahkan material dalam jumlah besar dari darat ke laut atau dari dasar laut ke permukaan laut.
Material ini memampatkan atau mengangkat air laut dan menimbulkan gelombang tsunami. Longsor di laut dapat terjadi di dekat pantai maupun di laut dalam. Semakin besar jumlah material yang terlibat, semakin besar pula gelombang tsunaminya. Contoh tsunami akibat tanah longsor di laut adalah tsunami Teluk Lituya di Alaska pada tahun 1958.
4. Tumbukan benda langit dengan laut
Penyebab tsunami yang jarang namun berpotensi sangat dahsyat adalah tumbukan benda langit dengan laut. Benda langit seperti meteor atau komet masuk ke atmosfer bumi dan jatuh ke laut. Jika benda langit berukuran besar dan cukup cepat, maka akan terjadi ledakan besar yang menimbulkan gelombang kejut dan panas.
Gelombang kejut ini dapat mendorong air laut ke atas dan membentuk tsunami. Gelombang panas ini menguapkan air laut dan meningkatkan tekanan udara. Menurut American Red Cross, tekanan udara ini dapat meningkatkan tinggi gelombang tsunami. Contoh tsunami yang melanda laut dari benda langit adalah tsunami akibat hantaman meteorit di Teluk Carancas Peru pada tahun 2007.
5. Aktivitas nuklir di laut
Penyebab tsunami yang terakhir adalah aktivitas nuklir di laut. Kegiatan nuklir di laut dapat berupa uji coba senjata nuklir, kecelakaan reaktor nuklir, atau ledakan nuklir yang disengaja. Aktivitas nuklir di laut akan menimbulkan ledakan besar yang melepaskan energi, panas, dan radiasi. Ledakan ini bisa menaikkan atau menurunkan permukaan air laut dan menimbulkan tsunami. Ledakan ini juga dapat merusak ekosistem laut dan menyebarkan polusi nuklir. Contoh tsunami akibat aktivitas nuklir di laut adalah tsunami akibat kecelakaan reaktor nuklir Fukushima di Jepang pada tahun 2011.
Jadi, untuk mencegah atau mengurangi dampak tsunami, kita perlu melakukan beberapa hal, seperti memantau pergerakan lempeng bumi, membangun sistem peringatan dini, membuat peta zona bahaya, menyiapkan jalur dan tempat evakuasi, mengedukasi masyarakat, dan menjaga kesehatan lingkungan. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu dan bisa membantumu memahami lebih baik tentang tsunami. Terima kasih sudah membaca. Sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya!
Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Terjadinya Gelombang Tsunami, Gak Cuma Gempa Bumi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.