6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!

Biawak tidak hanya hidup di wilayah Indonesia

Intinya Sih...

  • Biawak tidak hanya hidup di Indonesia, tetapi juga di Australia
  • Biawak di Australia memiliki spesies yang berbeda dengan badan ramping dan panjang
  • Biawak-biawak di Australia mampu menghuni daerah kering seperti gurun dan padang rumput

Buat kamu yang tinggal di pinggir sawah, sungai, danau, atau hutan pasti sering melihat kadal raksasa bernama biawak. Biawak sendiri merupakan sebutan bagi kadal-kadal yang berasal dari genus Varanus. Tak cuma sering melihat biawak, kadal tersebut pasti juga kerap lewat di depan rumahmu sampai masuk ke dalam rumahmu. Karena hal tersebut kadal raksasa ini jadi salah satu kadal yang ditakuti oleh banyak orang. Melihat tubuh besarnya saja sudah membuat bulu kuduk bergidik apalagi jika sampai digigit atau dicakar dengan gigi dan cakarnya dan tajam.

Walau biawak memang kerap ditemukan di Indonesia, nyatanya kadal satu ini juga menghuni beberapa daerah lain, lho. Tak usah jauh-jauh, negara tetangga kita yaitu Australia juga punya banyak spesies biawak yang tak kalah besar dari biawak yang sering lewat di depan rumahmu. Biawak-biawak yang ada di Australia juga cukup berbeda dengan biawak-biawak yang ada di Indonesia. Ada yang badannya langsing, ada yang punya warna dan corak mencolok bahkan ada yang ekornya berduri. 

1. Biawak perentie

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak perentie (commons.wikimedia.org/SeanMack)

Biawak perentie atau Varanus giganteus jadi kadal terbesar yang ada di Australia, panjang maksimal kadal ini bisa mencapai 2.5 meter, terang GBIF. Biawak perentie juga sangat berbeda jika dibandingkan dengan biawak-biawak yang ada di Indonesia. Tubuhnya panjang, ramping dan kecil, tubuhnya juga dominan berwarna cerah. Garis hitam dan pola totol berwarna putih, krem, jingga, dan kemerahan terlihat di tubuh kadal ini.

Berbeda dari biawak asal Indonesia yang kebanyakan sering terlihat di daerah lembab biawak perentie justru kerap mendiami area yang gersang seperti gurun. Di habitatnya dia adalah predator yang cukup tangguh karena mampu memakan berbagai hewan seperti burung, reptil lain, serangga, telur, dan mamalia kecil. Gerakannya yang gesit sangat membantu perentie untuk mengejar mangsa-mangsanya di gurun. Gigi-giginya yang besar dan cakarnya yang tajam juga ia jadikan sebagai senjata andalan dalam menangkap mangsa.

2. Biawak berekor duri

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak berekor duri (commons.wikimedia.org/Benjamint444)

Biawak perentie bukanlah satu-satunya biawak asal Australia yang punya badan ramping dan panjang. Saudaranya, yaituVaranus acanthurus atau biawak berekor duri juga punya badan yang tak kalah langsing, lho. Bahkan tak cuma badannya yang langsing, ia juga punya keunikan lain, yaitu ekornya yang berduri dan sangat panjang. Dilansir Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, ekor tersebut dua kali lebih panjang dari badannya.

Seperti kebanyakan biawak yang berasal dari Australia biawak ini juga kerap menghuni daerah kering seperti savana dan daerah berbatu. Warna cokelat dan jingga yang ia miliki sangat cocok dengan daerah-daerah tersebut karena bisa digunakan untuk berkamuflase di sela-sela batu, di rerumputan kering atau di bawah pohon yang kering. Dengan ukuran maksimalnya yang hanya sekitar 75 cm biawak berekor duri dapat dengan mudah bersembunyi dan berkamuflase di tempat-tempat tersebut. Biawak ini juga merupakan hewan diurnal yang artinya ia sering beraktivitas pada siang hari.

Baca Juga: Mengenal 6 Subspesies Biawak Air Asia, Ada yang Endemik Maluku!

3. Biawak renda

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak renda (commons.wikimedia.org/Fayeem)

Kadal ini punya nama ilmiah Varanus varius, nama ilmiah tersebut punya arti yang unik, yaitu kadal dengan banyak warna, terang Billabong Sanctuary Townsville. Tentunya penamaan tersebut tidaklah tanpa alasan, kadal ini dinamakan demikian karena ia memang punya warna yang beragam. Saat masih muda biawak renda punya beberapa perpaduan warna, seperti kuning, hitam, kebiruan, putih, dan krem. Namun saat menginjak usai dewasa warna-warna tersebut mulai hilang dan warnanya jadi lebih gelap.

Biawak renda juga merupakan kadal terbesar kedua di Australia dengan panjang yang mencapai 2 meter. Namun biasanya panjang rata-rata kadal ini ada di kisaran 1.5 meter dengan individu betina yang biasanya berukuran lebih kecil dari individu jantan. Dengan ukurannya yang besar biawak ini juga mampu memakan apapun. Kadal, ular, mamalia, burung, telur, dan serangga jadi beberapa hewan yang masuk ke menu makanannya.

4. Biawak totol kuning

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak totol kuning (commons.wikimedia.org/Greg Hume)

Seperti namanya, biawak totol kuning atau Varanus panoptes memiliki banyak pola totol berwarna kuning di tubuhnya khsusunya pada individu muda. Pola totol tersebut ada di sekujur tubuh hewan ini mulai dari kepala, kaki, leher, badan, sampai ekor. Selain warna kuning warna putih, krem dan cokelat muda juga terlihat di tubuh kadal satu ini. Perbedaan warna tersebut bisa terjadi tergantung darimana individu biawak ini berasal. Tentunya biawak yang sering berada di gurun akan punya warna yang berbeda dengan biawak yang sering berada di area yang lebih basah dan lembab.

Dilansir Animalia, biawak totol kuning juga populer disebut sebagai biawak argus atau argus monitor dan dia merupakan kadal terbesar ketiga di Australia. Gelar kadal terbesar ketiga bukanlah omong kosong karena panjang dari kadal ini berada di kisaran 90 cm sampai 1.5 meter. Namun walau tak sampai 2 meter kamu tak boleh meremehkan biawak satu ini. Ia punya gigi dan cakar yang tajam, jadi jika kadal ini menggigitmu kamu bisa mendapat luka yang cukup serius.

5. Biawak pasir

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak pasir (commons.wikimedia.org/Peripitus)

Biawak dengan nama ilmiah Varanus gouldii ini mendapat nama tersebut dari habitatnya, yaitu daerah berpasir seperti gurun dan padang rumput. Bahkan tak cuma terlihat berkeliaran di atas pasir, biawak pasir juga mampu menggali tanah untuk berlindung dari predator, jelas iNaturalist. Ukurannya yang mencapai 1.6 meter memang tak bisa dibilang kecil, namun ia tetap tidak sebesar biawak raksasa lain seperti perentie atau biawak renda. Namun ukurannya yang kecil dan langsing bukanlah sebuah kekurangan. Justu dengan badannya yang langsing kadal ini bisa dengan mudah mengejar mangsa dengan kecepatan yang luar biasa. Burung, kadal, ular, dan mamalia kecil tak akan bisa kabur dari kejarannya.

6. Biawak rosenberg

6 Spesies Biawak dari Australia, Ada yang Hidup di Daerah Gurun!Biawak rosenberg (commons.wikimedia.org/Spikercs)

Dilansir laman Atlas of Living Australia, Varanus rosenbergi atau biawak rosenberg adalah spesies biawak yang menghuni Australia bagian selatan seperti di daerah New South Wales dan Victoria. Karena menghuni daerah selatan yang lumayan lembab kadal ini lebih menyukai daerah yang basah seperti hutan dan kadang juga terlihat rerumputan. Populasinya juga tergolong stabil dan ia jadi biawak yang cukup sering ditemui oleh manusia. Namun siapapun yang bertemu biawak ini biasanya akan kabur karena takut dengan ukurannya yang bisa mencapai 1.5 meter. Tentunya digigit atau dicakar kadal dengan panjang lebih dari 1 meter bukanlah pengalaman yang menyenangkan.

Tak cuma di daerah lembab dan basah ternyata biawak juga mampu menghuni daerah kering seperti gurun dan padang rumput. Hal ini khususnya tercermin pada beberapa spesies biawak yang berasal dari Australia. Ukuran biawak-biawak di sana juga tak kalah dengan biawak di Indonesia, bahkan ada beberapa spesies yang panjangnya bisa mencapai 2 meter, lho. Tentunya hal ini menunjukan kepada kita bahwa biawak adalah hewan yang sangat beragam dan mereka hadir dalam berbagai bentuk, warna, ukuran, dan kebiasaan. 

Baca Juga: Jangan Diburu! 13 Jenis Biawak Ini Dilindungi di Indonesia

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya