Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia Baru

Burung kiwi punya badan kecil dan paruh yang panjang

Intinya Sih...

  • Burung kiwi merupakan burung kecil yang tidak bisa terbang dan hanya ditemukan di Selandia Baru
  • Ada lima spesies burung kiwi, masing-masing dengan ukuran, ciri fisik, kebiasaan, dan penyebaran yang berbeda
  • Kiwi cokelat pulau utara, kiwi abu-abu raksasa, kiwi abu-abu, kiwi cokelat selatan, dan kiwi okarito adalah kelima spesies burung kiwi yang ada

Sudah menjadi rahasia umum kalau burung kiwi merupakan burung kecil yang tidak bisa terbang dan hanya bisa ditemukan di Selandia Baru. Perawakannya juga unik dengan bulu yang memanjang, paruh yang tipis seperti jarum, badan yang membulat, dan kaki yang kecil. Burung kiwi juga kerap terlihat bersembunyi di hutan, rerumputan, dan sekitar pepohonan, ia sangat pandai bersembunyi di lebatnya hutan.

Walau kamu sudah mengenal burung kiwi tapi apakah kamu tahu kalau burung ini memiliki lima spesies? Kelima spesies burung kiwi adalah Apteryx mantelli, Apteryx haastii, Apteryx owenii, Apteryx australis, dan Apteryx rowi. Kelimanya punya ukuran, ciri fisik, kebiasaan, dan penyebaraan yang berbeda. Kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai kelima spesies burung kiwi tersebut di artikel ini!

1. Kiwi cokelat pulau utara

Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia BaruKiwi cokelat pulau utara (uk.inaturalist.org/oscarkokako)

Dilansir New Zealand Birds Online, kiwi cokelat pulau utara merupakan satu-satunya spesies yang menghuni Pulau Te Ika-a-Māui atau Pulau Utara Selandia Baru. Burung dengan nama ilmiah Apteryx mantelli ini biasanya menghuni area seperti hutan, pepohonan pinus, rerumputan, dan semak-semak. Ia dapat ditemukan di dataran rendah sampai dataran tinggi hinga ketinggian 1,400 meter di atas permukaan laut.

Burung ini juga mudah dikenali dari tubuhnya yang besar dan bulunya yang meruncing dengan warna cokelat tua kemerahan atau kehitaman. Seperti burung kiwi lain ia punya kaki yang kuat dan pendek serta paruh yang panjang. Hewan ini sangat suka memakan invertabrata kecil seperti cacing, laba-laba, kumbang, dan jangkring. Burung yang tidak bisa terbang ini juga sangat teritorial dan tidak segan-segan untuk bertarung demi memperebutkan daerah kekuasaan.

2. Kiwi abu-abu raksasa

Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia BaruKiwi abu-abu raksasa (inaturalist.org/spectravelous)

Dilansir Animalia, Apteryx haastii atau kiwi abu-abu raksasa punya populasi sekitar 15,000 individu di alam liar. Penyebarannya sendiri mencakup area utara di Pulau Selatan Selandia Baru. Hutan, padang rumput, pegunungan, dan area pertanian jadi habitat utama burung dengan panjang maksimal 55 cm ini. Seperti namanya, kiwi abu-abu raksasa juga punya ukuran yang cukup besar dengan bobot yang bisa mencapai 3 kg, bahkan ia jadi spesies burung kiwi terbesar, lho.

Kiwi abu-abu raksasa juga merupakan hewan soliter yang hanya akan berinteraksi dengan sesamanya saat hendak kawin. Layaknya spesies kiwi lain, ia juga sangat teritorial dan berani untuk mengusir bahkan bertarung dengan hewan lain saat ada yang masuk ke daerah kekuasaannya. Karena tak bisa terbang, kiwi ini juga lebih memilih untuk bersembunyi di lubang pada siang hari. Saat malam menjelang barulah ia akan keluar untuk mencari mangsa.

Baca Juga: 7 Fakta Wombat, Hewan Endemik Menggemaskan Asal Australia

3. Kiwi abu-abu

Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia BaruKiwi abu-abu (inaturalist.org/george_hobson)

Kiwi abu-abu atau Apteryx owenii adalah kerabat dekat dari kiwi abu-abu raksasa, namun berbeda dengan kerabatnya tersebut burung ini punya ukuran yang lebih kecil. Panjangnya hanya sekitar 45 cm dengan berat di angka 1,9 kg, hal tersebut juga menjadikan burung ini sebagai burung kiwi terkecil di dunia. Tak hanya itu, populasinya juga terbilang kecil sehingga ia jadi spesies kiwi yang cukup terancam, jelas Animal Diversity Web.

Saking terancamnya data dari IUCN Red List menyebutkan kalau hanya ada sekitar 1,500 individu kiwi abu-abu di alam liar. Beberapa hal yang melandasi menurunnya populasi kiwi abu-abu adalah kerusakan habitat, perburuan liar, wabah penyakit pada hewan, dan kemunculan hewan invasif seperti kucing dan tikus. Untungnya karena upaya konservasi yang terus dilakukan populasi burung ini kian meroket. 

4. Kiwi cokelat selatan

Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia BaruKiwi cokelat selatan (inaturalist.org/teruruphotography)

Dilansir iNaturalist, awalnya Apteryx australis atau kiwi cokelat selatan dianggap sebagai spesies yang sama dengan A. mantelli atau kiwi cokelat pulau utara. Namun penelitian lebih lanjut membuktikan kalau mereka adalah spesies yang berbeda. Walau beberapa pihak sebenarnya masih menganggap kedua burung tersebut sebagai spesies yang sama.

Kiwi cokelat selatan sendiri dibagi lagi menjadi dua subspesies, yaitu A. a. australis dengan populasi sebanyak 15,000 individu dan A. a. lawryi dengan populasi sebanyak 20,000 individu. Kiwi cokelat selatan juga tak hanya memakan serangga, terkadang ia juga memakan hewan air seperti udang, amfibi, sampai belut. Ia juga termasuk kiwi yang berukuran cukup besar dengan panjang maksimal 55 cm dan berat mencapai 3 kg.

5. Kiwi okarito

Mengenal 5 Spesies Burung Kiwi, Si Kecil Endemik Selandia BaruKiwi okarito (inaturalist.org/andrewhardacre)

Laman Avibase menjelaskan kalau penyebaran kiwi okarito sangat sempit karena hanya bisa ditemukan di daerah Hutan Okarito di pesisir barat Selandia Baru. Populasi burung dengan nama ilmiah Apteryx rowi ini juga sangat sedikit dengan hanya menyisakan 600 individu di alam liar. Lambat laun Hutan Okarito juga mengalami kerusakan yang disebabkan oleh manusia, karenanya populasi burung ini juga semakin terancam.

Kiwi okarito juga termasuk spesies yang belum lama diketahui karena baru ditemukan dan dideskripsikan pada tahun 2003. Pada awal penemuannya ia juga dikira sebagai spesies yang sama dengan A. australis atau kiwi cokelat selatan. Namun pengetesan DNA menunjukan kalau kedua spesies tersebut sudah terpisah dan berevolusi secara mandiri sejak 8,2 juta tahun yang lalu. Walau begitu kiwi okarito juga punya beberapa kemiripan dengan kiwi cokelat selatan, entah dari warna bulu, ukuran, sampai kebiasaannya.

Burung kiwi menjadi burung yang unik karena badannya yang bulat, paruhnya yang panjang, ketidakmampuannya untuk terbang, dan bulunya yang meruncing. Selain itu penyebaran hewan satu ini juga sempit karena hanya bisa ditemukan di Selandia Baru. Karena hal inilah populasi burung kiwi terus terancam. Penyebaran yang sempit, kerusakaan alam, perburuan liar, dan adanya hewan invasif jadi momok bagi populasi kiwi. Untungnya beberapa upaya konservasi terus dilakukan dan berhasil menjaga populasi kiwi tetap stabil.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Burung Kiwi, Sangat Protektif Terhadap Wilayahnya! 

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya