5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!

Elang ular berdada hitam mampu memakan ular berukuran 80 cm

Circaetus pectoralis atau elang ular berdada hitam merupakan spesies elang berukuran raksasa dari Benua Afrika. Sesuai namanya burung predator ini punya dada yang berwarna hitam dan sangat suka memakan ular. Hampir semua jenis ular bisa jadi santapan burung ini mau itu ular tidak berbisa, ular kecil, sampai ular berbisa.

Ia juga punya kemampuan terbang yang luar biasa dan memudahkannya dalam menangkap reptil tak berkaki kesukaannya tersebut. Jika dibandingkan elang lain ia juga punya beberapa kebiasaan yang cukup tak biasa. Tak hanya itu, burung berwarna hitam dan putih ini juga punya segudang keunikan. Untuk mengenal elang ini lebih jauh kita akan membahas beberapa keunikannya tersebut di artikel ini!

1. Merupakan hewan ophiophagy

5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!Elang ular berdada hitam (inaturalist.org/happyasacupcake)

Dilansir Animal Corner, ophiophagy merupakan kebiasaan makan yang di mana suatu hewan secara khusus beradaptasi untuk memburu dan memakan ular. Ada banyak hewan yang termasuk hewan ophiophagy, salah satunya adalah elang ular berdada hitam. Bahkan tak tanggung-tanggung, burung karnivor ini bisa memakan berbagai ular mulai dari ular tidak berbisa sampai ular berbisa.

Bahkan ia sangat suka memangsa ular berbisa yang berukuran lebih dari 80 cm, lho. Strategi berburunya tak jauh berbeda dari elang lain, yaitu dengan cara terbang di udara dan mengintai mangsa dengan penglihatannya yang tajam. Namun saat ia tidak bisa menemukan ular elang ini juga bisa memakan hewan lain. Hewan-hewan seperti kadal, kodok, serangga, dan mamalia kecil juga masuk ke dalam menu makanannya.

2. Suka membuat sarang di atas pohon akasia

5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!Elang ular berdada hitam (inaturalist.org/cuihenggang)

Saat hendak bertelur elang ular berdada hitam sangat suka membuat sarangnya di puncak pohon. Dilansir Animalia,  pohon akasia berpuncak datar (Acacia abyssinica) jadi pohon kesukaannya ketika membuat sarang. Namun ada juga satu individu yang tercatat pernah membuat sarang di pohon lain, yaitu di pohon pinus dengan nama ilmiah Pinus patula. Sarangnya sendiri terbuat dari sisa-sisa rumput, kayu, atau ranting yang sudah kering.

Dalam kegiatan membangun sarang burung jantan dan betina juga akan bekerja sama, jadi tanggung jawab tersebut tidak dibebankan ke satu burung. Setelah sarang selesai barulah elang betina akan bertelur dan biasanya telur tersebut akan menetas setelah 52 hari. Di saat itu pasangan elang juga akan membagi tugas di mana elang betina akan mengerami telur sementara elang jantan akan pergi mencari makan. Anak elang ini juga akan hidup di sarang sekitar 90 hari sebelum akhirnya mereka bisa hidup dan mencari makan sendiri.

3. Benua Afrika jadi rumah bagi burung ini

5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!Elang ular berdada hitam (inaturalist.org/hoppy1951)

Laman Avibase menerangkan kalau hewan ini bisa ditemukan di Benua Afrika dan menghuni beberapa negara, seperti Ethiopia, Sudan Selatan, Afrika Selatan, dan Kongo. Namun penyebarannya tidak merata karena bisa sangat mudah ditemukan di suatu negara namun cukup sulit ditemukan di negara lain. Habitatnya juga beragam, ia bisa menghuni savana, padang rumput, padang pasir, hutan, area pertanian, bahkan area pemukiman.

Ia juga hidup berdampingan dengan beberapa spesies elang lain, seperti Circaetus cinereus atau elang ular cokelat. Uniknya kedua spesies ini hidup berdampingan dan tidak saling menyerang satu sama lain. Saking harmonisnya hubungan kedua burung ini terkadang mereka membuat sarang di satu tempat yang sama tanpa adanya gesekan, pertarungan, atau perebutan wilayah.

4. Bentang sayapnya mencapai 1,8 meter

5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!Elang ular berdada hitam (inaturalist.org/gbmalawi)

Melansir Wildlife Vagabond bentang sayap elang ular berdada hitam berkisar antara 1,6 sampai 1,8 meter. Ukurannya juga tak kalah fantastis karena punya panjang rata-rata di angka 63 hingga 71 cm. Karena ukurannya ini kadang orang-orang salah mengiranya sebagai Polemaetus bellicosus atau elang martial.

Ia juga punya beberapa warna di tubuhnya, seperti hitam dan cokelat di kepala, dada, sayap, dan ekor serta warna putih di perut dan bagian bawah tubuh. Paruhnya besar, tajam, dan melengkung yang memudahkan hewan ini untuk mencabik-cabik daging ular dan hewan-hewan kecil lain. Kakinya juga besar dan cakarnya sangat kuat, keduanya berguna untuk mencengkeram mangsa dan juga dapat digunakan untuk mencengkeram ranting pohon saat sedang bertengger.

5. Sangat aktif pada siang hari yang terik

5 Fakta Menarik Elang Ular Berdada Hitam, si Predator Ular Berbisa!Elang ular berdada hitam (inaturalist.org/davidemartin)

Seperti elang lain, elang ular berdada hitam juga merupakan hewan diurnal yang sangat aktif pada siang hari yang terik, jelas The Peregrine Fund. Ia juga bukan hewan komunal dan lebih sering menyendiri saat terbang atau mencari mangsa. Elang ini hanya akan berinteraksi dengan sesama spesiesnya saat musim kawin atau saat tidak sengaja bertemu ketika terbang dan berburu. Selain kerap terbang di angkasa, terkadang hewan ini juga kerap ditemukan bertengger di atas pohon, bebatuan, sampai di tiang listrik.

Elang ular berdada hitam merupakan hewan asli Afrika yang secara khusus hanya memakan ular. Untuk memakan hewan kesukaannya itu ia juga punya bentuk tubuh, kemampuan, dan kebiasaan yang memudahkannya menangkap ular. Tak hanya itu, jika dilihat hewan ini juga termasuk hewan yang santai karena tidak berkonflik dengan elang lain yang hidup di daerah yang sama. Hal ini membuktikan kalau tidak hanya manusia yang bisa hidup damai dengan makhluk lain.

Baca Juga: 5 Fakta Demam Lassa, Infeksi Virus yang Ditularkan Tikus

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya